tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.
Ringkasan Market Update:
- IHSG naik 0,95% hari Jumat (6/12) lalu, didominasi oleh saham-saham grup Prajogo Pangestu.
- Cadangan devisa turun tipis, tetapi Rupiah menguat tipis pula.
- Harga Surat Utang Negara masih volatile.
- Kenaikan pengangguran di AS meningkatkan ekspektasi adanya penurunan kembali suku bunga USD di bulan Desember ini.
- Saham AS: Indeks S&P500 dan Nasdaq kembali cetak rekor baru.
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 6 Desember 2024.
IHSG Naik 0,95% Jumat (6/12) Lalu, Didominasi oleh Saham-Saham Grup Prajogo Pangestu
Jumat (6/12) lalu, IHSG ditutup menguat 0,95% ke 7.382,79, didominasi oleh saham-saham grup Prajogo Pangestu. BREN naik+13,33%, BRPT +2,69%, TPIA +3,58% dan CUAN +4,53%.
Selain itu, beberapa saham bank big caps juga turut mencatat kenaikan. BBRI naik +1,17%, BMRI +1,22% dan BBNI +0,83%.
Nilai transaksi IHSG tercatat Rp9,6 triliun dan investor asing melakukan net sell sebesar Rp170 miliar.
Di sisi lain, indeks lainnya seperti LQ45, IDX30, SRI Kehati, dan Bisnis27 juga mengalami kenaikan. Namun, kenaikan indeks-indeks ini tidak sebesar IHSG karena saham BREN tidak menjadi konstituen dari indeks-indeks tersebut. (IDX, tanamduit)
Rupiah Menguat Setelah Rilis Data Cadangan Devisa yang Mengalami Penurunan
Rupiah ditutup menguat sekitar 0,19% ke 15.845 per USD pada Jumat (6/12) lalu, walaupun cadangan devisa bulan November turun dibanding bulan sebelumnya.
Seperti yang diumumkan oleh Bank Indonesia, cadangan devisa November turun sekitar Rp1 miliar menjadi USD 150,2 miliar.
Penguatan Rupiah lebih disebabkan oleh pernyataan Jerome Powell, Chairman US Fed, yang mengisyaratkan bahwa suku bunga AS masih berpeluang turun walau ekonomi AS tetap kuat.
Penurunan suku bunga tersebut lebih ditujukan untuk menahan bertambahnya pengangguran di AS, yang saat ini ada di level 4,2%.
Penguatan rupiah beriringan dengan penguatan mata uang regional lainnya. (Bisnis)
Harga Surat Utang Negara Masih Volatile
Harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup bervariatif dengan kecenderungan melemah pada sesi perdagangan Jumat (6/12) lalu.
Mayoritas harga SUN seri acuan melemah hingga 30 basis poin dari level penutupan hari sebelumnya, sementara yield SUN bertenor 10 tahun (FR0100) naik 1 basis poin ke level 6,91%.
Indeks obligasi negara, Indobex Government, juga menunjukkan penurunan sekitar -0,07%.
Nilai transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp8,42 triliun, lebih rendah dari nilai transaksi hari sebelumnya sebesar Rp11,58 triliun. (BNI Sekuritas)
Tingkat Pengangguran AS Naik, Imbal Hasil Treasury AS 10 Tahun Turun Tipis dan Ekspektasi Penurunan Suku Bunga USD Meningkat
Imbal hasil Treasury AS 10 tahun turun tipis ke level 4,16%, level terendah dalam lebih dari dua minggu.
Penurunan ini terjadi setelah laporan Nonfarm Payroll bulan November mengisyaratkan bahwa kondisi pasar tenaga kerja AS membaik, tetapi tidak cukup untuk menghentikan Fed memangkas suku bunga bulan Desember ini.
Dalam hal ini, data penggajian nonpertanian meningkat sebesar 227.000, melampaui kenaikan 36.000 pada bulan Oktober. Namun, tingkat pengangguran naik sedikit menjadi 4,2%, seperti yang diantisipasi.
Saat ini, pasar memperkirakan peluang 88% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan ini, naik dari 71% kemarin dan 66,5% seminggu yang lalu. (Trading Economics)
Saham Amerika Serikat: S&P 500 & Nasdaq Catat Rekor Tertinggi Baru Setelah Rilis Data Penggajian yang Optimis
S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi baru pada Jumat (6/12) lalu, naik masing-masing 0,2% dan 0,8%.
Kenaikan S&P 500 dan Nasdaq didorong oleh laporan pekerjaan November yang lebih kuat dari perkiraan, yang meningkatkan optimisme tentang penurunan suku bunga Federal Reserve akhir bulan ini.
Saham teknologi utama memimpin reli, dengan Amazon (+2,9%), Tesla (+5,3%), dan Meta (+2,5%) semuanya membukukan kenaikan, mencerminkan kepercayaan pada pasar tenaga kerja dan potensi perubahan kebijakan Fed.
Sebaliknya, Dow Jones turun 123 poin atau -0,3%, tertekan oleh penurunan Nvidia (-1,8%) dan UnitedHealth (-5,1%). (Trading Economics)
Ulasan
- US Fed mengisyaratkan adanya penurunan suku bunga untuk menekan bertambahnya pengangguran di AS, walaupun ekonomi AS masih kuat dan penurunan inflasi tidak seperti yang diharapkan.
- Harga saham di BEI masih akan tetap volatile. Butuh waktu agar harga saham kembali ke level tertinggi di atas 7.700. Demikian halnya dengan yield Surat Utang Negara.
- Harga emas diperkirakan akan volatile. Nilai emas “tarik-menarik”, antara masih akan tingginya suku bunga USD yang menahan kenaikan harga emas, dan situasi ketegangan politik yang masih tinggi di Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas, serta Hizbullah-Iran.
Rekomendasi
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
- Untuk jangka panjang, tetaplah berinvestasi di reksa dana berbasis saham secara rutin. Harga-harga saham dalam jangka panjang memberikan return yang lebih tinggi dibanding bunga deposito.
- Tingkat peperangan yang semakin meningkat antara Rusia vs Ukraina, Israel vs Hamas, serta Hizbullah dan Iran, membuat emas sebagai aset safe haven semakin layak untuk menjadi portofolio lindung nilai.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.
PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.