fb-logo
Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 8 Mei 2024

tanamduit Breakfast News: 8 Mei 2024

oleh | Mei 8, 2024

tanamduit menawarkan investasi TERAMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Investasi di SBN seri ST012, investasi syariah yang 100% AMAN dijamin negara!

Masa penawaran ST012 berlangsung pada 26 April-29 Mei 2024. Berikut adalah tingkat kuponnya:

  • ST012-T2 tenor 2 tahun kupon 6,40% per tahun
  • ST012-T4 tenor 4 tahun kupon 6,55% per tahun

Imbal hasil (kupon) ST012 floating with floor, berpotensi NAIK saat suku bunga BI naik, tapi tidak akan turun saat suku bunga BI turun! Beli ST012 di aplikasi tanamduit, bonus saldo reksadana!

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 7 Mei 2024:

data market update 8 mei 2024

Turunnya Harga Saham Perbankan Menahan Kenaikan IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi atau turun -0,17% ke posisi 7123,21 pada perdagangan Selasa (7/5) kemarin. Penurunan IHSG didorong oleh turunnya tujuh sektor, di mana saham-saham dengan kapitalisasi pasar yang besar turun berada di sektor keuangan dan teknologi.

Saham BBNI -2,29%, BBRI -2,51%, BBTN -1,55%, BBCA -1,02%. Penurunan harga saham-saham perbankan ini dipicu oleh melemahnya rupiah dari Rp15.800an ke 16.200an, dan masih belum kembali ke level di bawah Rp16.000.

Selain itu, kenaikan tingkat bunga BI Rate 0,25% ke 6,25% membuat kemungkinan bunga deposito bank akan naik, dilanjutkan dengan kenaikan bunga kredit sehingga dapat menahan pertumbuhan kredit dan menambah potensi kredit macet karena biaya bunga yang tinggi.

Selama perdangan kemarin, investor asing kembali melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp714,39 miliar di seluruh pasar. Rinciannya, sebesar Rp683,28 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp31,11 miliar di pasar negosiasi dan tunai. (CNBC Indonesia)

Yield (Imbal Hasil) Surat Utang Negara Jangka Pendek Naik

Yield SUN 1-3 tahun menunjukkan peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Salah satu penyebabnya adalah ekspektasi menguatnya rupiah ke bawah 16.000 belum terpenuhi..

Analis memperkirakan bahwa yield akan segera turun karena investor asing kembali masuk ke pasar dan membeli SUN dengan preferensi bertenor jangka pendek, karena risikonya lebih rendah dibanding tenor jangka panjang.

AS–Saham, Obligasi, dan US Dollar Index

Harga saham Wall Street cenderung flat karena investor belum melihat kemungkinan Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga tahun ini.

Selain itu, menguatnya Dollar AS, yang tercermin di kenaikan US Dollar Index dibanding 2 hari terakhir, ikut menjadi faktor penekan.

Dow Jones Industrial Average naik 0,08%, S&P 500 naik 0,13% dan Nasdaq Composite turun 0,1%.

Lebih lanjut, imbal hasil atau yield Treasury acuan melemah. Namun, dolar naik di tengah prospek pertumbuhan AS yang lebih kuat dan potensi suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan negara maju lainnya.

Laporan ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan pada Jumat pekan lalu menyusul pembacaan PDB minggu sebelumnya, yang menunjukkan pertumbuhan paling lambat dalam hampir dua tahun, menimbulkan kembali sikap dovish (suku bunga akan turun) di kalangan investor mengenai seberapa cepat dan seberapa besar The Fed memangkas suku bunganya. (Bisnis)

Ulasan

Pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia di Q1-2024 yang baik (5,11%) dan sedikit di atas perkiraan pasar, turunnya tingkat pengangguran, inflasi 3,0% yang masih dalam target Bank Indonesia, menandakan bahwa fundamental ekonomi Indonesia dalam kondisi yang baik.

Rupiah juga menguat kembali, mendekati level di bawah Rp16.000 per USD.

Selain itu, data terbaru dari AS menunjukkan kenaikan tingkat pengangguran yang menyiratkan penurunan inflasi, memberi harapan baru akan kemungkinan penurunan suku bunga AS pada bulan September 2024.

Jika hal ini terjadi, yield obligasi USD akan turun dan akan diikuti oleh yield obligasi negara lainnya, termasuk Indonesia, menurunnya suku bunga dan selanjutnya pasar saham dan obligasi akan segera bergairah (bull market).

Meskipun demikian, investor disarankan untuk tetap berhati-hati dalam mengelola risiko dan portofolio, karena pasar masih akan volatile hingga terdapat kepastian mengenai waktu turunnya suku bunga AS.

    Rekomendasi:

    • Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk overweight/memperbanyak investasi di reksa dana pasar uang.
    • Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
    • Pertimbangkan untuk mulai mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham karena harga-harga saham saat ini dalam kategori murah.
    • Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.

    Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

    DISCLAIMER:

    Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), yang memperoleh izin dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana.

    Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas, baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Namun, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian tulisan ini atau kelalaian dari atau kerugian apapun yang diakibatkan dari penggunaan tulisan ini. Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan. Pembaca tulisan ini diwajibkan membaca prospektus dan memahami produk yang akan dibeli atau dijual sebelum melakukan transaksi pembelian dan/atau penjualan. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja yang akan datang.

    tanamduit Team

    tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

    banner-download-mobile