fb-logo
Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 29 Agustus 2025

tanamduit Breakfast News: 29 Agustus 2025

oleh | Agu 29, 2025

tanamduit menawarkan investasi yang aman dengan potensi return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui berita market update berikut.

Ringkasan Market Update:

    • IHSG Menguat Didukung Sektor Industri dan Teknologi, Asing Pilih Net Sell Namun Selektif
    • Yield SUN Turun Didukung Penguatan Rupiah dan Sentimen Global Netral
    • Emas Global Ditutup Menguat, Didukung Ekspektasi Dovish The Fed, Antam Ikut Naik
    • Sinyal Dovish Fed (Suku Bunga Akan Turun) dan Risiko Politik AS, Tarik-Menarik Sentimen Global

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per tanggal 28 Agustus 2025.

data-market-update-29-agustus-2025

IHSG Menguat Didukung Sektor Industri dan Teknologi, Asing Pilih Net Sell Namun Selektif

Hari Kamis kemarin, 28 Agustus 2025, IHSG menguat 0,20 % atau sebesar 15,91 poin, ditutup di 7.952,09, meskipun sempat menembus level tertinggi intraday di 8.022.

Penguatan ini didorong oleh kenaikan signifikan di sejumlah sektor, terutama sektor industri yang melonjak 2,58 % dan sektor teknologi yang melesat 1,86 %.

Selain itu, menurut Bloomberg Technoz, optimisme juga terbangun dari ekspektasi perbaikan ekonomi semester II 2025—termasuk lanjutan kebijakan moneter dan realisasi pemerintah atas belanja fiskal—sekaligus didukung oleh harga komoditas yang relatif solid dan valuasi IHSG yang dianggap masih menarik.

Meski indeks menunjukkan penguatan, investor asing justru melakukan net sell sebesar sekitar Rp 278,6 miliar secara keseluruhan—di mana net sell di pasar reguler mencapai Rp 293,52 miliar, sedangkan di pasar negosiasi dan tunai sedikit net buy Rp 14,91 miliar.

Aksi jual ini lebih bersifat selektif terhadap saham-saham tertentu seperti WIFI, BMRI, dan AMMN, sementara mereka melakukan net buy terhadap saham unggulan seperti BBCA, BBRI, dan PSAB.

CNBC Indonesia menegaskan bahwa fenomena net sell asing ini tidak sejalan dengan rebalancing MSCI yang telah berlangsung sebelumnya, melainkan lebih mencerminkan rotasi portofolio dan sentimen global yang masih berhati-hati.

Saham-saham yang menjadi penggerak utama IHSG hari itu antara lain BBTN (naik 5,24 %), MDKA (+5,02 %), dan ARTO (+3,98 %) sebagai top gainers di indeks LQ45. Secara singkat, kombinasi katalis domestik seperti perbaikan sentimen sektoral, dukungan dari valuasi dan komoditas, serta aksi asing yang selektif—bukan dampak MSCI—menjadi alasan elegan di balik reli IHSG pada hari tersebut. (Bloomberg Technoz, Kontan, CNBC Indonesia)

Yield SUN Turun Didukung Penguatan Rupiah dan Sentimen Global Netral

Harga SUN pada Kamis, 28 Agustus 2025, mencatat penguatan seiring turunnya yield acuan. Yield SUN 5-tahun (FR0104) turun 5 bps ke 5,61% dan yield 10-tahun (FR0103) turun 1 bps ke 6,29%.

Meski volume transaksi SBN menurun menjadi Rp24,3 triliun dibanding hari sebelumnya, FR0104 dan FR0103 tetap menjadi seri teraktif. Rupiah juga menguat tipis 0,09% ke Rp16.353 per dolar AS, memberi tambahan sentimen positif di pasar obligasi.

Dari sisi global, indikator relatif netral. Yield US Treasury 10-tahun turun 2 bps ke 4,22% dan CDS Indonesia 5-tahun stabil di 67 bps.

Kondisi ini memperkuat keyakinan pasar bahwa permintaan terhadap SBN berdenominasi Rupiah akan tetap stabil, meskipun aktivitas perdagangan cenderung menurun dibanding hari sebelumnya. (BNI Sekuritas)

Emas Global Ditutup Menguat, Didukung Ekspektasi Dovish The Fed, Antam Ikut Naik

Pada Kamis, 28 Agustus 2025, harga emas internasional (XAU) sempat bergerak konsolidasi di awal perdagangan karena investor menunggu rilis data inflasi PCE AS dan sinyal lanjutan kebijakan The Fed.

Namun pada penutupan, menurut data Investing.com, emas akhirnya menguat 0,51% ke level US$ 3.414,86 per ons.

Kenaikan ini mencerminkan optimisme pasar bahwa The Fed semakin dekat dengan pemangkasan suku bunga, setelah data ekonomi AS menunjukkan perlambatan. Kondisi tersebut kembali mengangkat minat pada emas sebagai aset lindung nilai.

Kenaikan di pasar global turut tercermin pada emas batangan Antam di domestik. Harga emas Antam naik tipis Rp4.000 menjadi Rp1.944.000 per gram, dengan harga buyback meningkat ke Rp1.790.000 per gram.

Seperti dicatat Bloomberg Technoz dan CNBC Indonesia, tren penguatan ini menegaskan bahwa meskipun pasar global sempat hati-hati di awal sesi, arah penutupan yang positif tetap menguntungkan emas fisik di Indonesia. Dengan sentimen dovish The Fed dan stabilnya rupiah, emas berpotensi menjaga daya tariknya hingga akhir tahun.

Sinyal Dovish Fed (Suku Bunga Akan Turun) dan Risiko Politik AS, Tarik-Menarik Sentimen Global

Harga emas global menembus level US$3.400 per ons dan indeks dolar AS melemah setelah pasar semakin yakin bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga, seiring melandainya inflasi dan data ekonomi yang melemah.

Laporan FXStreet mencatat bahwa emas bergerak mendekati level tertinggi dalam lima minggu karena investor menunggu rilis data PCE, yang dianggap penting sebagai acuan kebijakan moneter.

Kondisi ini menciptakan peluang positif bagi pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. IHSG berpotensi menguat, yield SUN menurun mengikuti aliran dana asing, dan emas Antam ikut terdorong naik seiring menguatnya harga emas global.

Namun, sentimen positif ini dibayangi risiko politik dari Amerika Serikat. Reuters dan MarketWatch melaporkan bahwa Presiden Trump secara terbuka menyerang independensi The Fed dengan mendorong pemecatan salah satu gubernurnya.

Ketegangan ini memunculkan kekhawatiran bahwa US Treasury akan dipandang berisiko seperti obligasi emerging market, sehingga term premium dan yield jangka panjang bisa naik.

Bagi Indonesia, hal ini dapat membatasi penurunan yield SUN karena investor asing berpotensi menahan diri atau melakukan aksi jual, sekaligus memperkuat daya tarik emas sebagai aset pelindung nilai di tengah meningkatnya ketidakpastian.

Rekomendasi Investasi

1. Jangka Pendek (≤1 tahun) –fokus likuiditas & kestabilan
Alokasi total portofolio: 30–40%

  • Reksa Dana Pasar Uang (30-35%)
    • Expected Return: 4–6% p.a.
    • Risk: Rendah (mirip deposito, fluktuasi minim).
  • Reksa Dana Pendapatan Tetap (durasi pendek) (5–10%)
    • Expected Return: 6–8% p.a.
    • Risk: Rendah–sedang (sensitif suku bunga, tapi minim).
  • SBN jangka pendek (5-10%)
    • Expected Return: 6–6,5% kupon tetap.
    • Risk: Rendah (dijamin pemerintah, fluktuasi harga terbatas jika tenor pendek).
  • Emas: – (tidak disarankan untuk horizon pendek).

2. Jangka Menengah (1–5 tahun) – seimbang, mulai tambah risiko

Alokasi total portofolio: 30–40%

  • Reksa Dana Saham: (15-20%)
    • Expected Return: 10–14% p.a.
    • Risk: Tinggi (fluktuasi besar, tapi potensi tinggi).
  • Reksa Dana Pendapatan Tetap: (10-15%)
    • Expected Return: 7–9% p.a.
    • Risk: Sedang (sensitif suku bunga & pasar obligasi).
  • SBN Tenor Menengah 3-5 tahun (5-10%)
    • Expected Return: 6–7% kupon tetap
    • Risk: Rendah–Sedang (relatif aman, likuid di pasar sekunder).
  • Emas – (opsional, tapi belum utama).

3. Jangka Panjang (> 5 tahun) – pertumbuhan & proteksi inflasi
Alokasi total portofolio: 20–30%

  • Reksa Dana Saham: (10-15%)
    • Expected Return: 10–15% p.a.
    • Risk: Tinggi (tapi jangka panjang cenderung positif).
  • Reksa Dana Pendapatan Tetap: (5-10%)
    • Expected Return: 7–9% p.a.
    • Risk: Sedang.
  • Emas (5-10%)
    • Expected Return: 5–7% p.a. (lebih sebagai lindung nilai, bukan untuk imbal hasil).
    • Risk: Sedang–Tinggi (fluktuasi harga global tinggi, tapi lindungi dari inflasi & pelemahan rupiah).

Sebelum melakukan keputusan investasi, investor sangat disarankan untuk memahami profil risiko pribadi dan mempelajari produk-produk investasi terutama mengenai potensi risiko yang mungkin akan dihadapi oleh masing-masing produk.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh tanamduit, sebuah group usaha yang terdiri dari PT Mercato Digital Asia (induk Perusahaan), PT Star Mercato Capitale yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018. PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas.

Segala informasi yang dipublikasikan pada situs dan/atau aplikasi tanamduit hanya bertujuan untuk informasi dan bukan sebagai saran, rekomendasi atau ajakan untuk membeli atau menjual suatu produk investasi tertentu yang terdapat dalam situs dan/atau aplikasi ini. Setiap analisa proyeksi, ataupun pernyataan yang merupakan prediksi suatu produk investasi di masa datang bukan merupakan indikasi kinerja masa yang akan datang. Kinerja masa lalu tidak dapat dijadikan suatu pedoman untuk kinerja masa datang.

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. tanamduit berusaha dengan itikad baik untuk memberikan informasi yang akurat, namun tidak menjamin bahwa informasi yang diambil dari berbagai sumber adalah tanpa adanya kesalahan, kelalaian, ketidakakuratan teknis atau faktual ataupun kesalahan ketik. Informasi yang tersedia dalam situs dan/atau aplikasi ini bukan sebagai informasi yang mengikat namun semata-mata hanya sebagai informasi tambahan dan pelengkap.

 

tanamduit team

tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, dan Surat Berharga Negara (SBN) yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile