fb-logo
Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Market Update: 13 November 2025

tanamduit Market Update: 13 November 2025

oleh | Nov 13, 2025

tanamduit menawarkan investasi yang aman dengan potensi return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui berita market update berikut.

Ringkasan Market Update:

  • IHSG Menguat, Asing MasukIHSG naik 0,26% dengan arus asing net buy Rp1,23 triliun, dipimpin rebound di saham-saham blue-chip.
  • SUN Stabil MenguatYield SUN turun tipis dan transaksi Rp24,6 triliun tetap tinggi, didukung sentimen global yang lebih tenang.
  • Emas Mendekati USD 4.200 – Harga emas naik 1,75% karena dolar melemah dan ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed tetap terbuka.
  • Minyak Dunia Anjlok – Harga minyak jatuh >3% akibat kekhawatiran oversupply global, berdampak campuran bagi saham, SUN, dan Rupiah Indonesia.

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per tanggal 13 November 2025.

Tabel-Market-Update-12-November-2025

IHSG Menguat, Asing Kembali Masuk

IHSG naik 0,26% ke 8.388,57 pada Rabu, 12 Nov 2025. Indeks utama ikut hijau: LQ45 +0,50%, SRI-Kehati +0,41%, IDX30 +0,90%, Bisnis27 +1,15%, dan ISSI +0,26%. Aktivitas tetap solid dengan nilai transaksi ±Rp22,2 triliun, menandakan minat beli kembali meluas setelah koreksi sehari sebelumnya.

Kenaikan ditarik terutama oleh saham-saham berkapitalisasi besar yang mendominasi IDX30/Bisnis27, sehingga penguatan bersifat broad-based namun berpusat pada blue-chip likuid. Secara naratif, pelaku pasar membaca kondisi eksternal yang relatif stabil dan memanfaatkan pelemahan sehari sebelumnya untuk teknikal rebound pada bank besar, telko, dan beberapa komoditas/defensif, sehingga indeks berbalik menguat.

Dari aliran dana, investor asing mencatat net buy ±Rp1,232 triliun, memangkas YTD net sell menjadi sekitar Rp37,33 triliun—mendukung reli di saham-saham indeks. Arus beli asing yang kembali positif ini menjadi katalis utama sesi hari itu, sementara tidak terlihat konsentrasi jual besar di kelompok saham penopang indeks. (IDX, ulasan pasar CNBC Indonesia/Bloomberg Technoz)

SUN Menguat Ringan di Tengah Sentimen Stabil

Rabu, 12 November 2025, pasar SUN bergerak positif: yield 10Y turun ke 6,18% dan sebagian besar tenor menguat, sejalan dengan sentimen global yang lebih tenang dan ekspektasi suku bunga The Fed yang cenderung menurun. Indobex Government dan Corporate turut naik tipis, menandakan minat beli tetap terjaga.

Nilai transaksi mencapai Rp24,6 triliun, masih tinggi meski di bawah hari sebelumnya, dengan aktivitas didominasi investor domestik pasca-lelang SBSN. Pergerakan hari itu mencerminkan pasar obligasi yang stabil dan likuid, tanpa tekanan berarti dari investor asing. (PHEI, BNI Sekuritas)

Emas Menguat di Dekat USD 4.200

Pada Rabu, 12 November 2025, harga emas naik 1,75% ke USD 4.198/oz, didorong pelemahan dolar AS dan turunnya imbal hasil US Treasury setelah pasar semakin yakin shutdown AS akan segera berakhir dan peluang pemangkasan suku bunga Fed tetap terbuka.

Kenaikan ini bersifat sejalan dengan tren fundamental—didukung permintaan lindung nilai dan pembelian bank sentral—sehingga lebih dari sekadar kenaikan temporer, meskipun pergerakan harian tetap bisa dipengaruhi sentimen jangka pendek. (Reuters, Trading View)

Minyak Dunia Anjlok karena Kekhawatiran Banjir Pasokan

Dilansir dari Investing.com pada Rabu, 12 November 2025, harga minyak turun tajam: WTI ke sekitar USD 58,5/barel (-4,18%) dan Brent ke sekitar USD 62,7/barel (-3,76%). Tekanan utama datang dari laporan OPEC dan proyeksi EIA yang sama-sama mengisyaratkan bahwa pasokan global akan melampaui permintaan dalam beberapa tahun ke depan, didukung kenaikan produksi AS ke rekor baru, sehingga pasar semakin khawatir akan oversupply dan penumpukan stok.

