tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market update dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.
Ringkasan Market Update:
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 27 September 2024:
IHSG Mengalami Pelemahan dan Investor Asing Net Sell 3 Hari Beruntun
IHSG ditutup melemah turun 0,61% ke 7.696,92 hari Jumat (27/9) dengan nilai transaksi Rp15 triliun.
Investor asing tercatat melakukan net sell Rp493 miliar. Di hari ke-3 beruntun, investor asing melakukan net sell total Rp4,6 triliun setelah bank sentral China merilis paket stimulus.
Adapun pemicu net sell tersebut karena adanya penurunan suku bunga dan reserve requirement perbankan sehingga investasi di China menjadi lebih menarik. Investor global mengalihkan sebagian investasinya dari Indonesia ke China.
Potensi investasi di Indonesia masih tetap menarik antara lain karena indikator ekonomi yang kuat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5%, inflasi yang rendah, nilai tukar stabil, cadangan devisa negara kuat, suku bunga mulai turun, dan harga-harga saham relatif masih undervalued. (tanamduit)
Harga Surat Utang Negara Menguat
Harga SUN ditutup menguat pada sesi perdagangan terakhir di pekan lalu. Penguatan ini terlihat dari turunnya yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) sebesar 5 basis poin menjadi 6,15%.
Yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun sebesar 2 basis poin menjadi 6,44%.
Nilai transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp21,9 triliun di hari Jumat (27/9) lebih tinggi dari harisebelumnya Rp20,7 triliun. Sementara itu, nilai transaksi obligasi korporasi secara outright tercatatsebesar Rp765,1 miliar. (BNI Sekuritas)
Jumat (27/9) Harga Emas Turun, Senin Pagi Harga Emas Kembali Naik
Harga emas dunia ditutup turun pada perdagangan akhir pekan lalu. Namun sepanjang minggu, harga sang logam mulia masih menghijau.
Pada Jumat (27/9), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.658,4/troy ons, Turun 0,53% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Dalam sebulan terakhir, harga emas melonjak hampir 6%, namun terjadi koreksi karena investor melakukan aksi ambil untung alias profit taking.
Pada Senin pagi ini (30/9), harga emas kembali naik menyentuh USD2.660 per troy ons. Ketegangan politik di Timur Tengah menjadi perhatian pedagangemas karena meningkatkan ketidakpastian dan membuat peranan emas sebagai aset safe haven meningkat. (Bloomberg Technos, Investing)
Ulasan
-
Pelaku pasar memiliki keyakinan yang tinggi atas potensi penurunan suku bunga USD di sisa akhir tahun 2024 sebanyak 50 bps dan 100 bps di tahun 2025. BI Rate akan ikut menurunkan suku bunga karena inflasi yang rendah, pertumbuhan ekonomi yang baik, serta Rupiah kuat dan stabil terhadap US Dollar.
-
Penurunan suku bunga ini akan berdampak positif terhadap kinerja emiten saham, termasuk di Indonesia. Trend kenaikan IHSG diperkirakan akan terus naik meskipun dengan perjalanan volatile.
- Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain bunga USD yang akan turun juga karena ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkat.
Rekomendasi
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
- Untuk jangka menengah dan panjang, pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena turunnya suku bunga US dan meningkatnya investor global mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia.
- Harga emas masih volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.
PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.