fb-logo
Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 3 Januari 2024

tanamduit Breakfast News: 3 Januari 2024

oleh | Jan 3, 2024

Inflasi Tahunan Indonesia Turun Pada Desember 2023

Pada bulan Desember 2023, inflasi tahunan Indonesia turun menjadi 2,61%, setelah sebelumnya berada di angka 2,86% pada bulan November. Angka ini berada di bawah perkiraan pasar, yaitu sebesar 2,72%.

Penurunan terjadi pada sektor perumahan (0,50% dari 1,12% di bulan November), makanan dan minuman (6,18% dari 6,71%), perabotan (1,57% dari 1,63%), akomodasi/restoran (2,07% dari 2,18%), kesehatan (1,94% dari 2,04%), dan pendidikan (1,97% dari 1,98%).

Sementara itu, harga terus meningkat untuk transportasi (1,27% dari 1,27%), pakaian (0,78% dari 0,69%), rekreasi, olahraga & budaya (1,69% dari 1,38%), dan informasi, komunikasi, dan keuangan (0,20% dari 0,07%).

Secara keseluruhan, angka inflasi inti mencapai 1,8%, menjadi yang terendah dalam dua tahun. Angka ini sedikit di bawah perkiraan, yaitu 1,85%.

Selain itu, harga konsumen naik 0,41% pada Desember, menjadi kenaikan tertinggi dalam setahun. Meski demikian, angka ini masih berada di bawah ekspektasi kenaikan, yaitu 0,5%. (Sumber: Trading Economics)

market-update-3-januari-2024-inflasi-tahunan

Lebih lanjut, Direktur Statistik Harga BPS, Windhiarso Ponco Adi Putranto, menegaskan bahwa penurunan inflasi inti tidak menggambarkan adanya penurunan daya beli.

Terbukti, belanja masyarakat terkait dengan barang jasa yang bersifat leisure meningkat. Hal ini sekaligus memperkuat pandangan bahwa masyarakat telah kembali ke masa pra-pandemi.

Di sisi lain, investor juga cenderung optimis bahwa pada tahun ini era suku bunga tinggi akan berakhir. Meski begitu, mereka masih menanti risalah dari bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), terkait pernyataan akan dipangkasnya suku bunga acuan sebanyak tiga kali pada tahun ini. (Sumber: CNBC Indonesia)

IHSG Mencatat Rekor Tertinggi (All Time High) Baru di Awal Tahun 2024

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan perdana tahun ini, setelah sempat terkoreksi pada sesi I.

Pada perdagangan Selasa (2/1/) lalu, IHSG ditutup menguat 0,7% ke posisi 7.323,59 dan mencetak rekor tertinggi baru atau all time high (ATH). ATH terakhir IHSG dicetak pada perdagangan 13 September 2022 di 7.318,02.

Nilai transaksi IHSG pada hari Selasa relatif kecil Rp 6,7 triliun dengan melibatkan sekitar 14 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 928.990 kali.

Secara keseluruhan, sebanyak 320 saham menguat, 240 saham melemah, dan 212 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor transportasi menjadi penopang terbesar IHSG hari ini, mencapai 3,34%. Selain itu, sektor energi dan bahan baku juga berkontribusi, masing-masing 2% dan 1,89%.

IHSG berbalik ke zona hijau di sesi I hari ini dan meningkat signifikan di sesi II setelah rilis data inflasi Indonesia Desember 2023. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi sepanjang 2023 mencapai 2,61%, terendah dalam 20 tahun terakhir. (Sumber: CNBC Indonesia)

Indeks PMI Indonesia Meningkat Pada Bulan Desember

S&P Global Indonesia Manufacturing Purchasing Manager’s Index (PMI) naik menjadi 52,2 pada Desember 2023 dari 51,7 pada bulan sebelumnya.

Hal ini menandai bulan ke-28 ekspansi aktivitas pabrik dan puncak pertumbuhan output dalam empat bulan sejak September 2023. Pertumbuhan output (produksi) mencapai puncak dalam empat bulan dan pesanan (purchasing order) naik paling tinggi sejak September.

Lebih lanjut, permintaan pihak asing naik pesat dalam tiga bulan terakhir, volume pekerjaan tumbuh untuk bulan kedua berturut-turut, dan tingkat pembelian terus meningkat.

Dari segi harga, terus terjadi kenaikan biaya input, memperpanjang periode inflasi selama lebih dari empat tahun. Ini terjadi di tengah gejolak harga bahan baku, pengiriman, dan biaya konversi mata uang yang lebih tinggi.

Sementara itu, produsen menaikkan harga jual mereka pada tingkat yang sedikit lebih cepat. Namun, tarif biaya input dan harga output tetap di bawah rata-rata. Akhirnya, sentimen mencetak tertinggi sejak Oktober 2022 (Sumber: Trading Economics)

Prospek Harga Saham dan Obligasi di Tahun 2024

Pada tahun 2023, secara umum kinerja reksa dana pendapatan tetap kompetitif terhadap kinerja reksa dana saham. Harga-harga saham naik cukup signifikan pada bulan November 2023 hingga akhir tahun. Secara keseluruhan, harga-harga saham naik sekitar 8% dalam 2 bulan.

Di tahun 2024, harga-harga saham diproyeksikan naik. Selain harga-harganya yang masih belum optimal, kinerja perusahaan juga diproyeksikan membaik karena menurunnya biaya produksi akibat turunnya suku bunga pinjaman, meningkatnya alokasi investasi dari investor global, dan membaiknya fundamental ekonomi Indonesia dalam segala aspek.

Data klaim awal pengangguran yang meningkat di AS memberi sinyal bahwa ekonomi mulai “mendingin” dan inflasi di bulan Desember dan seterusnya akan melandai dan menyentuh angka yang diinginkan, yaitu 2%.

Investor global juga memiliki keyakinan bahwa tingkat bunga akan turun selambatnya di Q2-2024. Ini akan mempercepat naiknya harga obligasi termasuk obligasi rupiah, khususnya obligasi yang berjangka waktu panjang.

Rekomendasi:

  • Masuknya investor asing ke Indonesia, baik ke pasar obligasi maupun saham, akan menambah likuiditas perdagangan dan menambah gairah investor domestik. Hal ini akan mendorong naiknya harga obligasi dan harga saham, khususnya yang berkapitalisasi besar.
  • Ini saatnya menambah investasi di reksa dana berbasis saham, khususnya reksa dana indeks saham, karena portofolionya terdiri dari saham-saham berkapitalisasi besar.
  • Selain itu, ini saatnya menambah investasi di reksa dana berbasis obligasi, yaitu reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), memperoleh izin dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana.

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy, namun PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian tulisan ini atau kelalaian dari atau kerugian apapun yang diakibatkan dari penggunaan tulisan ini. Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan. Pembaca tulisan ini diwajibkan membaca prospektus dan memahami produk yang akan dibeli atau dijual sebelum melakukan transaksi pembelian dan/atau penjualan. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja yang akan datang.

tanamduit Team

tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile