tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.
Ringkasan Market Update:
IHSG Masih Melanjutkan Penurunan ke Bawah Level 7.500
IHSG kembali melemah Senin (4/11) kemarin, turun 25,75 poin atau -0,34% ke 7.479,50.
Total nilai transaksi berjumlah Rp11,05 triliun. Setelah 9 hari bursa, investor asing melakukan net sell total Rp6,59 triliun di hari Senin kemarin, dan melakukan net buy senilai Rp260 miliar.
Penurunan IHSG didominasi oleh saham-saham grup Prajogo yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar, antara lain BREN -1,49%, BRPT -1,52%, TPIA -3,22% dan CUAN -2,36%.
Berbeda dengan IHSG, indeks saham lainnya mengalami sedikit kenaikan. Indeks LQ45 naik tipis +0,09%, SRI Kehati +0,47%, IDX30 +0,27% dan Bisnis27 +0,40%.
IHSG masih melanjutkan penurunan di hari Senin (4/11) kemarin, di tengah banyaknya sentimen pasar pada pekan ini, baik secara global maupun dalam negeri.
Sentimen dari pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS), pertemuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), dan rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia periode kuartal III-2024 akan menjadi penggerak IHSG di sepanjang pekan ini. (CNBC Indonesia)
Harga Emas Dunia Flat Menanti Hasil Pilpres dan Penentuan Suku Bunga US Fed
Harga emas dunia naik tipis pada perdagangan Senin (4/11) kemarin. Para pelaku pasar bersikap wait and see atas hasil Pemilihan Presiden AS 5 November waktu setempat dan dan pengumuman suku bunga acuan USD oleh US Fed 7 November pekan ini.
Harga emas dunia di pasar spot ditutup di USD2.736,5/troy ons, naik tipis hampir flat 0,01% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Pada 5 November waktu setempat, rakyat AS akan memberikan suaranya untuk memilih presiden selama 4 tahun ke depan. Dua kandidat presiden, yaitu Donald Trump dan Kamala Harris, bersaing ketat. Berbagai survei menunjukkan posisi mereka tidak terpaut jauh.
Pemenang pilpres berpotensi mendapatkan gugatan dari pihak yang kalah, sehingga hasil perhitungan final baru bisa didapat dalam hitungan minggu, bahkan bulan.
Artinya, terdapat ketidakpastian soal siapa yang akan memimpin Negeri Adikuasa. Emas adalah aset yang biasanya menjadi pilihan pada momen ketidakpastian.
Selain Pilpres AS, pasar juga harap-harap cemas menunggu rapat bank sentral Federal Reserve yang hasilnya diumumkan pada Jumat (8/11/2024) dini hari waktu Indonesia.
Pasar yang awalnya berharap suku bunga dapat turun lagi sebesar 50 bps, kali ini menurunkan harapannya menjadi 25 bps.
Apabila hal ini terjadi, kenaikan harga emas akan tertahan. (Bloomberg Technoz, tanamduit)
Yield US Treasury 10 Tahun dan US Dollar Index Mengalami Penurunan Senin (4/11) Kemarin
Jejak pendapat terakhir menunjukkan bahwa Kamala Harris lebih unggul dibanding Donald Trump dalam pemilihan presiden AS yang akan diselenggarakan 5 November ini.
Akibatnya, para pelaku pasar menurunkan kemungkinan diterapkannya kebijakan perdagangan yang ketat dan kebijakan fiskal yang longgar yang ditawarkan oleh Trump yang keduanya bersifat inflationary.
Alhasil, Senin (4/11) kemarin, US Treasury 10 tahun yang menjadi acuan pergerakan pasar turun sekitar 10 bps. USD Index juga turun dari level 104,3 ke 103,8. (Trading Economics)
Ulasan
- Pergerakan IHSG yang terakhir dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internalnya, PMI Manufaktur Indonesia masih bertahan di bawah angka 50 selama 4 bulan berturut-turut menandakan ekonomi Indonesia masih mengalami pelemahan atau kontraksi, yang mencerminkan turunnya kinerja emiten Indonesia secara umum.
- Adapun faktor eksternalnya adalah ekspektasi hasil pemilihan Presiden AS tanggal 5 November mendatang. Persaingan kedua calon masih sangat ketat dan sulit untuk memperkirakan siapa yang menjadi pemenangnya.
- US Fed diperkirakan akan menurunkan lagi suku bunganya di bulan November, paling tidak sebesar 25 bps. Pasar berharap Bank Indonesia mengikutinya dengan menurunkan BI Rate yang dapat menurunkan bunga bunga pinjaman.
- Pelaku pasar masih wait and see kejelasan program pemerintahan Prabowo-Gibran, terutama program makanan bergizi gratis yang akan berpengaruh besar terhadap berbagai sektor di bursa efek, kemudian program hilirisasi dan keberlanjutan IKN.
- Harga emas diperkirakan masih akan naik karena ketidakpastian ekonomi AS dan kenaikan permintaan emas global di tengah ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkat.
