fb-logo
Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 6 Agustus 2024

tanamduit Breakfast News: 6 Agustus 2024

oleh | Agu 6, 2024

tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito.

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 5 Agustus 2024:

Market update 6 agustus 2024

IHSG Turun Sangat Dalam Hari Senin Kemarin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 248,47 poin atau -3,4% dari 7.308,12 di penutupan perdagangan hari Jumat (2/6) ke 7.059,65 pada perdagangan hari Senin (5/8), Nilai transaksi tercatat sekitar Rp14,25 triliun dan investor asing melakukan net sell sekitar Rp508 miliar.

Penyebab anjloknya IHSG antara lain (1) Panic selling karena kekhawatiran akan terjadinya resesi di AS yang dapat berimbas ke Indonesia, (2) Keputusan Bank of Japan (BoJ) untuk menaikan suku bunga acuan ke 0,25% yang memicu aksi sell-off pada saham-saham di Jepang pada hari Senin (5/8) turun 12,40%dan Jumat (2/6) turun 5,8%, dan (3) adanya faktor kekhawatiran eskalasi konflik geopolitik Timur Tengah yang dapat memicu perang skala besar (full-scale war). (Bisnis)

Saham-saham grup Prajogo Pangestu memberikan kontribusi terbesar terhadap  penurunan  IHSG,  BREN -8,14%,   BRPT -6,88%, TPIA -6,93% dan CUAN -10,45%.

Indeks-indeks lain juga mengalami penurunan, namun lebih rendah dibanding IHSG, LQ45 -3,12%, IDX30 -3,32%, Bisnis27 -3,21%, SRI Kehati -2,90% dan ISSI -3,37%.

Harga Surat Utang Negara Meneruskan Kenaikan Hari Senin Kemarin

Harga SUN ditutup menguat pada sesi perdagangan hari Senin kemarin, Mayoritas harga SUN seri acuan naik hingga 25 basis poin dari posisi penutupan hari Jumat lalu, sementara yield SUN bertenor 10 tahun (FR0100) turun sebesar 3 basis poin ke level 6,81%. Nilai transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp11,93 triliun, tidak banyak berubah dibandingkan dengan hari Jumat yang sebesar Rp11,64 triliun. (BNI Sekuritas)

Kenaikan harga (atau penurunan yield) SUN 10 Tahun telah berlangsung sejak tanggal 23 Juli yang lalu sejalan dengan penurunan yield US Treasury 10 Years. 

PDB Indonesia Tumbuh 5,05% YoY di Q2

Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05% yoy di Q2-2024, lebih tinggi dibanding estimasi pasar 5,0%. Namun, lebih rendah dibanding Q1-2024 yang 5,11%. Hasil terbaru ini muncul di tengah lesunya belanja pemerintah, hanya naik 1,42% setelah melonjak 19,90% di Q1.

Sementara itu, konsumsi swasta tetap tangguh (4,93% vs 4,91% di Q1), nilai investasi tetap meningkat setelah pemilu yang damai di bulan Februari (4,43% vs 3,79%), ekspor dan impor meningkat pesat, memberikan kontribusi positif terhadap PDB.

Dari segi produksi, output menurun pada sektor pertambangan, perawatan kesehatan, manufaktur, komunikasi, perdagangan grosir & eceran dan konstruksi. PDB Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,2% tahun 2024 ini, setelah mencatat kenaikan sebesar 5,05% pada tahun 2023. (Trading Economics)

Harga Emas Dunia Turun Hari Senin Kemarin

Emas turun ke sekitar USD2.430 per ons Senin (5/8), memangkas kenaikan karena investor melakukan profit taking. Namun, emas diuntungkan dari daya tarik safe haven karena investor pasar keuangan, terutama saham, sedang dalam sikap menghindari risiko. Kekhawatiran tentang resesi di AS meningkat setelah rilis data melemahnya ekonomi AS dan pendapatan perusahaan yang tidak sesuai harapan.

Pada hari Jumat (2/8), data ekonomi AS hanya menambahkan 114 ribu pekerjaan pada bulan Juli, dibawah ekspektasi peningkatan 175 ribu, selain itu tingkat pengangguran secara tak terduga naik ke level tertinggi sejak 2021, dan pertumbuhan upah melambat lebih dari yang diantisipasi.

Selain itu, pelaku pasar terus mengamati meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang berpotensi mendukung permintaan untuk aset safe haven seperti emas. (Trading Economics)

Yield Obligasi US Treasury 10 Tahun Meneruskan Penurunan

Imbal hasil atau yield obligasi pemerintah AS (US Treasury) jangka waktu 10 tahun meneruskan penurunan dari hari sebelumnya turun menjadi 3,752% dan menjadikannya di level terendah dalam setahun terakhir.

Penurunan ini meresponse pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell, yang diartikan oleh pelaku pasar suku bunga USD akan segera turun dalam waktu dekat ini.

