tanamduit menawarkan investasi yang aman dengan potensi return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui berita market update berikut.
Ringkasan Market Update:
-
- IHSG 7.747,91 (+0,64%); asing net sell Rp192,4 miliar; USD/IDR 16.460.
- Menkeu Purbaya lanjutkan kebijakan likuiditas, rencana penempatan dana pemerintah di bank untuk meredakan keketatan.
- BI dilaporkan membeli SBN tenor panjang untuk stabilisasi pasar & siap intervensi rupiah.
- Emas mendekati rekor, reli emas ditopang oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.
- SR023 masih dalam masa penawaran s.d. 15 Sep 2025 (12:00 WIB); kupon T3 5,80% / T5 5,95% (pajak 10%).
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per tanggal 11 September 2025.
Likuiditas Fiskal: dari Wacana ke Transmisi
Pasar beralih fokus dari headline reshuffle ke mekanisme transmisi likuiditas.
Menkeu Purbaya menegaskan rencana mengalirkan dana pemerintah dari BI ke perbankan untuk melonggarkan likuiditas dan mendukung kredit. Intinya, policy-mix fiskal–moneter diharapkan menurunkan risk premium bila dibarengi komunikasi disiplin defisit. (Reuters, ANTARA)
Pasar Saham: Rebound Terukur, Valuasi Tetap Wajar
Kamis (11/9) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik ke 7.747,91 (+0,64%). Selain IHSG, indeks likuid juga menguat (LQ45 +1,63%, IDX30 +1,46%); dengan valuasi agregat PER 13,90x dan PBV 2,31x memberi ruang akumulasi disiplin.
Namun, asing masih net sell sebesar Rp192 miliar, sehingga tren kenaikan berpotensi bertahap sambil menunggu arah kebijakan fiskal lebih rinci. (IDX, Kontan)
BI, Rupiah, & Pasar Obligasi: Bantalan stabilitas
BI (Bank Indonesia) dilaporkan membeli SBN tenor panjang dan aktif menjaga rupiah pascagejolak awal pekan.
Data menempatkan US10Y ~4,03% dan INDO10Y ~6,49%; kombinasi dukungan BI + level yield saat ini relatif kondusif bagi reksa dana pendapatan tetap durasi pendek–menengah (mark-to-market lebih stabil). (Reuters, PHEI)
Emas: Konsolidasi Dekat Rekor Tertinggi, Transmisi ke Harga Lokal via Kurs
XAU (emas dunia) bertahan dekat rekor (US$3.632–3.636/oz dalam 24 jam terakhir) seiring ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed. Namun, potensi konsolidasi, alias koreksi harga jangka pendek tetap terbuka jelang rilis data CPI AS.
Untuk investor domestik (lokal), kurs menjadi kanal transmisi utama ke harga ritel emas Antam. (Reuters, Investing)
SR023: Income anchor di tengah volatilitas
SR023, alias Surat Berharga Negara (SBN) Syariah seri Sukuk Ritel SR023 menawarkan kupon tetap bulanan (T3 5,80% / T5 5,95%, pajak 10%) dengan MHP sebelum tradable mulai 11 Nov 2025.
Dengan volatilitas ekuitas masih tinggi dan BI menjaga rupiah, SR023 relevan sebagai penyeimbang arus kas portofolio ritel. (DJPPR, tanamduit)
Katalis Pasar yang Perlu Dicermati
(Factors to Watch)
⦁ Panduan fiskal Kemenkeu: detail defisit 2025–2026, prioritas belanja, dan skema penempatan dana pemerintah di bank.
⦁ Aksi BI: keberlanjutan pembelian SBN/operasi valas dan implikasinya ke yield serta rupiah.
⦁ Data AS (CPI/jobless) & FOMC: navigasi arah pemotongan suku bunga → sensitivitas tinggi di emas dan SBN.
⦁ Data AS & The Fed: arah rate cut → sensitivitas tinggi di emas dan yield; transmisi ke SBN & reksa dana pendapatan tetap.
⦁ Arus dana asing di saham/SBN pasca-reshuffle. konfirmasi berkurangnya net sell akan mempercepat re-rating.
Rekomendasi Strategi Investasi
Jangka Pendek (<1 tahun)
⦁ Reksa Dana Pasar Uang / Pendapatan Tetap durasi pendek:
Prioritaskan pasar uang untuk likuiditas. Pertimbangkan untuk tambah pendapatan tetap durasi pendek (mayoritas obligasi pemerintah jatuh tempo <3 tahun; obligasi korporasi porsi kecil) untuk menangkap carry sambil menekan volatilitas.
