fb-logo
Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Weekly Market Recap (10-14 November 2025)

tanamduit Weekly Market Recap (10-14 November 2025)

oleh | Nov 17, 2025

tanamduit menawarkan investasi yang aman dengan potensi return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito.

Sebelum berinvestasi, yuk, kenali kondisi market pada pekan 10-14 November 2025 dan tips investasinya melalui berita market update berikut!

Ringkasan Weekly Market Recap:

  • IHSG terkoreksi tipis −0,29% ke 8.370; asing tetap net buy besar Rp3,85T terutama di bank dan telko.
  • SUN menguat, yield 10Y turun ke 6,16%; harga naik tipis, asing net sell SBN Rp6,33T sehingga domestik jadi penopang.
  • Wall Street mixed; Dow +0,34%, Nasdaq −0,45%; UST 10Y naik ke 4,15%, DXY stabil di 99—sentimen ke Emerging Markets lebih selektif.
  • Emas +2% ke US$4.080/oz; ditopang pelemahan dolar dan ekspektasi pemangkasan suku bunga AS.

Berikut adalah rangkuman kinerja indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi pada pekan 10-14 November, beserta data kinerja terbaru per tanggal 14 November 2025.

Tabel-Market-Update-17-November-2025

 

IHSG 10–14 Nov 2025: Terkoreksi Tipis, Asing Tetap Masuk

IHSG melemah tipis −0,29% w/w ke 8.370. Indeks lain bervariasi: LQ45 −1,10%, SRI Kehati −1,43%, IDX30 −0,24%, Bisnis27 +0,15%, dan ISSI +0,80%. Aktivitas tetap tinggi dengan nilai transaksi pekan ini ±Rp116,7 triliun (rentang harian Rp20,8–27,5T), mencerminkan likuiditas pasar masih sehat meski investor berhati-hati.

Sepanjang minggu, investor asing justru mencatat net buy ±Rp3,85 triliun, dengan arus masuk terbesar pada 12–13 November yang membantu menahan penurunan indeks. Akumulasi asing terutama menyasar saham perbankan dan telekomunikasi — BBRI, BMRI, BBCA, TLKM. Sebaliknya, awal pekan diwarnai profit-taking pada komoditas & siklikal seperti ADRO, ITMG, MDKA, INCO, sehingga menekan LQ45 dan SRI Kehati.

Faktor pendorong utamanya adalah sentimen global yang campuran: Wall Street bergerak mixed, UST 10Y bertahan di area 4,1%, dan DXY di 99–100 yang membuat risk-on tidak agresif. Dari domestik, pasar mencerna inflasi Oktober yang sedikit di atas perkiraan, tetapi ekspektasi bahwa BI tetap pro-stabilitas membantu menjaga minat investor. (IDX, Bloomberg Technoz, CNBC Indonesia)

SUN Minggu 10–14 Nov 2025: Yield Turun, Harga Menguat; Asing Net Sell

Yield SUN turun kompak: tenor 10Y ke 6,162% (dari 6,189%), 3Y ke 5,166%, dan 1Y ke 4,605%. Penurunan yield mendorong kenaikan harga obligasi: Indobex Government +0,20% w/w, Composite +0,21%, dan Corporate +0,28%. Aktivitas sekunder tetap sangat ramai dengan transaksi ±Rp119 triliun dalam sepekan. Penopang utama datang dari UST 10Y yang stabil di 4,1% serta DXY di 99,6, sehingga tekanan biaya dana global mereda.

Namun dari sisi arus dana, data mingguan Bank Indonesia periode 10–13 November mencatat nonresiden net sell portofolio Rp3,79T, terdiri dari net sell SBN Rp6,33T dan net sell SRBI Rp1,39T, sementara net buy saham Rp3,92T. Ini menandakan bahwa pelaku domestik (bank & manajer investasi) menjadi penopang utama pasar SUN pekan tersebut. BI juga melakukan manajemen likuiditas melalui operasi pasar sehingga kondisi obligasi tetap teratur. (PHEI, Bank Indonesia)

Emas Naik 2% Sepekan: Ditopang Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga

Harga emas dunia (XAU/USD) naik sekitar 2% w/w dari US$3.999/oz ke US$4.080/oz, bahkan sempat menyentuh hampir US$4.200/oz di pertengahan pekan. Penguatan ini terutama didorong pelemahan dolar AS, turunnya imbal hasil riil, dan ekspektasi pasar bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada beberapa bulan ke depan.

