tanamduit menawarkan investasi yang aman dengan potensi return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui berita market update berikut.
Ringkasan Market Update:
-
- Konsolidasi MI: MAMI (Manulife Aset Manajemen Indonesia) akuisisi Schroders Indonesia—potensi skala & distribusi ritel makin lebar.
- IHSG 8.126,56 (+0,02%); nilai transaksi Rp38,2T; Sektor Industrials +4,36% memimpin.
- Asing net sell Rp524,55 miliar meski indeks hijau—menandakan risk appetite masih hati-hati.
- USD/IDR Rp16.675,00; SUN 10Y 6,4035% vs US 10Y 4,144%—durasi panjang sensitif ke volatilitas kurs.
- Emas spot US$3.743,09/oz—fungsi lindung nilai portofolio tetap menarik.
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per tanggal 24 September 2025.
Konsolidasi industri Manajer Investasi: MAMI mengakuisisi Schroders Indonesia
Manulife Wealth & Asset Management melalui PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) meneken perjanjian akuisisi PT Schroder Investment Management Indonesia—menunggu persetujuan regulator. Nilai transaksi tidak diungkap dan kedua entitas beroperasi normal hingga closing.
Diperkirakan pangsa pasar reksa dana terbuka MAMI ~9% dan Schroders ~2% per Agustus 2025, bila digabung ~11%. Hal ini menandakan kompetisi di sektor ritel kian ketat, dan peluang sinergi di distribusi digital makin besar. (Bisnis.com, Manulife Press, Reuters)
IHSG Cetak Rekor Tipis, Tetapi Asing Net Sell; Sektor Cyclicals Unggul
Pada perdagangan Rabu (24/09), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 8.126,56 (+0,02%). Net sell asing tercatat Rp524,6 miliar dan nilai transaksi Rp38,2 triliun.
Sektor Industrial menjadi penopang, dengan kenaikan +4,36%. Sementara itu, sektor Technology (-0,93%) dan Infrastructures (-1,62%) melemah.
Ekspektasi teknikal menyoroti potensi peluang ATH lanjutan di kisaran 8.150–8.200, selaras dengan momentum pasca kebijakan moneter terbaru. (IDX Daily, VOI)
Rupiah Melemah Pasca Pemotongan BI; SUN 10Y Naik; Lelang SBN Laku Keras
Setelah BI memangkas BI-Rate 25 bps ke 4,75% pekan lalu (kejutkan konsensus), rupiah berada di area 16.6–16.7 ribu/US$ pada 24–25 Sep dan menjadi salah satu mata uang regional yang tertinggal tahun ini; isu independensi kebijakan juga jadi sorotan investor global.
Imbal hasil SUN 10Y ~6,39–6,40% pada 24 Sep, naik tipis vs sesi sebelumnya:konsisten dengan penyesuaian kurva setelah pemangkasan suku bunga dan pelemahan rupiah.
Dari sisi demand, lelang SBN minggu ini menghimpun Rp33 triliun (di atas target indikatif Rp27 triliun)—mengindikasikan minat tetap solid meski volatilitas kurs meningkat. (Reuters, Investing, The Economic Times)
Emas Global Dekat Rekor; Harga Emas Ritel Domestik Ikut Naik
Emas spot bertahan dekat US$3.750–3.790/oz seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan ketegangan geopolitik, harga sempat menyentuh rekor baru sebelum terkoreksi tipis.
Data pasar menunjukkan emas +10% sebulan terakhir dan +40% y/y, menegaskan bias bullish struktural; Sedangkan di domestik, juga mengindikasikan harga emas Pegadaian/Antam naik pada Kamis (25/9).
Implikasi portofolio: minat lindung nilai nasabah terhadap volatilitas kurs/ekuitas berpotensi menjaga arus ke produk emas (fisik dan reksa dana emas), namun perhatikan risiko pullback jangka pendek bila USD menguat. (Reuters, Investing)
Katalis Pasar yang Perlu Dicermati
(Factors to Watch)
⦁ BI & stabilitas rupiah: Narasi pasca BI-Rate 4,75% vs USD/IDR 16.675—arah intervensi & komunikasi BI akan mempengaruhi durasi SUN (khususnya 10Y 6,4035%).
⦁ The Fed & risk appetite global: Komentar valuasi + data AS menimbulkan potensi risk-off/rotasi; transmisi ke aliran asing (kemarin net sell Rp524,55 miliar) dan equity beta domestik.
⦁ Rotasi sektoral domestik: Keberlanjutan kepemimpinan Industrials +4,36% vs pelemahan Tech/Infra sebagai sinyal positioning jangka pendek reksa dana saham/indeks.
⦁ Timing & positioning ORI028: Jendela penawaran 29 Sep–23 Okt 2025; dua tenor T3 & T6, kupon fixed dan tradable—set up untuk memanfaatkan minat pasca‐SR023.
⦁ Emas sebagai lindung nilai: Spot US$3.743,09/oz—sensitivitas ke USD & real yield AS penting bagi minat ke emas fisik.
Rekomendasi Strategi Investasi
Jangka Pendek (<1 tahun)
⦁ Reksa Dana Pasar Uang:
Sebagai “Dompet” untuk kebutuhan dekat & tempat menunggu masuk SBN/saham; Dapat memilih mayoritas Kas/Deposito atau Obligasi Pemerintah tenor dekat, porsi kecil korporasi rating minimal idAA-, jatuh tempo <1 tahun.
