fb-logo
Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Market Update: 3 Oktober 2025

tanamduit Market Update: 3 Oktober 2025

oleh | Okt 3, 2025

tanamduit menawarkan investasi yang aman dengan potensi return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui berita market update berikut.

Ringkasan Market Update:

    • Shutdown AS lanjut hari ke-2: dorong safe haven, emas global rekor US$3.895/oz, Antam Rp2,235 jt/gram.
    • Inflasi RI Sep: 2,65% y/y; 0,21% MoM, masih dalam target BI: ruang pelonggaran terbuka.
    • IHSG +0,34% (8.071) ditopang tech & consumer; asing net sell harian Rp1,42T, YTD outflow Rp56,9T.
    • Obligasi kuat: SUN 10Y 6,396%, FR0103 6,333%, Indobex +0,665 → minat beli tinggi.
    • ORI028 (kupon 5,35–5,65%, T3/T6) menarik jadi “jangkar” pendapatan tetap di tengah volatilitas global.

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per tanggal 2 Oktober 2025.

data-market-update-3-oktober-2025

Shutdown AS Berlanjut: Sentimen Risiko Global Mixed; Emas Tetap Dekat Rekor Tertingginya

Pemerintahan AS memasuki hari ke-2 penutupan sebagian layanan (shutdown) sehingga menahan sebagian layanan publik dan menurunkan visibilitas data.

Ketidakpastian fiskal ini menjaga permintaan aset safe haven. Alhasil, emas spot (emas dunia) sempat mencetak rekor US$3.895/oz (2 Okt) dan masih bertahan dekat level tertinggi pada sesi Kamis–Jumat.

Di dalam negeri, harga emas Antam tercatat sekitar Rp2,335 juta/gram, memperkuat peran emas sebagai hedging dan diversifikasi. Momentum ini relevan bagi investor ritel yang ingin menyeimbangkan risiko portofolio di tengah fluktuasi pasar saham. (Reuters, The Guardian, Pegadaian, IDNFinancials)

Inflasi Terkendali, IHSG Naik Tipis Meski Asing Masih Net Sell

Inflasi September tercatat 2,65% secara tahunan (y/y) (naik dari 2,31% Agustus), dengan kontribusi utama dari kenaikan harga emas dan pangan. Secara bulanan, inflasi naik 0,21% MoM, masih dalam target BI (1,5–3,5%). Artinya, ruang bagi BI untuk tetap menjaga kebijakan moneter longgar masih terbuka.

Di Pasar Modal, IHSG pada 2 Oktober 2025 ditutup menguat tipis +0,34% ke 8.071,08, dengan nilai transaksi Rp26,8 triliun. Namun, investor asing mencatat net sell Rp1,42 triliun (harian), menambah total outflow YTD menjadi Rp56,9 triliun.

Sektor yang menjadi penggerak indeks antara lain teknologi (+1,13%), keuangan (+1,03%), dan consumer cyclicals (+2,24%).

Saham unggulan seperti TLKM (+2,29%) dan AMRT (+4,86%) menopang penguatan, sedangkan perbankan besar seperti BBRI (-2,62%) dan BMRI (-0,46%) masih jadi penekan. (IDX, Reuters, Investing, Trading Economics)

Kurva SUN Turun, Indeks Obligasi Menguat: Mencerminkan Minat Beli Masih Tinggi

Pasar obligasi domestik solid dengan kurva SUN terkoreksi tipis: 10Y 6,396% (-2,84 bps d/d), 3Y 5,181%, dan 1Y 4,880%.

Indeks obligasi juga menguat: Indobex Composite 430,642 (+0,665 poin), Indobex Government 420,613 (+0,668), dan Indobex Corporate 501,953 (+0,428).

Data perdagangan menegaskan tren ini. Obligasi FR0103 (10Y), misalnya, terakhir di 6,333%, mencerminkan minat beli masih kuat. Faktor pendorong: turunnya harga minyak dan meredanya premi risiko global, yang mendukung strategi carry trade pada instrumen kupon tetap.

Untuk investor ritel, tren ini memperkuat peran SBN ritel ORI028 sebagai jangkar kupon. Dengan kupon tetap 5,40–5,80% dan pilihan tenor T3 (3 tahun) atau T6 (6 tahun), ORI028 menarik untuk menjaga aliran kupon di tengah dinamika global. (IDX, PHEI)

Katalis Pasar yang Perlu Dicermati (Factors to Watch)

  • Durasi & dampak shutdown AS → makin lama pemberhentian aktivitas pemerintahan AS, makin kuat dorongan ke safe haven (emas) dan volatilitas ekuitas global. Pantau potensi tertundanya rilis data AS.
  • Minyak global → penurunan berlanjut = tekanan inflasi impor RI mereda (positif bagi SBN & RD pendapatan tetap). Namun, jika reversal tajam, risiko inflasi balik meningkat.
  • USD/IDR & kebijakan BI → stabilitas rupiah kunci untuk risk appetite di ekuitas (saham) dan demand SBN; perhatikan komunikasi dan intervensi BI.
  • Arus asing di IHSG & SBN → arah dana asing (in/out) akan mempengaruhi sektor siklikal & perbankan; konfirmasi melalui net buy/sell harian.
  • Momentum penawaran ORI028 (T3/T6) → uptake penjualan & narasi kupon tetap jadi sinyal minat ritel.
  • Data domestik lanjutan seperti harga pangan, energi, indikator aktivitas untuk validasi inflasi ke depan; implikasi ke yield SUN dan strategi durasi.