Rekomendasi
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
- Untuk jangka menengah dan panjang, pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena turunnya suku bunga US dan meningkatnya investor global mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia. Apalagi, saat US Fed masih akan meneruskan penurunan suku bunga di sisa tahun 2024 sebesar 50 bps, tahun 2025 sebesar 100 bps dan tahun 2026 sebesar 50 bps.
- Harga emas sudah berada di puncak tertinggi dan volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.
PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.
tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market update dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.
Ringkasan Market Update:
IHSG Turun 5 Hari Beruntun
Selasa (29/10), IHSG turun lagi dan menjadi penurunan hari ke 5 secara beruntun. Penurunan IHSG sebesar -0,37% ke 7.606,60 dengan nilai transaksi Rp10,90 triliun dan investor asing masih melakukan net sell atau penjualan bersih sebesar Rp511 milyar.
Penurunan IHSG dipimpin oleh sektorperbankan yang secara sektoral turun -1,28% antara lain terdiri dari BBRI -1,26%, BBNI -3,64%, BBCA -0,94% dan BRIS -1,99%.
Penurunan saham-saham perbankan terjadi berkaitan dengan rencana pemerintah Prabowo untuk pemutihan atau penghapusan utang UMKM dan 6 juta nelayan, UMKM dan petani yang notabene adalah debitur-debitur perbankan yang memberikan memberikan kredit ke sektorusaha kecil menengah (UKM).
Namun, skema penghapusan utang ini belum jelas skemanya dan investor khawatir dapat merugikan perbankan. (CNBC Indonesia)
Rupiah Masih Trend Pelemahan Terhadap US Dollar
Rupiah kembali melemah terhadap US Dollar hari Selasa (29/10) yang ditutup turun atau melemahsekitar 0,3% ke level 15.770 per USD.
Pelemahan Rupiah terjadi berkaitan dengan arah hasil pemilu di AS. Pelaku pasar khawatir, jika Donald Trump menang Pemilu di bulan November ini, maka kebijakannya cenderung menaikkan tarif barang impor sehingga inflasi naik dan memperkuat mata uang US Dollar.
Saat mata uang US Dollar naik, mata uang emerging countries termasuk Indonesia akan melemah. (Bloomberg Technoz, Bisnis)
Harga Surat Utang Negara Masih Trend Melemah
Dilansir dari laporan riset BNI Sekuritas, harga Surat Utang Negara (SUN) kembali ditutup melemahpada sesi perdagangan hari Selasa kemarin. Harga SUN seri acuan turun pada kisaran 20-90 basis poindari level penutupan hari sebelumnya (Senin), sementara yield SUN bertenor 10 tahun (FR0100) naik 3 basis poin ke level 6,87%.
Nilai transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp28,03 triliun, lebih tinggi dari nilai transaksi harisebelumnya yang tercatat sebesar Rp11,72 triliun. (BNI Sekuritas)
Harga Emas Kembali Naik dan Mencatat Rekor Tertinggi Baru
Harga emas menyentuh rekor tertinggi baru di level USD2.770 per troy ons pada hari Selasa (29/10). Kenaikan terjadi karena permintaan safe haven berupa logam kuning.
Adanya kenaikan juga didukung oleh data ekonomi yang lebih lemah dan ketidakpastian menjelang pemilihan presiden 2024.
Pasar memprediksi jika Trump memenangkan pertarungan pemilihan presiden AS maka hal ini akanmeningkatkan daya tarik emas mengingat meningkatnya kekhawatiran atas krisis utang AS yang meningkat.
Permintaan safe haven juga didukung oleh antisipasi seputar serangkaian pembacaan ekonomiutama minggu ini, yang kemungkinan akan menjadi faktor dalam rencana Federal Reserve untuk sukubunga. (Investing)
Ulasan
-
Pergerakan harga saham Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, antara lain data ekonomi AS yang menjadi sinyal perubahan suku bunga USD yang akan berpengaruh pada suku bunga Rupiah dan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, perkembangan ekonomi China yang menjadi tujuan ekspor terbesar Indonesia serta perkembangan ketegangan politik di Timur Tengah yang semakin memanas.
-
US Fed diperkirakan akan menurunkan lagi suku bunganya di bulan November paling tidak sebesar 25 bps dan pasar berharap Bank Indonesia mengikutinya dengan menurunkan BI Rate yang dapat menurunkan bunga bunga pinjaman.
- Penurunan suku bunga ini akan berdampak positif terhadap kinerja emiten saham, termasuk di Indonesia. Trend kenaikan IHSG diperkirakan akan terus naik meskipun dengan perjalanan volatile.
- Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain bunga USD yang akan turun juga karena ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkat.
Rekomendasi
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
- Untuk jangka menengah dan panjang, pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena turunnya suku bunga US dan meningkatnya investor global mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia. Apalagi, saat US Fed masih akan meneruskan penurunan suku bunga di sisa tahun 2024 sebesar 50 bps, tahun 2025 sebesar 100 bps dan tahun 2026 sebesar 50 bps.
- Harga emas sudah berada di puncak tertinggi dan volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.
PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.