Data ekonomi AS terakhir mengenai lapangan pekerjaan yang dibawah ekspektasi membuat pasar bereaksi berlebihan dan membuat harga-harga saham AS dan seluruh bursa saham di dunia ikut turun, namun tidak demikian halnya di pasar obligasi yang menunjukkan peningkatan harga. (Trading Economics)

Aksi Jual Saham AS Meningkat

Aksi jual saham AS memburuk pada perdagangan sore hari Senin karena kekhawatiran terhadap ekonomi AS meningkat. S&P 500 turun 3,3%, Dow Jones anjlok sekitar 1.100 poin atau -2,60% dan Nasdaq turun 3,8%, memperpanjang penurunannya setelah penurunan tajam pada hari Jumat yang lalu.

Pengukur ketakutan Wall Street, Indeks Volatilitas CBOE, melonjak ke level tertinggi sejak Oktober 2020.

Sentimen negatif bertambah dengan laba yang lebih lemah dari perkiraan dari perusahaan teknologi terkemuka dan meningkatnya ketidakpastian di sektor AI. Saham Nvidia turun lagi 7% setelah turun 15%, sementara saham teknologi utama lainnya juga mengalami penurunan signifikan, termasuk Microsoft -3,5%, Apple -6,6%, Amazon -4,3%, Meta -2,4%, Alphabet -4,7% dan Tesla -5,5%.

Terkait data, rilis Purchasing Managers’ Index (PMI) Jasa oleh ISM menunjukkan pemulihan yang lebih kuat di sektor jasa, dengan pesanan baru dan lapangan kerja pulih dari kontraksi pada bulan Juni, meskipun tekanan harga meningkat. (Trading Economics)

US Dollar Index Terus Melemah

Indeks dolar atau DXY jatuh ke level terendah 102,1 pada hari Senin kemarin ke level 102,5, karena data ekonomi yang lemah meningkatkan kekhawatiran tentang ketahanan ekonomi AS dan meningkatkan taruhan bahwa Fed perlu menaikkan suku bunga lebih sering.

Data pada hari Jumat menunjukkan bahwa ekonomi AS menambahkan 114 ribu pekerjaan pada bulan Juli, jauh di bawah ekspektasi peningkatan 175 ribu.

Tingkat pengangguran juga secara tak terduga melonjak ke level tertinggi tahun 2021 sebesar 4,3% dan pertumbuhan upah melambat lebih dari yang diharapkan.

Sebelumnya, PMI manufaktur ISM telah menunjukkan kontraksi yang mengejutkan di sektor manufaktur. Di sisi lain, PMI Layanan ISM menawarkan sedikit kelegaan bagi investor, menunjukkan rebound yang lebih besar dari yang diharapkan di sektor jasa.

Dolar melemah paling parah terhadap yen dan franc Swiss. (Trading Economics)

Ulasan

  • Data ekonomi AS semakin terkonfirmasi menunjukkan pelemahan dan juga ditunjukkan oleh laporan keuangan perusahaan-perusahaan AS yang kurang baik di Q2. Hal ini membuat investor “sell off” portfolio saham dan berdampak ke bursa efek seluruh dunia yang juga mengalami penurunan.
  • Pasar optimis bahwa suku bunga USD akan diturunkan pada bulan September mendatang. Namun volatilitas pasar saham masih akan tetap berlanjut karena penurunan kinerja emiten, tetapi yield obligasi terus menurun atau harga obligasi terus meningkat.
  • Pasar saham Indonesia masih akan volatile di Q3-2024 tetapi sejatinya tidak setinggi volatilitas bursa efek utama dunia karena kinerja emiten yang masih baik, perbankan akan semakin membaik karena harapan suku bunga BI akan ikut turun setelah turunnya suku bunga USD.
  • Harga obligasi Surat Utang Negara dan korporasi menunjiukkan kenaikan, ini tercermin di indeks obligasi Indobex (ICBI) yang terus sejak 3 minggu terakhir.
  • Penurunan suku bunga USD akan diikuti oleh penurunan suku bunga Rupiah BI Rate oleh Bank Indonesia karena inflasi yang sesuai dengan ekspektasi, 2,50%, pertumbuhan ekonomi masih tinggi serta PMI Index yang masih ekspansif.
  • Laporan Keuangan emiten-emiten Indonesia di Q2-2024 menunjukkan hasil yang baik, termasuk perbankan yang sempat turun cukup dalam di bulan Juni yang lalu.
  • Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain akan turunnya suku bunga USD juga karena beberapa bank sentral masih akan melanjutkan pembelian emas, terutama Bank Sentral China, dengan tujuan untuk diversifikasi risiko di tengah ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik yang masih belum mereda.

    Rekomendasi

    • Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
    • Untuk jangka menengah dan panjang,  pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena menguatnya kemungkinan turunnya suku bunga US di bulan September mendatang dan mendorong investor global untuk mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia.
    • Harga emas masih volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
    • Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
    • Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
    • Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.

    Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

    DISCLAIMER:

    Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.

    PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

    Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.

    tanamduit Team

    tanamduit adalah aplikasi penyedia beragam produk investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

    banner-download-mobile