Rekomendasi Strategi Investasi

Jangka Pendek (<1 tahun)

⦁Reksa Dana
Prioritaskan reksa dana pasar uang & pendapatan tetap durasi pendek–menengah untuk memanfaatkan penurunan yield (imbal hasil) SBN dan menjaga likuiditas. Untuk profil agresif, “cicil” kecil di indeks likuid seperti IDX30 (likuid), Pefindo i-Grade (quality tilt), dan Bisnis27 (blue-chip). PrimeBank bisa mulai diakumulasi ringan karena sektor finansial berpotensi rebound saat pelonggaran moneter berjalan.

⦁ Emas
“Cicil” alias beli bertahap dalam porsi kecil namun rutin. Hindari “tebak puncak”, karena harga emas global mendekati rekor. Batasi porsi taktis 5–8% dan sandingkan dengan pasar uang untuk fleksibilitas.

Jangka Menengah (1–5 tahun)

⦁ Reksa Dana
Tambahkan Pendapatan Tetap tenor menengah untuk profil konservatif–moderat. Untuk agresif, kombinasikan IDX Growth 30 dan Bisnis-27 sebagai inti ekuitas, dilapis Pefindo i-Grade untuk stabilitas kualitas. PrimeBank ditingkatkan bertahap seiring tren penurunan suku bunga yang biasanya mendorong perbankan. Campuran dapat dipakai bagi investor moderat untuk menyeimbangkan saham dan obligasi.

SBN ORI028 (fixed rate):
Posisikan sebagai jangkar kupon di fase pelonggaran suku bunga; pilih T3 bila kebutuhan dana lebih dekat, atau T6 bila nyaman menahan lebih lama. Reinvest hasil jatuh tempo agar arus kupon tidak terputus.

Emas:
Simpan 5–10% sebagai penyeimbang siklus, serta lindung nilai terhadap ketidakpastian global dan fluktuasi rupiah. Lanjutkan metode “cicil”.

Jangka Panjang (>5 tahun)

Reksa Dana
Pilih portofolio Reksa Dana Saham dengan mayoritas saham big caps likuid dan pertumbuhan tinggi. Untuk strategi pasif, dapat masuk di RD Indeks Bisnis-27 dan IDX Growth 30 sebagai mesin pertumbuhan jangka panjang, dilapis Pefindo i-Grade untuk kualitas dan stabilitas. Bagi investor yang ingin tematik, bisa menambah PrimeBank (fokus sektor finansial) atau JII/Sri-Kehati (syariah/ESG).

SBN Ritel
Susun jatuh tempo bertahap untuk investasi ulang agar arus kupon berkelanjutan.

Emas
Pertahankan porsi strategis kecil 5–8% sebagai diversifikasi lintas siklus dan proteksi terhadap guncangan makro.

⚠️Sebelum melakukan keputusan investasi, investor wajib memahami profil risiko pribadi dan mempelajari karakteristik produk investasi, termasuk potensi risiko yang mungkin dihadapi.

Informasi ini bersifat umum dan tidak dapat dijadikan sebagai jaminan kinerja di masa depan; kinerja historis tidak mencerminkan hasil di masa depan.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

Kamus Investor

DXY (US Dollar Index): Indeks yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama (EUR, JPY, GBP, dll). Naiknya DXY biasanya menekan rupiah dan aset berdenominasi rupiah; turunnya DXY cenderung meringankan tekanan.
US10Y (Yield UST 10 Tahun): Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun—acuan suku bunga global dan “harga uang” jangka menengah. US10Y turun sering diikuti turunnya yield SBN dan menguatkan harga obligasi/reksa dana pendapatan tetap.
IndoBeX Government: Indeks harga/imbal hasil gabungan untuk obligasi pemerintah Indonesia. Jika naik, artinya harga SBN rata-rata naik (yield turun), kondisi yang biasanya positif untuk RD pendapatan tetap.
Durasi (Duration): Ukuran sensitivitas harga obligasi terhadap perubahan suku bunga/yield (dalam “tahun”). Durasi pendek lebih stabil saat pasar bergejolak; durasi menengah–panjang berpotensi untung lebih besar saat yield turun.
Risk-off / Hedging: Mode pasar ketika investor mengurangi risiko dan berpindah ke aset “aman” (mis. emas, SBN berkualitas) akibat ketidakpastian. Hedging adalah strategi perlindungan nilai portofolio dari guncangan (mis. menambah porsi emas kecil).

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh tanamduit, sebuah group usaha yang terdiri dari PT Mercato Digital Asia (induk Perusahaan), PT Star Mercato Capitale yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018. PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas.

Segala informasi yang dipublikasikan pada situs dan/atau aplikasi tanamduit hanya bertujuan untuk informasi dan bukan sebagai saran, rekomendasi atau ajakan untuk membeli atau menjual suatu produk investasi tertentu yang terdapat dalam situs dan/atau aplikasi ini. Setiap analisa proyeksi, ataupun pernyataan yang merupakan prediksi suatu produk investasi di masa datang bukan merupakan indikasi kinerja masa yang akan datang. Kinerja masa lalu tidak dapat dijadikan suatu pedoman untuk kinerja masa datang.

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. tanamduit berusaha dengan itikad baik untuk memberikan informasi yang akurat, namun tidak menjamin bahwa informasi yang diambil dari berbagai sumber adalah tanpa adanya kesalahan, kelalaian, ketidakakuratan teknis atau faktual ataupun kesalahan ketik. Informasi yang tersedia dalam situs dan/atau aplikasi ini bukan sebagai informasi yang mengikat namun semata-mata hanya sebagai informasi tambahan dan pelengkap.

 

tanamduit team

tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, dan Surat Berharga Negara (SBN) yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile