tanamduit menawarkan investasi TERAMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Investasi di SBN seri ST012, investasi syariah yang 100% AMAN dijamin negara!
Masa penawaran ST012 berlangsung pada 26 April-29 Mei 2024. Berikut adalah tingkat kuponnya:
- ST012-T2 tenor 2 tahun kupon 6,40% per tahun
- ST012-T4 tenor 4 tahun kupon 6,55% per tahun
Imbal hasil (kupon) ST012 floating with floor, berpotensi NAIK saat suku bunga BI naik, tapi tidak akan turun saat suku bunga BI turun! Beli ST012 di aplikasi tanamduit, bonus saldo reksadana!
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 6 Mei 2024:
Pertumbuhan Tahunan Ekonomi Indonesia Q1-2024 Terkuat dalam 3 Kuartal
Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,11% YoY (Year-over-Year) pada kuartal pertama tahun 2024, dibandingkan dengan perkiraan pasar sebesar 5,0%, setelah kenaikan sebesar 5,04% pada kuartal keempat tahun 2023.
Ini merupakan pertumbuhan ekonomi tahunan tercepat sejak kuartal kedua tahun 2023, di tengah tingginya konsumsi rumah tangga selama puasa Ramadan dan persiapan Idulfitri (4,91% vs 4,47% di Q4).
Selain itu, belanja pemerintah meningkat pesat (19,90% vs 2,81%), didorong oleh belanja terkait pemilu bulan Februari. Namun, investasi tetap melambat (3,79% vs 5,02%).
Di sisi perdagangan, ekspor (0,50%) tumbuh lebih lambat dibandingkan impor (1,77%), memberikan kontribusi negatif terhadap PDB.
Lebih lanjut, pada tahun 2024 ini, perekonomian diperkirakan tumbuh sebesar 5,2%, dibantu oleh upaya untuk meningkatkan konsumsi domestik dan harapan kelancaran transisi ke pemerintahan baru (Trading Economics).
Tingkat Pengangguran Indonesia Q1-2024 Turun
Tingkat pengangguran di Indonesia turun menjadi 4,82% pada Q1-2024 dari 5,45% pada Q1-2023. Ini merupakan angka terendah setidaknya sejak triwulan keempat tahun 1997.
Jumlah pengangguran turun sebesar 9,89% dari setahun sebelumnya menjadi 7,20 juta. Pada saat yang sama, jumlah pekerja tumbuh sebesar 2,56% menjadi 142,18 juta orang, sebagian besar pada sektor akomodasi makanan & minuman, konstruksi, dan pertanian.
Sementara itu, tingkat partisipasi angkatan kerja meningkat menjadi 69,80% dari tahun sebelumnya sebesar 69,30% (Trading Economics).
IHSG Flat Hari Senin (6/5) Kemarin
IHSG naik tipis (flat) +0,02% pada hari Senin (6/5) kemarin. Berita baik tentang pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11% yang diatas perkiraan, serta turunnya tingkat pengangguran, nyatanya tidak mampu mendorong naik IHSG secara signifikan.
Investor masih mencermati suku bunga AS yang masih belum jelas kapan turunnya, sehingga membuat tingkat bunga rupiah masih tetap tinggi, bahkan cenderung naik setelah kenaikan BI Rate minggu lalu.
Selain itu, investor juga mencermati nilai rupiah yang masih belum menguat ke level yang diinginkan, yaitu di bawah Rp16.000/USD.
Investor juga mencermati dampak dari kenaikan BI Rate dan pelemahan rupiah terhadap kinerja perbankan di masa depan. Harga-harga saham bank-bank besar sempat turun drastis dalam 1-2 minggu terakhir dan belum dapat kembali ke level sebelumnya.
Harga Surat Utang Negara (SUN) Masih Berlanjut Pada Perdagangan di Awal Pekan Ini
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) turun sebesar 4 basis poin menjadi 6,87%. Sementara itu, yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun sebesar 10 basis poin menjadi 6,88%.
Volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp13,3 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari Jumat lalu yang tercatat sebesar Rp15,8 triliun. (BNI Securities)
Harga Emas Naik Kembali
Harga emas kembali bersinar setelah turun selama dua hari beruntun. Hari Senin (6/5) kemarin, harga emas naik 0,93% ke level US$ 2.322,94 per troy ons.
Penguatan emas didorong oleh pelemahan US Dollar Index (DXY), menurunnya imbal hasil (yield) US Treasury, dan meningkatnya kembali optimisme pasar terhadap penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) oleh The Federal Reverse (The Fed).
Selain itu, meningkatnya kembali ketegangan di Timur Tengah juga menjadi penyebab naiknya harga emas. Operasi militer Israel di Rafah menambah lapisan ketidakpastian pada pasar. Sedikitnya 19 orang tewas oleh serangan Israel ke Rafah pada Senin (6/5) kemarin. (CNBC Indonesia)
Saham AS Naik 3 Hari Beruntun
Wall Street memperpanjang kenaikannya untuk hari ketiga berturut-turut pada hari Senin (6/5), didorong oleh sentimen positif akibat data tenaga kerja yang lebih lemah dan meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
S&P 500 naik 1%, Nasdaq naik 1,2% dan Dow bertambah 176 poin. (Trading Economics)
Ulasan
Pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia di Q1-2024 yang baik (5,11%) dan sedikit di atas perkiraan pasar, turunnya tingkat pengangguran, inflasi 3,0% yang masih dalam target Bank Indonesia, menandakan bahwa fundamental ekonomi Indonesia dalam kondisi yang baik.
Rupiah juga menguat kembali, mendekati level di bawah Rp16.000 per USD.
Selain itu, data terbaru dari AS menunjukkan kenaikan tingkat pengangguran yang menyiratkan penurunan inflasi, memberi harapan baru akan kemungkinan penurunan suku bunga AS pada bulan September 2024.
Jika hal ini terjadi, yield obligasi USD akan turun dan akan diikuti oleh yield obligasi negara lainnya, termasuk Indonesia, menurunnya suku bunga dan selanjutnya pasar saham dan obligasi akan segera bergairah (bull market).
Meskipun demikian, investor disarankan untuk tetap berhati-hati dalam mengelola risiko dan portofolio, karena pasar masih akan volatile hingga terdapat kepastian mengenai waktu turunnya suku bunga AS.
Rekomendasi:
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk overweight/memperbanyak investasi di reksa dana pasar uang.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
- Pertimbangkan untuk mulai mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham karena harga-harga saham saat ini dalam kategori murah.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), yang memperoleh izin dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana.
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas, baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Namun, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian tulisan ini atau kelalaian dari atau kerugian apapun yang diakibatkan dari penggunaan tulisan ini. Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan. Pembaca tulisan ini diwajibkan membaca prospektus dan memahami produk yang akan dibeli atau dijual sebelum melakukan transaksi pembelian dan/atau penjualan. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja yang akan datang.