Pembelian terbesar berasal dari fund makro dan CTA/trend followers yang menambah posisi beli saat momentum menguat. Permintaan berkelanjutan dari bank sentral (World Gold Council) juga menjadi penopang utama tren jangka panjang. Secara keseluruhan, kenaikan emas pekan ini bersifat fundamental sekaligus momentum, dengan potensi konsolidasi jangka pendek mengikuti pergerakan dolar & data ekonomi AS. (Reuters, Investing, World Gold Council)

Wall Street Mixed; Yield AS Naik, Sentimen EM Lebih Selektif

Pada minggu 10–14 November, Dow Jones naik +0,34%, sementara Nasdaq turun −0,45% akibat profit-taking setelah reli besar saham teknologi. Sektor industri, finansial, dan energi menopang Dow, sementara big tech—Nvidia, Meta, Tesla—mendorong Nasdaq melemah.

Di pasar obligasi, yield UST 10Y naik ke 4,15% karena data ekonomi AS yang masih kuat dan sinyal The Fed bahwa pemangkasan suku bunga akan dilakukan secara bertahap. Sementara itu, DXY relatif stabil di area 99, mencerminkan pasar menunggu rilis inflasi dan tenaga kerja berikutnya. (Reuters, Bloomberg, Trading Economics, Investing)

Bagi Indonesia, kombinasi Dow yang positif, Nasdaq yang melemah, dan kenaikan yield AS membuat arus modal ke emerging markets lebih selektif. Dampaknya, IHSG cenderung bergerak terbatas dengan dukungan terutama dari bank besar dan telekomunikasi, sedangkan pasar SBN berpotensi tertekan karena spread imbal hasil harus tetap kompetitif terhadap UST.

Factors to Watch

  • Menjelang akhir 2025, arah pasar akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan The Fed dan Bank Indonesia, terutama sinyal soal waktu dan besaran pemangkasan suku bunga.
  • Selain itu, yield UST 10Y, pergerakan DXY, serta data inflasi dan tenaga kerja AS serta Indonesia tetap menjadi penentu utama arus modal.
  • Dari sisi global, harga komoditas dan tensi geopolitik juga perlu dipantau karena bisa mengubah selera risiko investor dalam waktu singkat.

Tips Investasi

  • Bagi investor reksa dana, pertahankan portofolio yang seimbang: reksa dana pasar uang/pendapatan tetap untuk stabilitas, sambil akumulasi bertahap reksa dana saham blue-chip ketika terjadi koreksi menjelang window dressing akhir tahun.
  • Sementara bagi investor emas, tren jangka menengah tetap positif—gunakan momen pelemahan harga untuk DCA/akumulasi bertahap, karena emas masih menjadi lindung nilai kuat ketika dolar melemah dan suku bunga global mulai turun.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

⚠ Sebelum melakukan keputusan investasi, investor wajib memahami profil risiko pribadi dan mempelajari karakteristik produk investasi, termasuk potensi risiko yang mungkin dihadapi. Informasi ini bersifat umum dan tidak dapat dijadikan sebagai jaminan kinerja di masa depan; kinerja historis tidak mencerminkan hasil di masa depan.

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh tanamduit, sebuah group usaha yang terdiri dari PT Mercato Digital Asia (induk Perusahaan), PT Star Mercato Capitale yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018. PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas.

Segala informasi yang dipublikasikan pada situs dan/atau aplikasi tanamduit hanya bertujuan untuk informasi dan bukan sebagai saran, rekomendasi, atau ajakan untuk membeli atau menjual suatu produk investasi tertentu yang terdapat dalam situs dan/atau aplikasi ini. Setiap analisis, proyeksi, maupun pernyataan yang merupakan prediksi suatu produk investasi bukan merupakan indikasi kinerja di masa mendatang, karena kinerja masa lalu tidak dapat dijadikan pedoman untuk kinerja masa depan.

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. tanamduit berusaha dengan itikad baik untuk memberikan informasi yang akurat, namun tidak menjamin bahwa informasi yang diambil dari berbagai sumber adalah tanpa adanya kesalahan, kelalaian, ketidakakuratan teknis atau faktual ataupun kesalahan ketik. Informasi yang tersedia dalam situs dan/atau aplikasi ini bukan sebagai informasi yang mengikat namun semata-mata hanya sebagai informasi tambahan dan pelengkap.

tanamduit Team

tanamduit adalah aplikasi investasi dengan beragam produk seperti reksa dana, SBN, emas dan asuransi. tanamduit telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile