fb-logo
Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Market Update: 17 Desember 2025

tanamduit Market Update: 17 Desember 2025

oleh | Des 17, 2025

tanamduit menawarkan investasi yang aman dengan potensi return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui berita market update berikut.

Ringkasan Market Update:

  • IHSG naik di tengah asing net sell berkat rotasi selektif dan window dressing terbatas, sementara indeks utama bergerak campuran.
  • Harga SUN menguat tipis dan yield turun, mencerminkan optimisme pasar pasca Fed cut dan ekspektasi suku bunga global lebih rendah.
  • Harga emas dunia XAU bergerak datar di level tinggi sebagai fase konsolidasi, dengan prospek jangka menengah-panjang tetap positif.
  • Wall Street bergerak mixed dengan yield UST dan dolar melemah, memberi sentimen positif bersyarat bagi emerging markets termasuk Indonesia.
  • Agenda Domestik – Fokus pekan ini tertuju pada RDG BI dan data inflasi, dengan konsensus BI Rate ditahan untuk menjaga stabilitas rupiah dan pasar.

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per tanggal 17 Desember 2025.

Tabel-Market-Update-17-Desember-2025

IHSG Naik di Tengah Asing Net Sell, Rotasi & Window Dressing Selektif

IHSG pada 16 Desember 2025 menguat 0,43% ke 8.686 dengan nilai transaksi Rp29,6 triliun, sementara indeks utama bergerak campuran: LQ45 +0,17%, IDX30 −0,46%, Bisnis27 −0,56%, SRI Kehati −0,62%, dan ISSI +0,75%. Perbedaan arah ini mencerminkan rotasi saham yang selektif, di mana penguatan IHSG ditopang saham-saham tertentu meski sebagian blue-chip menahan indeks utama.

Dari sisi sektoral dan saham, minat terlihat pada saham-saham likuid/tematik (termasuk beberapa komoditas dan telekomunikasi), sementara sebagian bank besar dan saham ESG menekan indeks utama. Asing tercatat net sell Rp934,6 miliar, namun mayoritas berasal dari pasar negosiasi, sehingga tekanan di pasar reguler relatif terbatas dan IHSG tetap mampu naik.

Analis menilai kondisi ini konsisten dengan window dressing yang selektif menjelang akhir tahun: manajer investasi merapikan portofolio pada saham-saham tertentu tanpa mengangkat pasar secara merata. Dengan likuiditas domestik yang masih memadai dan katalis kebijakan ke depan, pergerakan dinilai lebih bersifat teknikal/rotasi ketimbang perubahan fundamental tren. (Bisnis, Bloomberg Technoz, CNBC Indonesia, Kontan)

SUN Menguat Tipis, Yield Turun—Pasar Masih Optimistis Pasca Fed Cut

Pada 16 Desember 2025, pasar SUN menguat tipis: yield Indo 10Y turun ke 6,2127, 3Y ke 5,3850, dan 1Y ke 4,9045, seiring Indobex Government naik 0,06% (harga obligasi naik). Pergerakan ini konsisten dengan sentimen risk-on pasca penurunan suku bunga The Fed dan ekspektasi suku bunga global yang lebih rendah, sehingga demand pada SBN tetap terjaga.

Di 2026, prospek SUN masih relatif konstruktif jika siklus penurunan suku bunga global berlanjut dan inflasi domestik terjaga—katalis utamanya arah BI rate, stabilitas rupiah, dan aliran dana asing; risikonya berasal dari kejutan hawkish global atau tekanan fiskal yang bisa mendorong yield naik kembali. (konsensus pasar yang umum dikutip CNBC Indonesia/Kontan/Bisnis)

Harga Emas Dunia XAU Datar di Level Tinggi, Prospek 2026 Masih Positif

Pada 16 Desember 2025, harga emas nyaris tidak berubah di 4.302,47 (−0,01%), mencerminkan fase konsolidasi setelah reli kuat, seiring investor menunggu arah data ekonomi AS yang mempengaruhi dolar dan yield.

Untuk 2026, prospek emas tetap konstruktif: World Gold Council dan Trading Economics menyoroti dukungan dari potensi pelonggaran suku bunga AS, pembelian bank sentral, dan risiko geopolitik, meski pergerakan jangka pendek cenderung range-bound di level tinggi. (WGC, Investing, Reuters)

Wall Street MIXED, Yield UST dan Dolar Melemah, Dampak Positif Bersyarat ke Emerging Markets

Pasar saham AS pada 16 Desember 2025 bergerak mixed: Dow Jones turun 0,62% sementara Nasdaq naik 0,23%, mencerminkan rotasi sektor setelah reli panjang dan kehati-hatian investor terhadap prospek ekonomi AS. Reuters dan Investing melaporkan tekanan di Dow berasal dari saham-saham siklikal dan industrial, sementara Nasdaq ditopang saham teknologi seiring ekspektasi suku bunga yang lebih rendah ke depan.

