fb-logo
Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 3 April 2024

tanamduit Breakfast News: 3 April 2024

oleh | Apr 3, 2024

tanamduit menawarkan investasi TERAMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito.

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 2 April 2024:

data market update 3 april 2024

IHSG Turun Rebound Hari Selasa (3/4) Kemarin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,44% ke level 7.236,98 pada perdagangan Selasa, 2 April 2024 kemarin. Saham berkapitalisasi pasar besar seperti GOTO, BBCA, dan TPIA ditutup naik.

Di sesi pagi, IHSG sempat melemah karena outflow investor asing, sebagai respons atas pelemahan rupiah ke level 15.900 dan potensi sepinya transaksi menjelang libur panjang Idulfitri.

IHSG kemudian rebound atau kembali menguat di sesi sore hari.

Hal ini terjadi karena penurunan harga saham dalam beberapa hari terakhir dinilai sudah terlalu dalam dan saatnya untuk membeli kembali di harga yang murah.

Namun, saham-saham bank BUMN tidak mengalami rebound dan masih terkoreksi cukup dalam.

Imbal Hasil (Yield) US Treasury Melanjutkan Kenaikan

Yield (imbal hasil) US Treasury menambah kenaikan dari hari sebelumnya.

Hal ini terjadi karena data ekonomi terkini AS masih kuat. Selain itu, pernyataan para petinggi The Fed (bank sentral AS) yang meredam ekspektasi penurunan suku bunga AS dalam waktu dekat, menghambat kemungkinan turunnya suku bunga lebih cepat.

Mary Daly, Presiden Fed San Franciscom mengatakan pada hari Selasa bahwa tidak ada urgensi untuk menurunkan suku bunga karena inflasi masih di atas target bank sentral sebesar 2%.

Pernyataan Daly senada dengan Presiden Fed Cleveland, Loretta Mester, yang mengatakan bahwa ia melihat The Fed akan menurunkan suku bunga tahun ini.

Namun, Mester juga menyatakan bahwa memotong suku bunga terlalu dini, dibandingkan mempertahankan suku bunga dalam waktu yang lebih lama, memiliki risiko yang lebih besar. (Investing)

Harga Emas Dunia Masih Trend Naik

Harga emas mencapai level tertinggi baru di wilayah yang belum pernah terjadi sebelumnya, USD2,301/ons pada hari Selasa (2/4).

Pembelian oleh beberapa bank sentral dan investor swasta menjadi faktor pendorong. (Investing)

Saham Amerika Serikat – Dow dan S&P 500 Turun

Saham-saham di AS ditutup lebih rendah pada Selasa (2/4) kemarin, karena investor mengurangi ekspektasi bahwa Federal Reserve akan melonggarkan kebijakan moneter pada bulan Juni, setelah data baru terus menunjukkan bahwa perekonomian AS tetap kuat.

S&P 500 turun 0,7%, Dow turun 396 poin, dan Nasdaq turun 0,9%.

Ulasan

Masih kuatnya ekonomi AS membuat kemungkinan US Fed menurunkan tingkat bunga US menjadi tertunda. ini akan membuat yield obligasi AS tetap tinggi dan investor global  menahan investasinya di AS. 

Pada dasarnya, fundamental ekonomi Indonesia berada dalam kondisi kuat. Konsumsi masyarakat kuat, investasi terus meningkat, dan neraca perdagangan masih surplus.

Namun, hal ini belum cukup untuk membuat IHSG naik signifikan dan yield obligasi rupiah segera turun, karena dalam jangka pendek masih sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal.

Beberapa faktor ini adalah kepastian penurunan suku bunga AS, melemahnya ekonomi China yang akan menurunkan impor dari Indonesia, terutama batubara, dan situasi geopolitik di Timur Tengah serta harga minyak dunia yang cenderung naik karena keterbatasan pasokan.

Rekomendasi:

Pasar saham dan obligasi masih akan naik dan turun (volatile), namun dengan tren positif.

Strategi investasi yang paling sederhana dan ampuh adalah berinvestasi secara rutin. Misalnya, dengan sekali setiap bulan menyisihkan sebagian gaji untuk berinvestasi di reksa dana pilihan.

Pilihlah reksa dana sesuai tujuan investasi, jangka waktu investasi, dan profil risiko pribadi.

Untuk jangka waktu pendek, berinvestasilah di less risky products (produk dengan risiko rendah) seperti reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, dan surat berharga negara.

Untuk jangka waktu panjang, berinvestasilah di risky products seperti reksa dana saham, reksa dana indeks saham, dan reksa dana campuran.

Bagi yang memiliki profil risiko agresif atau risk taker, dapat memanfaatkan momentum yang ada saat ini, dimana harga-harga saham atau IHSG masih berpotensi tumbuh 5,50% – 6,50% sampai akhir tahun 2024.

Data statistik menunjukkan bahwa indeks saham selain IHSG antara lain SRI Kehati, Bisnis27, IDX30, MSCI Indonesia, ESG Indonesia berkinerja lebih baik disbanding IHSG karena indeks-indeks tersebut tidak memiliki portofolio saham yang sangat volatile dan berkapitalisasi besar.

Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), memperoleh izin dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana.

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy, namun PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian tulisan ini atau kelalaian dari atau kerugian apapun yang diakibatkan dari penggunaan tulisan ini. Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan. Pembaca tulisan ini diwajibkan membaca prospektus dan memahami produk yang akan dibeli atau dijual sebelum melakukan transaksi pembelian dan/atau penjualan. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja yang akan datang.

tanamduit Team

tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile