tanamduit menawarkan investasi TERAMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito.
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 3 April 2024:
IHSG Ditutup Turun, Ikuti Pelemahan Bursa Kawasan Asia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (3/4) sore ditutup turun, mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 70,14 poin atau 0,97 persen ke posisi 7.166,83. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 14,46 poin atau 1,49 persen ke posisi 953,90.
Bursa Asia melemah di tengah ketidakpastian waktu penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS).
Serangkaian data ekonomi AS yang kuat, ditambah kenaikan harga minyak ke level tertinggi dalam lima bulan, mendorong pelaku pasar untuk menurunkan ekspektasi terhadap tiga kali penurunan suku bunga The Fed pada tahun ini.
Lebih lanjut, penurunan IHSG terjadi bersamaan dengan penurunan harga-harga saham regional, seperti Nikkei225 (Jepang) -0,97%, Hang Seng (Hong Kong) -1,22%, dan Shanghai (China) -0,18%. (Antara)
Nilai Rupiah Masih Bertengger di Level Rp15.900an
Walaupun terjadi sedikit penguatan, rupiah masih tertahan di level Rp15.900an terhadap USD.
Faktor eksternal, terutama yield US Treasury yang masih tinggi, membuat US Dollar Index tetap kuat terhadap berbagai mata uang lainnya, termasuk rupiah.
Sementara itu, faktor internal yang memengaruhi pelemahan rupiah antara lain meningkatnya permintaan USD menjelang libur panjang Idulfitri, meningkatnya inflasi di bulan Maret, dan penurunan nilai surplus perdagangan yang berpotensi mengganggu cadangan devisa.
Powell Mempertahankan Harapan Bahwa Tingkat Bunga Masih Dapat Meningkat
Chairman US Federal Reserve, Jerome Powell, mengatakan pada hari Rabu (3/4) bahwa sebagian besar peserta The Fed yang memberikan suara, mendukung penurunan suku bunga pada beberapa titik di tahun ini.
Namun, hal tersebut tidak akan terjadi hingga US Fed memiliki keyakinan yang lebih besar dari data-data yang masuk bahwa inflasi bergerak lebih rendah secara berkelanjutan.
Powell mengatakan bahwa data terbaru yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inflasi yang lebih tinggi tidak secara signifikan mengubah pandangan The Fed.
Selain itu, data-data terbaru menunjukkan bahwa ekonomi dan pasar tenaga kerja AS masih kuat. Hal ini membuat penurunan menuju 2 persen berada dalam jalur yang bergelombang. (Investing)
Ulasan
Masih kuatnya ekonomi AS membuat kemungkinan US Fed menurunkan tingkat bunga US menjadi tertunda. Ini akan membuat yield obligasi AS tetap tinggi dan investor global menahan investasinya di AS.
Pada dasarnya, fundamental ekonomi Indonesia berada dalam kondisi kuat. Konsumsi masyarakat kuat, investasi terus meningkat, dan neraca perdagangan masih surplus.
Namun, hal ini belum cukup untuk membuat IHSG naik signifikan dan yield obligasi rupiah segera turun, karena dalam jangka pendek masih sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal.
Beberapa faktor ini adalah kepastian penurunan suku bunga AS, melemahnya ekonomi China yang akan menurunkan impor dari Indonesia, terutama batubara, dan situasi geopolitik di Timur Tengah serta harga minyak dunia yang cenderung naik karena keterbatasan pasokan.
Rekomendasi:
Pasar saham dan obligasi masih akan naik dan turun (volatile), namun dengan tren positif.
Strategi investasi yang paling sederhana dan ampuh adalah berinvestasi secara rutin. Misalnya, dengan sekali setiap bulan menyisihkan sebagian gaji untuk berinvestasi di reksa dana pilihan.
Pilihlah reksa dana sesuai tujuan investasi, jangka waktu investasi, dan profil risiko pribadi.
Untuk jangka waktu pendek, berinvestasilah di less risky products (produk dengan risiko rendah) seperti reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, dan surat berharga negara.
Untuk jangka waktu panjang, berinvestasilah di risky products seperti reksa dana saham, reksa dana indeks saham, dan reksa dana campuran.
Bagi yang memiliki profil risiko agresif atau risk taker, dapat memanfaatkan momentum yang ada saat ini, dimana harga-harga saham atau IHSG masih berpotensi tumbuh 5,50% – 6,50% sampai akhir tahun 2024.
Data statistik menunjukkan bahwa indeks saham selain IHSG antara lain SRI Kehati, Bisnis27, IDX30, MSCI Indonesia, ESG Indonesia berkinerja lebih baik disbanding IHSG karena indeks-indeks tersebut tidak memiliki portofolio saham yang sangat volatile dan berkapitalisasi besar.
Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), memperoleh izin dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana.
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy, namun PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian tulisan ini atau kelalaian dari atau kerugian apapun yang diakibatkan dari penggunaan tulisan ini. Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan. Pembaca tulisan ini diwajibkan membaca prospektus dan memahami produk yang akan dibeli atau dijual sebelum melakukan transaksi pembelian dan/atau penjualan. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja yang akan datang.