⦁ Reksa Dana Indeks (opsional, profil agresif):
Pilih indeks yang mudah dipahami: IDX30 (likuid) atau SRI-KEHATI (faktor keberlanjutan). Porsi kecil, setoran berkala, siap menghadapi volatilitas harian.
⦁ Emas:
Alokasi kecil ±3–7% sebagai pelindung nilai; beli bertahap, utamakan penambahan saat harga terkoreksi dan perhatikan USD/IDR.
Jangka Menengah (1–5 tahun)
⦁ Reksa Dana Pendapatan Tetap:
Mengunci imbal hasil saat ini dengan peluang kenaikan harga jika suku bunga turun. Portofolio inti Obligasi Pemerintah, dilengkapi korporasi ≥ idAA- di sektor defensif (perbankan besar, utilitas, telekomunikasi). Rata-rata jatuh tempo ±1–3 tahun.
⦁ Reksa Dana Campuran:
Kombinasi saham dan obligasi untuk pertumbuhan yang lebih stabil daripada saham murni; relevan untuk target 2–3 tahun.
⦁ Reksa Dana Indeks
IDX30/LQ45 sebagai dasar portofolio; SRI-KEHATI (keberlanjutan) sebagai satelit sesuai kebutuhan. Disiplin cicil berkala dan evaluasi per kuartal.
⦁ SBN terdekat – ORI028 (fixed rate)
Masa penawaran 29 Sep–23 Okt 2025. Sebagai jangkar pendapatan tetap di fase pelonggaran suku bunga; reinvestasi dana SBN jatuh tempo yang berdekatan agar arus kupon tidak terputus.
⦁ Emas:
Alokasi 5–10%. Sebagai diversifikasi struktural menghadapi siklus suku bunga global dan volatilitas nilai tukar.
Jangka Panjang (> 5 tahun)
⦁ Reksa Dana Saham:
Sebagai mesin pertumbuhan portofolio dalam jangka panjang. Cicil rutin tanpa melihat kondisi harian, dan tambah saat pasar turun. Hindari tema/sektor terlalu sempit; pilih yang mencerminkan perekonomian Indonesia secara luas.
⦁ Reksa Dana Indeks (pendamping disiplin):
Pilih indeks yang mudah dipahami: IDX30 (likuid) dan SRI-KEHATI (faktor keberlanjutan). Biaya umumnya lebih efisien dan mengikuti pasar apa adanya.
⦁ Reksa Dana Pendapatan Tetap durasi panjang & Campuran (penyeimbang):
Sebagai peredam gejolak ekuitas; naikkan durasi bertahap jika tren penurunan suku bunga makin jelas.
⦁ Emas: (Aset strategis 5-10%) untuk pelindung nilai lintas siklus; DCA (Dollar Cost Averaging) kuartalan dan rebalancing tahunan untuk menjaga porsi tetap proporsional.
⚠️Sebelum melakukan keputusan investasi, investor wajib memahami profil risiko pribadi dan mempelajari karakteristik produk investasi, termasuk potensi risiko yang mungkin dihadapi.
Informasi ini bersifat umum dan tidak dapat dijadikan sebagai jaminan kinerja di masa depan; kinerja historis tidak mencerminkan hasil di masa depan.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
Kamus Investor
⦁ Setoran Berkala (DCA): Cara beli rutin dengan nominal tetap (mingguan/bulanan) agar harga beli rata-rata lebih wajar tanpa menebak timing pasar.
⦁ Durasi (di RD Obligasi): Ukuran seberapa peka harga obligasi terhadap perubahan suku bunga; durasi pendek = fluktuasi harga lebih kecil, cocok untuk <1 tahun.
⦁ Investment Grade (≥ idAA-): Peringkat kredit tinggi untuk obligasi korporasi; makin tinggi rating, makin rendah risiko gagal bayar relatif (umumnya jadi isi pelengkap setelah SBN).
⦁ ORI028 (kupon tetap & bisa diperdagangkan): Obligasi ritel kupon bulanan dengan dua tenor (±T3/±T6). Ada Minimum Holding Period (MHP) sebelum boleh dijual di pasar sekunder; jika dijual, harga bisa di atas/di bawah pokok tergantung kondisi pasar.
⦁ Indeks Inti vs Satelit (RD Saham): Inti = indeks luas & likuid seperti IDX30/LQ45 (pondasi). Satelit = tematik seperti SRI-KEHATI/High Dividend 20/Industrials untuk aksen tertentu—porsi lebih kecil dari inti.
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh tanamduit, sebuah group usaha yang terdiri dari PT Mercato Digital Asia (induk Perusahaan), PT Star Mercato Capitale yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018. PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas.
Segala informasi yang dipublikasikan pada situs dan/atau aplikasi tanamduit hanya bertujuan untuk informasi dan bukan sebagai saran, rekomendasi atau ajakan untuk membeli atau menjual suatu produk investasi tertentu yang terdapat dalam situs dan/atau aplikasi ini. Setiap analisa proyeksi, ataupun pernyataan yang merupakan prediksi suatu produk investasi di masa datang bukan merupakan indikasi kinerja masa yang akan datang. Kinerja masa lalu tidak dapat dijadikan suatu pedoman untuk kinerja masa datang.
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. tanamduit berusaha dengan itikad baik untuk memberikan informasi yang akurat, namun tidak menjamin bahwa informasi yang diambil dari berbagai sumber adalah tanpa adanya kesalahan, kelalaian, ketidakakuratan teknis atau faktual ataupun kesalahan ketik. Informasi yang tersedia dalam situs dan/atau aplikasi ini bukan sebagai informasi yang mengikat namun semata-mata hanya sebagai informasi tambahan dan pelengkap.