Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 31 Oktober 2024

tanamduit Breakfast News: 31 Oktober 2024

oleh | Okt 31, 2024

tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market update dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.

Ringkasan Market Update:

IHSG masih merana, Rabu (30/10) menjadi hari ke 6 penurunan beruntun.
Harga emas masih trend naik.
Harga SUN rebound.
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 30 Oktober 2024:
Market update 31 Oktober 2024

IHSG Melanjutkan Penurunan 6 Hari Beruntun

Hari Rabu kemarin IHSG turun lagi, kali ini turun 36,75 atau -0,48% ke 7.569,85 dengan nilai transaksiRp11,79 triliun dan investor asing juga masih melakukan transaksi lebih jual (net sell) sebesar Rp1.4 triliun.

Penurunan IHSG dipicu oleh sentimen negatif dari luar negeri terutama dari Amerika Serikat berkaitan dengan pemilihan Presiden di AS. Trump dan Harris masih bersaing ketat dan menyampaikan usulan perbaikan ekonomi AS yang berbeda dan membuat ketidakpastian bagi pasar.

Dari dalam negeri laporan keuangan emiten bank dan FMCG yang sudah dirilis menunjukkan kinerja dibawahekspektasi pasar. (CNBC Indonesia, IDX Channel)

Harga Emas Masih Terus Mencetak Rekor Tertinggi Baru

Harga emas dunia meningkat ke rekor tertinggi baru pada Rabu (30/10), didorong oleh permintaanaset safe-haven menjelang pemilihan umum (pemilu) Amerika Serikat (AS).

Kekhawatiran mengenai hasil pemilihan presiden (pilpres) AS pada 5 November 2024 terus. Mengingat persaingan ketat antara Kamala Harris dan Donald Trump yang mengusung visi ekonomi berbeda, situasi ini meningkatkan permintaan logam mulia sebagai safe haven.

Trump berencana menerapkan tarif pada sebagian besar impor AS, yang dapat meningkatkan inflasi dan mengganggu perdagangan global, sementara Harris diperkirakan akan melanjutkan kebijakanpemerintahan Biden.

Selain itu, logam ini mendapat dukungan dari penurunan suku bunga, seiring Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan terus memangkas suku bunga.

Bank sentral Paman Sam tersebut diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir rapat komite kebijakannya pada 7 November. (IDX Channel) 

Harga Surat Utang Negara Rebound Hari Rabu Kemarin

Harga Surat Utang Negara (SUN) mengalami penguatan pada sesi perdagangan kemarin, ditandai denganturunnya yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) sebesar 1 basis poin menjadi 6,69%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun sebesar 3 basis poin ke level 6,82%.

Ulasan

  • Pergerakan harga saham Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, antara lain data ekonomi AS yang menjadi sinyal perubahan suku bunga USD yang akan berpengaruh pada suku bunga Rupiah dan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, perkembangan ekonomi China yang menjadi tujuan ekspor terbesar Indonesia serta perkembangan ketegangan politik di Timur Tengah yang semakin memanas.
  • US Fed diperkirakan akan menurunkan lagi suku bunganya di bulan November paling tidak sebesar 25 bps dan pasar berharap Bank Indonesia mengikutinya dengan menurunkan BI Rate yang dapat menurunkan bunga bunga pinjaman.
  • Penurunan suku bunga ini akan berdampak positif terhadap kinerja emiten saham, termasuk di Indonesia. Trend kenaikan IHSG diperkirakan akan terus naik meskipun dengan perjalanan volatile.
  • Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain bunga USD yang akan turun juga karena ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkat.

      Rekomendasi

      • Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
      • Untuk jangka menengah dan panjang,  pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena turunnya suku bunga US dan meningkatnya investor global mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia. Apalagi, saat US Fed masih akan meneruskan penurunan suku bunga di sisa tahun 2024 sebesar 50 bps, tahun 2025 sebesar 100 bps dan tahun 2026 sebesar 50 bps.
      • Harga emas sudah berada di puncak tertinggi dan volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
      • Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
      • Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
      • Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.

      Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

      DISCLAIMER:

      Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.

      PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

      Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.

      tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market update dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.

      Ringkasan Market Update:

      IHSG turun 5 hari beruntun Senin kemarin
      Rupiah masih trend melemah karena ketidakpastian akan hasil Pemilu November
      Harga SUN masih melemah Selasa kemarin
      Harga emas dunia rebound dan mencatat rekor tertinggi baru
      Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 29 Oktober 2024:
      Market Update 30 Oktober 2024

      IHSG Turun 5 Hari Beruntun

      Selasa (29/10), IHSG turun lagi dan menjadi penurunan hari ke 5 secara beruntun. Penurunan IHSG sebesar -0,37% ke 7.606,60 dengan nilai transaksi Rp10,90 triliun dan investor asing masih melakukan net sell atau penjualan bersih sebesar Rp511 milyar.

      Penurunan IHSG dipimpin oleh sektorperbankan yang secara sektoral turun -1,28% antara lain terdiri dari BBRI -1,26%, BBNI -3,64%, BBCA -0,94% dan BRIS -1,99%.

      Penurunan saham-saham perbankan terjadi berkaitan dengan rencana pemerintah Prabowo untuk pemutihan atau penghapusan utang UMKM dan 6 juta nelayan, UMKM dan petani yang notabene adalah debitur-debitur perbankan yang memberikan memberikan kredit ke sektorusaha kecil menengah (UKM).

      Namun, skema penghapusan utang ini belum jelas skemanya dan investor khawatir dapat merugikan perbankan. (CNBC Indonesia)

      Rupiah Masih Trend Pelemahan Terhadap US Dollar

      Rupiah kembali melemah terhadap US Dollar hari Selasa (29/10) yang ditutup turun atau melemahsekitar 0,3% ke level 15.770 per USD.

      Pelemahan Rupiah terjadi berkaitan dengan arah hasil pemilu di AS. Pelaku pasar khawatir, jika Donald Trump menang Pemilu di bulan November ini, maka kebijakannya cenderung menaikkan tarif barang impor sehingga inflasi naik dan memperkuat mata uang US Dollar.

      Saat mata uang US Dollar naik, mata uang emerging countries termasuk Indonesia akan melemah.  (Bloomberg Technoz, Bisnis)

      Harga Surat Utang Negara Masih Trend Melemah

      Dilansir dari laporan riset BNI Sekuritas, harga Surat Utang Negara (SUN) kembali ditutup melemahpada sesi perdagangan hari Selasa kemarin. Harga SUN seri acuan turun pada kisaran 20-90 basis poindari level penutupan hari sebelumnya (Senin), sementara yield SUN bertenor 10 tahun (FR0100) naik 3 basis poin ke level 6,87%.

      Nilai transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp28,03 triliun, lebih tinggi dari nilai transaksi harisebelumnya yang tercatat sebesar Rp11,72 triliun. (BNI Sekuritas)

      Harga Emas Kembali Naik dan Mencatat Rekor Tertinggi Baru

      Harga emas menyentuh rekor tertinggi baru di level USD2.770 per troy ons pada hari Selasa (29/10). Kenaikan terjadi karena permintaan safe haven berupa logam kuning.

      Adanya kenaikan juga didukung oleh data ekonomi yang lebih lemah dan ketidakpastian menjelang pemilihan presiden 2024.

      Pasar memprediksi jika Trump memenangkan pertarungan pemilihan presiden AS maka hal ini akanmeningkatkan daya tarik emas mengingat meningkatnya kekhawatiran atas krisis utang AS yang meningkat.

      Permintaan safe haven juga didukung oleh antisipasi seputar serangkaian pembacaan ekonomiutama minggu ini, yang kemungkinan akan menjadi faktor dalam rencana Federal Reserve untuk sukubunga. (Investing)

      Ulasan

      • Pergerakan harga saham Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, antara lain data ekonomi AS yang menjadi sinyal perubahan suku bunga USD yang akan berpengaruh pada suku bunga Rupiah dan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, perkembangan ekonomi China yang menjadi tujuan ekspor terbesar Indonesia serta perkembangan ketegangan politik di Timur Tengah yang semakin memanas.
      • US Fed diperkirakan akan menurunkan lagi suku bunganya di bulan November paling tidak sebesar 25 bps dan pasar berharap Bank Indonesia mengikutinya dengan menurunkan BI Rate yang dapat menurunkan bunga bunga pinjaman.
      • Penurunan suku bunga ini akan berdampak positif terhadap kinerja emiten saham, termasuk di Indonesia. Trend kenaikan IHSG diperkirakan akan terus naik meskipun dengan perjalanan volatile.
      • Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain bunga USD yang akan turun juga karena ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkat.

          Rekomendasi

          • Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
          • Untuk jangka menengah dan panjang,  pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena turunnya suku bunga US dan meningkatnya investor global mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia. Apalagi, saat US Fed masih akan meneruskan penurunan suku bunga di sisa tahun 2024 sebesar 50 bps, tahun 2025 sebesar 100 bps dan tahun 2026 sebesar 50 bps.
          • Harga emas sudah berada di puncak tertinggi dan volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
          • Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
          • Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
          • Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.

          Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

          DISCLAIMER:

          Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.

          PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

          Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.

          tanamduit Team

          tanamduit Team

          tanamduit adalah aplikasi penyedia beragam produk investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

          banner-download-mobile