⦁ Reksa Dana Indeks / Saham (porsi kecil):
Eksposur ekuitas (saham) dengan porsi kecil via reksa dana indeks (contoh IDX30) atau reksa dana saham (broad market umum/syariah) secara bertahap saat koreksi.
⦁ Emas
Dengan 3–7% dari portofolio; pertimbangkan untuk akumulasi saat koreksi dari area puncak. Pertimbangkan juga kurs untuk efisiensi harga domestik.
Jangka Menengah (1–5 tahun)
⦁ Reksa Dana Pasar Uang & Pendapatan Tetap Durasi Pendek:
Kombinasi pendapatan tetap tenor 2–5 tahun (dominan obligasi pemerintah, tambahan korporasi berkualitas) + campuran untuk keseimbangan;
⦁ Reksa Dana Indeks & Saham:
Investor bisa naikkan porsi reksa dana indeks (mis. Bisnis27 untuk value/dividen, Sri-Kehati untuk profil defensif/ESG) dan/atau reksa dana saham (broad market umum/syariah) melalui cicilan rutin, memanfaatkan valuasi pasar yang masih wajar menurut data harian Anda.
⦁ Sukuk Ritel seri SR023:
Relevan sebagai jangkar pendapatan tetap (kupon tetap bulanan T3 5,80% / T5 5,95%) dalam jangka waktu 3–5 tahun.
⦁ Reinvestasi SR017:
Dana SR017 yang telah jatuh tempo pada 10 September 2025 dapat diarahkan ke SR023 atau parkir di RD Pasar Uang.
⦁ Emas: 5–10% sebagai hedge inflasi/kebijakan; rebalancing bila porsi melebar karena reli.
Jangka Panjang (> 5 tahun)
⦁ Reksa Dana Saham/Indeks
Jadikan Reksa Dana Saham sebagai mesin pertumbuhan utama portofolio. Lengkapi dengan reksa dana indeks (contoh: IDX30 untuk kualitas/ likuiditas, Sri-Kehati untuk pendekatan ESG) guna disiplin mengikuti pasar. Akumulasi konsisten secara berkala.
⦁ Reksa Dana Pendapatan Tetap
Pertahankan porsi pendapatan tetap (obligasi pemerintah/korporasi) sebagai peredam siklus.
⦁ Emas
5–10% sebagai aset strategis lintas siklus alias aset aman jangka panjang; akumulasi disiplin.
⚠️Sebelum melakukan keputusan investasi, investor wajib memahami profil risiko pribadi dan mempelajari karakteristik produk investasi, termasuk potensi risiko yang mungkin dihadapi.
Informasi ini bersifat umum dan tidak dapat dijadikan sebagai jaminan kinerja di masa depan; kinerja historis tidak mencerminkan hasil di masa depan.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
Kamus Investor
⦁ Disiplin fiskal (≤3% PDB): batas defisit APBN sebagai jangkar kredibilitas.
⦁ Risk premium: tambahan imbal hasil saat ketidakpastian naik.
⦁ MHP (Minimum Holding Period): masa minimal memegang SBN ritel sebelum boleh diperdagangkan.
⦁ Carry: imbal hasil kupon yang dinikmati saat memegang obligasi.
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh tanamduit, sebuah group usaha yang terdiri dari PT Mercato Digital Asia (induk Perusahaan), PT Star Mercato Capitale yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018. PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas.
Segala informasi yang dipublikasikan pada situs dan/atau aplikasi tanamduit hanya bertujuan untuk informasi dan bukan sebagai saran, rekomendasi atau ajakan untuk membeli atau menjual suatu produk investasi tertentu yang terdapat dalam situs dan/atau aplikasi ini. Setiap analisa proyeksi, ataupun pernyataan yang merupakan prediksi suatu produk investasi di masa datang bukan merupakan indikasi kinerja masa yang akan datang. Kinerja masa lalu tidak dapat dijadikan suatu pedoman untuk kinerja masa datang.
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. tanamduit berusaha dengan itikad baik untuk memberikan informasi yang akurat, namun tidak menjamin bahwa informasi yang diambil dari berbagai sumber adalah tanpa adanya kesalahan, kelalaian, ketidakakuratan teknis atau faktual ataupun kesalahan ketik. Informasi yang tersedia dalam situs dan/atau aplikasi ini bukan sebagai informasi yang mengikat namun semata-mata hanya sebagai informasi tambahan dan pelengkap.