Di pasar obligasi, yield US Treasury 10Y turun ke sekitar 4,15% (harga obligasi naik) dan indeks dolar (DXY) melemah ke 98,22. Menurut Reuters dan Trading Economics, pelemahan yield dan dolar dipicu meningkatnya keyakinan pasar bahwa The Fed akan melanjutkan siklus pelonggaran pada 2026 setelah data ekonomi AS menunjukkan tanda pendinginan, khususnya di pasar tenaga kerja.

Bagi pasar keuangan Indonesia, kombinasi yield AS turun dan dolar melemah umumnya positif: mendukung stabilitas rupiah, membuka ruang penurunan yield SBN, dan meningkatkan peluang aliran dana ke IHSG. Namun, CNBC Indonesia dan Bloomberg Technoz mengingatkan bahwa koreksi Dow Jones menunjukkan sentimen global masih selektif, sehingga penguatan di pasar domestik cenderung bertahap dan berbasis saham berfundamental kuat.

Agenda Domestik Pekan Ini: BI Rate dan Arus Dana Jadi Penentu

Agenda utama domestik pekan ini adalah RDG Bank Indonesia dan rilis data inflasi, dengan konsensus pasar memperkirakan BI Rate ditahan seiring inflasi yang masih terkendali dan fokus menjaga stabilitas rupiah. (CNBC Indonesia, Bloomberg Technoz)

Bagi pasar keuangan, ekspektasi BI yang on-hold cenderung mendukung IHSG, SBN, dan rupiah, meski pergerakan jangka pendek tetap dipengaruhi dinamika global dan window dressing selektif menjelang akhir tahun.

Factors to Watch

  • Pasar global akan sangat dipengaruhi oleh arah kebijakan The Fed pasca FOMC, khususnya sinyal lanjutan pemangkasan suku bunga 2026 yang tercermin pada pergerakan yield UST dan DXY.
  • Selain itu, data inflasi dan tenaga kerja AS menjadi kunci dalam mengonfirmasi pendinginan ekonomi.
  • Di domestik investor mencermati arah BI Rate, stabilitas rupiah, dan arus dana asing menjelang akhir tahun yang biasanya diwarnai window dressing selektif.

    Tips Investasi

    • Rekomendasi Investasi – Reksa Dana
      • Untuk investor reksa dana, strategi akumulasi bertahap tetap relevan.
      • Profil agresif dapat fokus pada reksa dana saham berbasis blue-chip/quality dan perbankan besar yang diuntungkan tren suku bunga lebih rendah.
      • Profil moderat dapat menyeimbangkan dengan reksa dana pendapatan tetap durasi menengah guna memanfaatkan peluang penurunan yield.
      • Profil konservatif sebaiknya tetap di pendapatan tetap berkualitas tinggi.
    • Rekomendasi Investasi – Emas
      • Emas tetap layak dipertahankan sebagai instrumen lindung nilai dengan porsi moderat, karena prospek jangka menengah-panjang masih didukung pelonggaran moneter global, pembelian bank sentral, dan risiko geopolitik.
      • Pergerakan jangka pendek berpotensi konsolidatif, sehingga penambahan bertahap (DCA) lebih disarankan dibandingkan pembelian sekaligus.

    Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

    Sebelum melakukan keputusan investasi, investor sangat disarankan untuk memahami profil risiko pribadi dan mempelajari produk-produk investasi, terutama mengenai potensi risiko yang mungkin akan dihadapi oleh masing-masing produk.

    DISCLAIMER:

    Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh tanamduit, sebuah group usaha yang terdiri dari PT Mercato Digital Asia (induk Perusahaan), PT Star Mercato Capitale yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018. PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas.

    Segala informasi yang dipublikasikan pada situs dan/atau aplikasi tanamduit hanya bertujuan untuk informasi dan bukan sebagai saran, rekomendasi atau ajakan untuk membeli atau menjual suatu produk investasi tertentu yang terdapat dalam situs dan/atau aplikasi ini. Setiap analisa proyeksi, ataupun pernyataan yang merupakan prediksi suatu produk investasi di masa datang bukan merupakan indikasi kinerja masa yang akan datang. Kinerja masa lalu tidak dapat dijadikan suatu pedoman untuk kinerja masa datang.

    Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. tanamduit berusaha dengan itikad baik untuk memberikan informasi yang akurat, namun tidak menjamin bahwa informasi yang diambil dari berbagai sumber adalah tanpa adanya kesalahan, kelalaian, ketidakakuratan teknis atau faktual ataupun kesalahan ketik. Informasi yang tersedia dalam situs dan/atau aplikasi ini bukan sebagai informasi yang mengikat namun semata-mata hanya sebagai informasi tambahan dan pelengkap.

     

    tanamduit Team

    tanamduit adalah aplikasi investasi dengan beragam produk seperti reksa dana, SBN, emas dan asuransi. tanamduit telah berizin dan diawasi oleh OJK.

    banner-download-mobile