tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito.
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 2 Agustus 2024:
IHSG Turun Moderat Hari Jumat Yang Lalu
Jumat (2/8), IHSG turun 17,86 poin atau -0,24% ke 7.308,12 dengan nilai transaksi sekitar Rp9,72 triluun, investor asing melakukan net buy sekitar Rp474 miliar sehingga sejak awal tahun terjadi net buy sekitar Rp474 miliar.
Penurunan IHSG karena investor melakukan profit taking dan juga mencermati perkembangan data PMI Indonesia yang untuk pertama kalinya turun di bawah 50 setelah bertahan di atas 50 selama 22 bulan berturu-turut.
Di lain pihak arus masuk investasi asing tercatat cukup signifikan dalam 3 hari terakhir dengan total sekitar Rp3,49 triliun dan menjadikan investor asing melakukan net buy sekitar Rp323 miliar sejak awal tahun 2024.
Harga Surat Utang Negara Naik Hari Jumat Lalu
Harga SUN bergerak variatif dengan kecenderungan menguat pada sesi perdagangan hari Jumat(2/8). Mayoritas harga SUN seri acuan naik hingga 10 basis poin dari posisi penutupan kemarin, sementara yield SUN bertenor 10 tahun (FR0100) ditutup di level 6,84%.
Nilai transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp11,64 triliun, lebih rendah dari nilai transaksi hari Kamis (1/8) yang tercatat sebesar Rp23,15 triliun. (BNI Sekuritas)
Harga Obligasi US Treasury Naik (Yield Turun)
Imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun mencapai level terendah sesi ini sebesar 3,79%, atau level terendah sejak Desember 2023, setelah laporan Non Farm Payroll yang meleset jauh di bawah ekspektasi menambah kekhawatiran akan melambatnya ekonomi.
Tingkat pengangguran meningkat secara tak terduga dan pertumbuhan upah melambat lebih dari yang diharapkan. Hal ini memperkuat sinyal bahwa ekonomi telah kehilangan ketahanannya terhadap suku bunga tinggi dari US Fed.
Para investor kini memperkirakan Federal Reserve akan menurunkan suku bunga dananya sebesar 100bps tahun ini, yang mengindikasikan dua kali pemangkasan sebesar 25bps dan satu kali pemangkasan sebesar 50bps.
Harga Emas Logam Mulia Bertahan di Atas USD2.400
Harga emas bertahan di USD2.474 per ons pada hari Jumat, setelah meningkat tajam sejak 31 Juli karena pernyataan yang dovish dari Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell, yang menyiratkan suku bunga USD akan segera turun. (Trading Economics)
Manufaktur Indonesia Menyusut untuk Pertama Kalinya dalam Hampir 3 Tahun
PMI Manufaktur Indonesia dari S&P Global turun menjadi 49,3 pada Juli 2024 dari 50,7 pada bulan sebelumnya. Ini adalah kontraksi pertama dalam aktivitas pabrik sejak Agustus 2021, dengan output menurun untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun dan pesanan baru turun setelah meningkat selama lebih dari setahun.
Faktor-faktor penyebabnya antara lain penjualan luar negeri menurun, penurunan dalam aktivitas pembelian dan lapangan kerja menyusut paling banyak sejak September 2021.
Di sisi biaya, inflasi harga input melemah tetapi tetap tinggi, biaya output naik tertinggi dalam tiga bulan. (Trading Economics)
Ulasan
- Walaupun suku bunga USD tetap dipertahankan di 5,25%-5,50% oleh the Fed hari Rabu kemarin, namun the Fed memberikan sinyal yang semakin jelas bahwa suku bunga USD akan nsegera diturunkan. Pasar berharap suku bunga USD akan mulai diturunkan pada bulan September mendatang.
- Penurunan suku bunga USD akan diikuti oleh penurunan suku bunga Rupiah BI Rate oleh Bank Indonesia. Hal ini karena inflasi yang sesuai dengan ekspektasi, 2,50%, pertumbuhan ekonomi masih tinggi serta PMI Index yang masih ekspansif.
- Aliran dana dari investor asing menunjukkan adanya nett buy di saham, SUN dan SRBI pekan yang lalu sejalan dengan meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga USD di bulan September.
- Laporan Keuangan emiten-emiten Indonesia di Q2-2024 menunjukkan hasil yang baik, termasuk perbankan yang sempat turun cukup dalam di bulan Juni yang lalu. IHSG sangat berpotensi untuk naik minimal 5% lebih tinggi dibandingkan dengan posisi IHSG akhir tahun 2023 atau ke level 7.600 di akhir tahun 2024.
- Yield obligasi Surat Utang Negara juga menunjukkan penurunan karena harga yang naik meresponse penurunan yield obligasi USD.
- Harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih akan melanjutkan pembelian emas, terutama Bank Sentral China, dengan tujuan untuk diversifikasi risiko di tengah ketidakpastian global, dan ketegangan geopolitik yang masih belum mereda.
Rekomendasi
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
- Untuk jangka menengah dan panjang, pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena menguatnya kemungkinan turunnya suku bunga US di bulan September mendatang dan mendorong investor global untuk mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia.
- Harga emas masih volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.
PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.