Bagi Indonesia, harga minyak yang turun tajam memberi efek campuran: untuk saham, negatif bagi emiten minyak & gas tapi positif bagi sektor yang sensitif biaya energi (transportasi, konsumer). Untuk SUN, kabar potensi inflasi energi yang lebih rendah cenderung mendukung karena bisa mengurangi tekanan kenaikan suku bunga. Sementara untuk Rupiah, lebih terbantu oleh tagihan impor minyak yang menurun, tetapi bisa tertahan jika pasar membaca penurunan harga sebagai sinyal pelemahan ekonomi global dan beralih ke aset safe haven.

Factors to Watch & Dampak ke Pasar Indonesia:

  • Fokus pasar global tertuju pada kompromi anggaran AS dan arah kebijakan The Fed yang akan menentukan arus modal ke emerging markets.
  • Kenaikan yield UST bisa menahan penurunan yield SUN, namun penguatan Wall Street dan stabilnya DXY berpotensi menjaga minat asing di saham domestik.
  • Dari dalam negeri, inflasi yang terjaga, rupiah stabil, serta potensi window dressing akhir tahun mendukung penguatan bertahap di IHSG dan perbaikan likuiditas SBN.

    Tips Investasi

    Dalam jangka pendek, IHSG berpotensi konsolidasi positif menjelang window dressing, sementara investor dapat memanfaatkan koreksi emas untuk akumulasi bertahap.

    • Investor Reksa Dana: momentum global yang membaik mendukung reksa dana saham dan campuran, khususnya di perbankan, infrastruktur, dan telekomunikasi, sementara porsi pendapatan tetap tetap diperlukan untuk stabilitas portofolio.
    • Investor Emas: harga emas masih di atas USD 4.000/oz, dengan tren jangka menengah positif. Koreksi jangka pendek bisa dimanfaatkan untuk akumulasi, mengingat emas tetap menjadi aset lindung nilai di tengah ketidakpastian global.

    Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

    Sebelum melakukan keputusan investasi, investor sangat disarankan untuk memahami profil risiko pribadi dan mempelajari produk-produk investasi, terutama mengenai potensi risiko yang mungkin akan dihadapi oleh masing-masing produk.

    DISCLAIMER:

    Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh tanamduit, sebuah group usaha yang terdiri dari PT Mercato Digital Asia (induk Perusahaan), PT Star Mercato Capitale yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018. PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas.

    Segala informasi yang dipublikasikan pada situs dan/atau aplikasi tanamduit hanya bertujuan untuk informasi dan bukan sebagai saran, rekomendasi atau ajakan untuk membeli atau menjual suatu produk investasi tertentu yang terdapat dalam situs dan/atau aplikasi ini. Setiap analisa proyeksi, ataupun pernyataan yang merupakan prediksi suatu produk investasi di masa datang bukan merupakan indikasi kinerja masa yang akan datang. Kinerja masa lalu tidak dapat dijadikan suatu pedoman untuk kinerja masa datang.

    Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. tanamduit berusaha dengan itikad baik untuk memberikan informasi yang akurat, namun tidak menjamin bahwa informasi yang diambil dari berbagai sumber adalah tanpa adanya kesalahan, kelalaian, ketidakakuratan teknis atau faktual ataupun kesalahan ketik. Informasi yang tersedia dalam situs dan/atau aplikasi ini bukan sebagai informasi yang mengikat namun semata-mata hanya sebagai informasi tambahan dan pelengkap.

     

    tanamduit Team

    tanamduit adalah aplikasi investasi dengan beragam produk seperti reksa dana, SBN, emas dan asuransi. tanamduit telah berizin dan diawasi oleh OJK.

    banner-download-mobile