tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market update dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.
Ringkasan Market Update:
Kamis (3/10), Rupiah Melemah Cukup Dalam
Mata uang Rupiah, merujuk pada data dari Investing, melemah sekitar 1,49% Kamis (3/10) ditutup pada 15.487 per US Dollar. Pelemahan Rupiah beriringan dengan pelemahan.
Sebagian besar mata uang regional Asia lainnya, Thai Baht (THB), Malaysian Ringgit (MYR), Philippine Peso (PHP), sedangkan Singapore Dollar (SGD) ditutup menguat tipis sementara China Yuan (CNY) tidak mengalami perubahan karena pasar China libur selama seminggu ini sehubungan dengan perayaan hari kemerdekaan.
Pelemahan sebagian besar mata uang ini sebagai imbas dari kekhawatiran perkembangan situasi politik di Timur Tengah yang semakin memanas dan sentiment negatif dari data lapangan pekerjaan di AS yang tidak seburuk yang diperkirakan, sehingga membuat mata uang US Dollar menguat yang ditandai dengankenaikan USD Index di atas 101,50
IHSG Turun Lagi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah -0,26% ke 7.543,83 pada akhir perdagangan Kamis (3/10).
Nilai transaksi indeks pada kemarin mencapai sekitar Rp12,14 triliun. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih sebesar Rp1,10 triliun di seluruh pasar.
Rinciannya, sebesar Rp916,50 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp184,60 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Saham-saham yang dijual oleh investor asing adan membuat harganya turun, ntara lain BBRI -0,40%, BBCA -0,48%, TLKM -1,03%, GOTO -1,54% ADRO -1,03%, BREN -1,79%.
Penurunan harga saham terjadi investor memindahkan investasinya ke China yang lebih menarik karenastimulus yang dirilis oleh bank sentral China antara lain penurunan suku bunga dan penurunan reserve requirement sehingga biaya pinjaman menjadi turun cukup signifikan dan membuat industri menjadibergairah kembali. (CNBC Indonesia)
Harga Surat Utang Negara Melanjutkan Penurunan
Tren pelemahan harga SUN masih berlanjut pada sesi perdagangan Kamis kemarin. Harga SUN seriacuan ditutup turun hingga 70 basis poin dari level kemarin, sementara yield SUN bertenor 10 tahun(FR0100) naik sebesar 5 basis poin ke level 6,58%.
Nilai transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp32,13 triliun hari ini, lebih tinggi dari nilaitransaksi hari sebelumnya Rp23,68 triliun. (BNI Sekuritas)
Harga Emas Bertahan di Level USD2.650-2.660
Harga emas bertahan di kisaran USD2.655 per ons pada hari Kamis, tetap relatif dekat dengan rekortertinggi karena krisis Timur Tengah yang semakin meluas sehingga meningkatkan daya tarik logamsebagai tempat berlindung yang aman.
Awal minggu ini, Iran melancarkan serangan rudal ke Israel, yang mendorong Israel untuk mengintensifkan serangan balasan di seluruh Timur Tengah dan bersumpah untukmembalas Iran.
Di lain pihak data tenaga kerja AS yang kuat baru-baru ini membatasi momentum kenaikan harga emas dimana penurunan suku bunga berikutnya oleh US Fed tidak akan seagresifpenurunan yang pertama sebesar 50 bps. (Trading Economics)
Harga Minyak Mentah Mengalami Kenaikan Karena Meningkatnya Ketegangan dan Peperangandi Timur Tengah
Harga minyak mentah WTI dan Brent naik naik 5% menjadi masing-masing ke USD73,7 dan USD77,6 per barrel pada hari Kamis kemarin, memperpanjang kenaikan minggu ini ke level tertinggi dalam satubulan setelah Presiden AS Biden menahan diri untuk tidak langsung mengutuk kemungkinan Israel menyerang fasilitas minyak Iran.
Selain guncangan yang diakibatkan oleh serangan tersebut terhadap pasokan jangka pendek, harga minyak juga terangkat oleh premi risiko di harga minyak berjangka di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. (Trading Economics)
USD Index dan Yield US Treasury Mengalami Kenaikan Karena Data Ekonomi AS Lebih BaikDari Perkiraan Pasar
Data terakhir di AS lowongan Iowongan pekerjaan JOLTS dan angka ketenagakerjaan ADP melampauiekspektasi pasar sehingga membuat indeks dolar atau US Dollar Index naik di atas 101,9 pada hari Kamiskemarin, menjadi kenaikan empat hari beruntun dan mencapai level tertinggi dalam enam minggu.
Di lain pihak imbal hasil atau yield US Treasury 10 tahun naik menjadi lebih dari 3,83% pada hari Kamis, tertinggi dalam satu bulan. Hal ini membuat urgensi pemotongan suku bunga sebesar 50 bps di bulanNovember menjadi berkurang. (Trading Economics)
Ulasan
-
Pelaku pasar saham dan obligasi masih mencermati inflasi yang rendah. Deflasi 5 bulan beruntun menandakan lemahnya daya beli masyarakat. Indeks PMI yang masih berada di bawah 50 yang menandakan kontraksi atau relatif lemahnya kegiatan bisnis.
-
Kenaikan harga minyak signifikan karena meningkatnya dan meluasnya peperangan di Timur Tengah layak untuk dicermati karena akan berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar mata uang, harga-harga barang dan inflasi.
-
Bank Indonesia mempertimbangkan untuk menurunkan lagi suku bunga BI Rate sepanjang nilai tukar Rupiah tidak melemah
-
Pelaku pasar mengamati langkah bank sentral, Bank Indonesia, dan pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang akan dilantik pada tanggal 20 Oktober mendatang.
- Suku bunga US diyakini akan turun minimal 50 bps di sisa tahun 2024. Bank Indonesia akan mencermati dampak penurunan suku bunga US sebelum BI memutuskan untuk segera menurunkan suku bunga BI Rate, penurunan BI Rate hanyalah masalah waktu.
- Penurunan suku bunga ini akan berdampak positif terhadap kinerja emiten saham, termasuk di Indonesia. Trend kenaikan IHSG diperkirakan akan terus naik meskipun dengan perjalanan volatile.
- Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain bunga USD yang akan turun juga karena ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkat.
Rekomendasi
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
- Untuk jangka menengah dan panjang, pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena turunnya suku bunga US dan meningkatnya investor global mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia. Apalagi, saat US Fed masih akan meneruskan penurunan suku bunga di sisa tahun 2024 sebesar 50 bps, tahun 2025 sebesar 100 bps dan tahun 2026 sebesar 50 bps.
- Harga emas sudah berada di puncak tertinggi dan volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.
PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.