tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market update dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.
Ringkasan Market Update:
› Masa Penawaran SBN ORI026 sudah bisa dibeli di tanamduit. Imbal hasil 6,30%/tahun (ORI036-T3) untuk tenor 3 tahun dan 6,40%/tahun (ORI036-T3) untuk tenor 6 tahun.
› Kupon ORI026 dibayar setiap bulan, modal dikembalikan saat jatuh tempo.
› Masa penawaran ORI026: 30 September – 24 Oktober 2024
IHSG Naik Lagi, Walaupun Investor Asing Masih Masih Melakukan Net Sell
Saham-saham perbankan berkapitalisasi besar memimpin kenaikan IHSG 53,01 poin atau 0,71% ke7.557,14 hari Selasa (8/10), walaupun investor asing masih terus melakukan transaksi net sell atau lebihj ual Rp165 milyar.
Saham-saham perbankan BBRI naik 3,73%, BMRI +2,91%, BBNI +2,88%, BRIS +4,81%. Indeks saham selain IHSG juga mengalami kenaikan (lihat tabel data) LQ45, SRI Kehati, IDX30, dan Bisnis27 naik lebih besar dibanding kenaikan IHSG.
Investor sudah mulai optimis kembali akanpotensi pertumbuhan saham-saham perbankan setelah mengalami penurunan yang cukup dalam di dua minggu terakhir setelah investor asing menjual saham-saham perbankan tersebut dan memindahkan hasil penjualannya ke pasar saham di China yang menawarkan potensi yang menarik karena adanya stimulus dari bank sentral China.
Saham-saham perbankan dinilai sudah undervalued padahal pertumbuhan kredit10%-12% (yoy) secara agregat sudah melebihi target dari Bank Indonesia. (CNBC Indonesia)
Harga Surat Utang Negara Akhirnya Ditutup Menguat Setelah Mengalami Penurunan 4 Hari Beruntun
Harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup menguat pada perdagangan Selasa kemarin. Harga SUN seriacuan naik hingga 70 basis poin dari level penutupan kemarin, sementara yield SUN bertenor 10 tahun(FR0100) turun sebesar 7 basis poin ke level 6,71%.
Nilai transaksi SBN secara outright tercatat sebesarRp22,61, lebih rendah dari hari sebelumnya Rp30,82 triliun. (BNI Sekuritas)
Bank Dunia atau World Bank Memproyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5%,0 di 2024 dan 5,1% di 2025
Bank Dunia mengerek naik proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 dan 2025 yang masing-masing mencapai 5% serta 5,1% setelah perkirakaan sebelumnya berada di level 4,9% pada 2024 dan 5% tahun 2025.
Dalam laporan East Asia and Pacific Economic Update edisi Oktober 2024, Bank Dunia melihat kawasan Asia Timur dan Pasifik terus bertumbuh lebih cepat daripada kawasan lain di dunia, meskipun masih lebih lambat dari sebelum pandemi Covid-19.
Bank Dunia menyoroti Indonesia akanterus tumbuh yang ditopang oleh meningkatnya konsumsi dalam negeri, pulihnya ekspor barang, dan kembali bergairahnya sektor pariwisata.
Di antara negara-negara besar, pada 2024 dan 2025 hanyaIndonesia yang diperkirakan bertumbuh setara atau di atas tingkat pertumbuhan sebelum pandemi.
Proyeksi Bank Dunia terhadap Indonesia juga mendekati harapan pertumbuhan pemerintah di angka5,2% pada 2024 dan tahun depan. BPS melaporkan ekonomi Indonesia mencapai 5,05% YoY dan 5,08% secara YtD. (Bisnis)
Harga Emas Anjlok Lebih dari 1% Selasa Kemarin
Harga emas anjlok lebih dari 1% menjadi sekitar USD2.615 per ons pada hari Selasa (8/10), menuju penurunan tertajam dalam enam minggu.
Penurunan terjadi setelah data ketenagakerjaan AS yang kuat meredam ekspektasi untuk penurunan suku bunga yang lebih besar oleh Federal Reserve.
Meskipun terjadi penurunan, dayatarik emas sebagai aset safe haven tetap didukung oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Sementara itu, bank sentral China tidak membeli emas untuk cadangannya selama lima bulan berturut-turut pada bulan September. (Trading Economics)
Harga Minyak Mentah Turun Drastis Selasa Kemarin
Harga minyak dunia anjlok hari Selasa kemarin, turun lebih dari 4% di tengah berita tentangkemungkinan gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel, meskipun masih ada kemungkinan akan naik kembali di tengah kekhawatiran akan potensi serangan terhadap infrastruktur minyak Iran.
Harga minyak mentah Brent turun USD3,75, atau 4,63%, pada USD77,18 per barel. Pada hari Senin, Brent naik di atas USD80 per barel untuk pertama kalinya sejak Agustus setelah kenaikan harian lebihdari 3%.
Sebelumnya dalam seminggu terakhir terjadi kenaikan sekitar 8% karena meningkatnya kekhawatiran akan meluasnya perang di Timur Tengah. (Investing)
Ulasan
- Perang di Timur Tengah meningkat. Jika Israel merealisasikan ancamannya untuk membalas Iran atas serangan lebih dari 180 rudal Iran ke Israel, maka situasi khawatir akan meluas. Ketidakpastian ekonomi global akan meningkat, pasokan minyak dunia akan terganggu, dan harga minyak akan naik sehingga meningkatkan inflasi.
- Ekonomi Indonesia berada dalam situasi yang kurang kondusif, ditandai dengan deflasi 5 bulan beruntun, gelombang PHK yang cukup besar dan nilai tukar yang kembali menunjukkan pelemahan. Indonesia pun akan terdampak peperangan di Timur Tengah, berkaitan dengan impor karena nilainya akan menjadi mahal karena peperangan akan membuat nilai US Dollar menjadi meningkat.
- Bank Indonesia mempertimbangkan untuk menurunkan lagi suku bunga BI Rate sepanjang nilai tukar Rupiah tidak melemah.
- Pelaku pasar mengamati langkah bank sentral, Bank Indonesia, dan pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang akan dilantik pada tanggal 20 Oktober mendatang.
- Suku bunga US diyakini akan turun minimal 50 bps di sisa tahun 2024. Bank Indonesia akan mencermati dampak penurunan suku bunga US sebelum BI memutuskan untuk segera menurunkan suku bunga BI Rate, penurunan BI Rate hanyalah masalah waktu.
- Penurunan suku bunga ini akan berdampak positif terhadap kinerja emiten saham, termasuk di Indonesia. Trend kenaikan IHSG diperkirakan akan terus naik meskipun dengan perjalanan volatile.
- Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain bunga USD yang akan turun juga karena ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkat.
Rekomendasi
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
- Untuk jangka menengah dan panjang, pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena turunnya suku bunga US dan meningkatnya investor global mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia. Apalagi, saat US Fed masih akan meneruskan penurunan suku bunga di sisa tahun 2024 sebesar 50 bps, tahun 2025 sebesar 100 bps dan tahun 2026 sebesar 50 bps.
- Harga emas sudah berada di puncak tertinggi dan volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.
PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.