fb-logo
Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 8 Januari 2024

tanamduit Breakfast News: 8 Januari 2024

oleh | Jan 8, 2024

Pemerintah Akan Menerbitkan 8 SBN Ritel di Tahun 2024

Pemerintah berencana menerbitkan delapan seri Surat Berharga Negara (SBN) Ritel pada tahun 2024.

Berikut adalah jadwal SBN Ritel 2024, dengan tanggal tentatif atau masih bisa berubah, yang dikutip dari situs DJPPR Kemenkeu:

market-update-8-januari-2024-SBN

Pada tahun 2023, tercatat bahwa total penerbitan SBN ritel mencapai Rp147,4 triliun. Capaian ini mencerminkan bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat membaik sehingga dapat mendukung stabilitas pasar keuangan.

Pada tahun 2020, investor SBN berjumlah sebanyak 460.372 orang. Angka ini terus meningkat seiring dengan upaya pemerintah untuk memperkenalkan investasi kepada masyarakat. Alhasil, kesadaran masyarakat perihal investasi SBN meningkat.

Hingga pada November 2023, total investor SBN mencapai 992.787, mengalami peningkatan sebesar 115% dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 97,82% merupakan investor individu, sementara 2,18% sisanya adalah investor institusi. (Sumber: CNBC Indonesia)

Aliran Modal Asing pada Minggu Pertama Januari 2024

Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 4 Januari 2024, tercatat bahwa non-residen (investor asing) melakukan pembelian bersih sebesar Rp1,79 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), Rp2,40 triliun di pasar saham, dan Rp2,73 triliun di Sertifikat Bank Indonesia (SBI). (Sumber: Bank Indonesia)

IHSG Turun 0,12% pada Jumat (5/1)

Pada perdagangan Jumat (5/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi sebesar 0,12% atau turun 9,14 poin ke level 7.350,62.

IHSG sebelumnya sempat menyentuh angka 7.403,58, namun akhirnya ditutup turun.

Penurunan ini dipengaruhi oleh sektor kesehatan yang mengalami koreksi sebesar 0,78%, diikuti oleh sektor barang konsumen primer yang melemah sebesar 0,64%.

Transaksi pada Jumat (5/1) mencapai Rp9,91 triliun. Beberapa saham berkapitalisasi pasar besar juga turut menekan laju IHSG, antara lain BBNI yang mengalami penurunan sebesar 0,45% ke 5.575, TLKM turun 2,02% ke 3.890, dan ASII merosot 1,32% ke 5.625.

market-update-8-januari-2024-IHSG

Yield Obligasi Masih Volatile

Data ketenagakerjaan AS masih menunjukkan adanya lapangan pekerjaan. Hal ini  memberikan sinyal bahwa ekonomi AS masih kuat.

Oleh karena itu, turunnya inflasi AS ke 2% dalam waktu dekat ini masih menjadi tanda tanya. Sebagai hasilnya, ekspektasi penurunan suku bunga US di bulan Maret menjadi turun.

Dampaknya, yield dari Surat Utang Amerika Serikat (US Treasury) dengan jangka waktu 10 tahun kembali mengalami kenaikan. Fenomena ini kemudian diikuti oleh kenaikan yield Surat Utang Negara (SUN) Indonesia.

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) naik 4 bp (basis poin) menjadi 6,62%. Sementara itu, yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) meningkat sebesar 3 bp menjadi 6,68%. Data Bloomberg menunjukkan level yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik 5 bps ke level 6,71%.

Wall Street Menghentikan Kenaikan Beruntun 9 Minggu

Sesi perdagangan saham di Amerika Serikat pada Jumat (5/1) lalu berakhir datar (flat) setelah mengalami gejolak. Para pedagang kini tengah mencerna data ekonomi terkini dan menilai arah kebijakan moneter AS di masa mendatang.

Alhasil, semua indeks utama berakhir mendekati garis datar (flat line), menghentikan kenaikan beruntun selama 9 minggu, dengan Nasdaq 100 membukukan penurunan selama enam hari.

Data terbaru menunjukkan bahwa pada bulan Desember, ekonomi AS berhasil menambahkan 216 ribu lapangan pekerjaan baru, jauh melebihi perkiraan sebesar 170 ribu. Kenaikan ini turut disertai dengan peningkatan upah, yang menyebabkan imbal hasil (yield) Treasury naik dan mengurangi harapan terhadap tingkat penurunan suku bunga yang diproyeksikan oleh The Fed (bank sentral AS) tahun ini. (Sumber: Trading Economics)

Rekomendasi:

  • Kembalinya investor asing ke Indonesia, baik di pasar obligasi maupun saham, akan meningkatkan likuiditas perdagangan dan menambah gairah investor domestik. Hal ini akan akan mendorong naik harga obligasi dan harga saham, khususnya yang berkapitalisasi besar.
  • Ini saatnya menambah investasi di reksa dana berbasis saham, khususnya reksa dana indeks saham, karena portofolionya terdiri dari saham-saham berkapitalisasi besar.
  • Selain itu, ini saatnya menambah investasi di reksa dana berbasis obligasi, yaitu reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), memperoleh izin dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana.

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy, namun PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian tulisan ini atau kelalaian dari atau kerugian apapun yang diakibatkan dari penggunaan tulisan ini. Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan. Pembaca tulisan ini diwajibkan membaca prospektus dan memahami produk yang akan dibeli atau dijual sebelum melakukan transaksi pembelian dan/atau penjualan. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja yang akan datang.

tanamduit Team

tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile