tanamduit menawarkan investasi yang aman dengan potensi return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui berita market update berikut.
Ringkasan Market Update:
-
- IHSG 7.957,70 (+0,26%); PER 14,45x / PBV 2,35x → valuasi moderat.
- Asing net sell Rp373 miliar (YtD -Rp61,05T) namun pasar tetap hijau—ditopang oleh domestik.
- Rupiah acuan BI Rp16.385/USD → stabil dibantu operasi valas & pembelian SBN tenor panjang oleh BI (bantalan volatilitas).
- Emas spot menembus rekor (US$3.694/oz) jelang FOMC; sensitivitas tinggi ke arah suku bunga The Fed.
- SBN ritel lanjutan: SR023 telah ditutup (15 Sep); seri terdekat ORI028 (29 Sep–23 Okt 2025) siap jadi jangkar pendapatan tetap.
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per tanggal 16 September 2025.
IHSG Menguat Meski Asing “Jualan”, Valuasi Tetap “Wajar”
IHSG ditutup 7.957,70 (+0,26%); Market PER 14,45x / PBV 2,35x, level yang historisnya tidak mahal untuk akumulasi bertahap.
Per hari Selasa (16/9), investor asing mencatat net sell Rp373,22 miliar (YtD -Rp61,05T). Namun, indeks tetap positif, indikasi penopang domestik (retail & institusi lokal) bekerja. LQ45 -0,23% dan IDX30 -0,10% menandakan rotasi selektif intraday, sementara ISSI +0,72% menunjukkan minat di saham berbasis syariah.
Kredit didorong, bukan “parkir” di SBN: likuiditas Rp200T
Kemenkeu menegaskan Rp200T dana pemerintah di bank wajib disalurkan ke kredit (UMKM/sektor prioritas), bukan untuk beli obligasi. Narasi ini menenangkan pasar pasca-reshuffle karena langsung menyasar ekonomi riil dan menjaga NIM perbankan.
Bagi pasar pendapatan tetap, berkurangnya potensi “parkir obligasi” oleh bank menambah ruang bagi BI menjadi bantalan kurva saat volatilitas muncul.
Sejalan itu, BI dilaporkan membeli SBN tenor panjang guna menstabilkan pasar dan rupiah—mendukung RDPT (terutama durasi pendek–menengah) lewat mark-to-market yang lebih terjaga. (Reuters)
Ekuitas (Saham) Indonesia Menguat, Penopang Domestik Dominan
Senin (15/9) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 7.937,118 (+1,06%). Indeks LQ45 808,799 & IDX30 419,817 ikut naik.
Asing net buy (mencatat pembelian bersih) Rp1,05 triliun; PER 14,48x dan PBV 2,33x tetap moderat.
Sektor energi (+2,11%) dan teknologi (+2,20%) memimpin penguatan, menandakan breadth membaik seiring meredanya kekhawatiran pasca-reshuffle. USD/IDR BI 16.405, memberi acuan kurs untuk valuasi ekuitas dan harga emas domestik. (IDX)
Emas Cetak Rekor Jelang FOMC (Federal Open Market Committee), Peluang & Risiko untuk Investor Lokal
Harga emas dunia (spot gold) menembus US$3.694/ons. Ekspektasi rate cut (pemotongan suku bunga) The Fed menekan dolar dan menurunkan opportunity cost memegang emas, mendorong reli harga emas.
Namun, masih ada potensi koreksi (pelemahan harga) emas jangka pendek jika nada Fed tidak cukup dovish.
Untuk investor Indonesia, transmisi harga ritel sangat dipengaruhi kurs. Strategi yang masuk akal adalah akumulasi saat koreksi (harga melemah), alih-alih mengejar puncak. (Reuters, Investing)
Menjelang FOMC: Dolar Melemah, Wall Street Hati-Hati
Dolar AS melemah jelang keputusan suku bunga The Fed. Tak hanya itu, Wall Street juga berakhir lebih rendah karena profit taking sebelum rilis keputusan.
Sentimen global yang condong ke pemangkasan mendukung penurunan yield global dan risk-appetite di EM. Namun, nada konferensi pers akan menentukan skala reli.
Dampak ke Indonesia: ruang untuk RDPT (durasi menengah) dan EMAS; RD Indeks bisa memanfaatkan risk-on pasca rilis bila sejalan ekspektasi.
Katalis Pasar yang Perlu Dicermati
(Factors to Watch)
⦁ FOMC (pekan ini): Ukuran rate cut & nada konferensi pers → arah yield global, USD/IDR, emas.
⦁ Implementasi Rp200T (bank Himbara/BSI): Seberapa cepat tersalurkan ke kredit, pantau data pertumbuhan kredit & NIM.
⦁ Operasi pasar BI: Sinyal pembelian SBN tenor panjang & intervensi valas → stabilitas kurva IDR.
⦁ Arus asing di ekuitas: Konfirmasi berkurangnya net sell harian pasca sentimen kebijakan.
⦁ SBN ritel berikutnya – ORI028: 29 Sep–23 Okt 2025; kesiapan dana & reinvest.
Rekomendasi Strategi Investasi
Jangka Pendek (<1 tahun)
⦁ Reksa Dana Pasar Uang:
Inti likuiditas & carry rendah volatilitas: bisa fokus dengan mayoritas portofolio obligasi pemerintah dominan dan korporasi IG porsi kecil, durasi ≤1 thn. Cocok sebagai “parkir dana” sambil menunggu timing masuk ekuitas/indeks.
⦁ Reksa Dana Indeks (opsional, taktis kecil):
Gunakan IDX30 (likuid/quality) atau SRI-KEHATI (defensif/ESG) via DCA mingguan dan buy on dip (beli saat harga terkoreksi) untuk menguji beta (beta-testing) tanpa mengorbankan stabilitas kas.
⦁ Emas: Porsi 3–7% taktis; akumulasi saat koreksi jelang/selepas FOMC (sensitif XAU & kurs).
Jangka Menengah (1–5 tahun)
⦁ Reksa Dana Pendapatan Tetap:
Fokus yang memiliki portofolio SUN/Sukuk durasi 2–5 tahun dengan tambahan korporasi berkualitas. Masuk bertahap agar risiko durasi terkendali.
⦁ Reksa Dana Indeks & Saham:
Investor bisa naikkan porsi reksa dana indeks (mis. Bisnis27 untuk value/dividen, Sri-Kehati untuk profil defensif/ESG) dan/atau reksa dana saham (broad market umum/syariah) melalui cicilan rutin dan buy on dip selektif, memanfaatkan valuasi pasar yang masih wajar menurut data harian konsensus.
⦁ SBN terdekat – ORI028 (fixed rate)
Jangkar pendapatan 3–5 tahun (kupon tetap bulanan; konvensional).
⦁ Emas
Alokasi 5–10% sebagai hedge kebijakan & inflasi; rebalance bila bobot melebar.
Jangka Panjang (> 5 tahun)
⦁ Reksa Dana Saham:
Mesin pertumbuhan utama portofolio. Disiplin DCA (Dollar Cost Averaging, investasi dengan nominal yang sama secara konsisten) secara berkala dan tambah saat pasar terkoreksi (melemah). Gunakan produk non-tematik agar eksposur ke perekonomian Indonesia tetap luas.
⦁ Reksa Dana Indeks (pendamping disiplin):
IDX30 untuk kualitas/likuiditas, SRI-KEHATI untuk tema ESG, membantu menjaga konsistensi strategi buy-and-hold dengan biaya efisien.
⦁ Reksa Dana Pendapatan Tetap durasi panjang & Campuran (penyeimbang):
Lapisan Pendapatan Tetap dengan portofolio obligasi pemerintah (sebagian korporasi berkualitas) & campuran untuk menahan drawdown saat ekuitas volatil.
⦁ Emas (Aset strategis 5-10%) untuk pelindung nilai lintas siklus. DCA setiap kuartal dan pertimbangkan untuk rebalancing tahunan untuk menjaga porsi tetap proporsional.
⚠️Sebelum melakukan keputusan investasi, investor wajib memahami profil risiko pribadi dan mempelajari karakteristik produk investasi, termasuk potensi risiko yang mungkin dihadapi.
Informasi ini bersifat umum dan tidak dapat dijadikan sebagai jaminan kinerja di masa depan; kinerja historis tidak mencerminkan hasil di masa depan.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
Kamus Investor
⦁ PER / PBV — rasio harga terhadap laba/nilai buku, acuan untuk murah-mahalnya pasar.
⦁ Net buy/sell asing — selisih beli–jual investor asing harian/YtD–indikator arus dana & sentimen.
⦁ Durasi (obligasi) — sensitivitas harga obligasi terhadap perubahan suku bunga (durasi tinggi = lebih sensitif).
⦁ DCA (Dollar-Cost Averaging) — beli berkala nominal tetap untuk menetralkan risiko timing.
⦁ Rolling SBN — memindahkan dana SBN yang jatuh tempo ke seri baru agar arus kupon berlanjut (contoh: SR017/ORI022 → ORI028).
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh tanamduit, sebuah group usaha yang terdiri dari PT Mercato Digital Asia (induk Perusahaan), PT Star Mercato Capitale yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018. PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas.
Segala informasi yang dipublikasikan pada situs dan/atau aplikasi tanamduit hanya bertujuan untuk informasi dan bukan sebagai saran, rekomendasi atau ajakan untuk membeli atau menjual suatu produk investasi tertentu yang terdapat dalam situs dan/atau aplikasi ini. Setiap analisa proyeksi, ataupun pernyataan yang merupakan prediksi suatu produk investasi di masa datang bukan merupakan indikasi kinerja masa yang akan datang. Kinerja masa lalu tidak dapat dijadikan suatu pedoman untuk kinerja masa datang.
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. tanamduit berusaha dengan itikad baik untuk memberikan informasi yang akurat, namun tidak menjamin bahwa informasi yang diambil dari berbagai sumber adalah tanpa adanya kesalahan, kelalaian, ketidakakuratan teknis atau faktual ataupun kesalahan ketik. Informasi yang tersedia dalam situs dan/atau aplikasi ini bukan sebagai informasi yang mengikat namun semata-mata hanya sebagai informasi tambahan dan pelengkap.