tanamduit menawarkan investasi yang aman dengan potensi return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market pada pekan 29 September-3 Oktober 2025 dan strategi investasinya melalui berita market update berikut.
Ringkasan Weekly Market Recap:
- BI all-out stabilisasi rupiah. BI siap intervensi (valas/NDF/SBN); rupiah Rp16.730/USD (0,84% WoW).
- Narasi safe haven dari isu shutdown AS & ekspektasi pemangkasan Fed tetap dominan.
- Shutdown AS menjadi risk-off global, rupiah relatif stabil di rentang USD/IDR ~16.5–16.6 jelang awal pekan; pelemahan DXY jadi penopang.
- SBN didukung spread: SUN 10Y 6,327% vs UST 10Y 4,13% (spread ~2,20%), kondisi historisnya pro SBN/RD pendapatan tetap.
- SBN ritel: ORI028 (29 Sep–23 Okt) kupon 5,35%/thn (T3), 5,65%/thn (T6), dibayar tiap tanggal 15, pajak 10%.
Berikut adalah rangkuman kinerja indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi pada pekan 29 September-3 Oktober 2025, beserta data kinerja terbaru per tanggal 3 Oktober 2025.

Emas Global Pecah Rekor; Harga Ritel Domestik Ikut Panas
Emas spot menembus US$3.900/oz pada Senin pagi, 6 Okt, rekor baru didorong lonjakan permintaan safe haven imbas ketidakpastian shutdown pemerintah AS dan ekspektasi pemangkasan Fed lanjutan. Reli ini meneruskan kenaikan akhir pekan lalu.
Menutup pekan, Jumat, 3 Okt, harga emas global bertahan kuat di kisaran US$3.88–3.89 ribu/oz sebelum melesat lagi awal pekan. Narasinya tetap sama: risk-off karena shutdown + ekspektasi pemangkasan suku bunga.
Domestik mengikuti: Antam 1g tercatat Rp2.235.000 pada Jumat (3/10) dan naik ke Rp2.239.000, mengonfirmasi transmisi reli global ke harga ritel. (Reuters, Investing, Kontan Pusat Data, Logam Mulia)
Shutdown AS berlanjut: Sentimen Risk-Off Global; Rupiah relatif terjaga
Upaya mengakhiri shutdown belum sukses di Senat AS; akhir pekan ini Gedung Putih kembali memperingatkan risiko PHK massal bila negosiasi mentok. Ketidakpastian fiskal AS menjadi sumber risk-off global yang mendorong emas dan menahan selera risiko.
Namun USD/IDR sejauh ini bergerak relatif stabil di 16.5k–16.6k area menjelang awal pekan, terbantu prospek dolar yang melemah bila The Fed melanjutkan pemangkasan suku bunga. (Reuters)
Ekuitas Indonesia Menguat; Sektor Teknologi Memimpin, Aliran Asing Harian Berbalik Beli
Pada Jumat, 3 Okt, IHSG ditutup 8.118 (+0,59%); indeks teknologi memimpin, sementara foreign flow harian berbalik net buy Rp199,79 miliar meski secara YTD masih net sell besar. Data ini mengindikasikan risk appetite domestik tetap ada, tetapi selektif. (IDX, PHEI)
ORI028 & lanskap SBN—spread kondusif, timing pas jangkar pendapatan tetap
Per Jumat, 3 Okt 2025, yield SUN 10Y Indonesia 6,327%, sementara UST (US Treasury) 10Y 4,13%; selisih sekitar 2,20% menjaga daya tarik imbal hasil rupiah.
Di saat yang sama, pemberitaan pekan ini menandai dolar (DXY) cenderung melemah seiring ketidakpastian shutdown AS dan ekspektasi pemangkasan The Fed—kombinasi yang historisnya mendukung SBN/RD pendapatan tetap domestik.
Di sisi ritel, ORI028 sedang ditawarkan mulai 29 Sep–23 Okt 2025. ORI028 menawarkan kupon tetap (fixed rate) 5,35% (T3) dan 5,65% (T6). Imbal hasil (return) dikirim negara tiap tanggal 15, kupon perdana 15 Des, serta pajak 10%—praktis sebagai “jangkar” arus kupon di tengah fase pelonggaran BI.
Untuk investor syariah, SBN Syariah seri SR023 telah selesai masa penawaran. SBN Syariah berikutnya, yaitu ST015, dijadwalkan 10 Nov–3 Des 2025, memberi jalur diversifikasi lebih lanjut. (Reuters, Investing, DJPPR Kemenkeu)
Katalis Pasar yang Perlu Dicermati (Factors to Watch)
⦁ Perkembangan negosiasi shutdown AS dan implikasi ke DXY/UST 10Y (arah risk-on/off global).
⦁ Komunikasi The Fed dan data makro AS (klaim pengangguran, CPI/PPI mendatang) untuk memetakan jalur pemangkasan suku bunga.
⦁ Stabilitas USD/IDR dan intervensi/komentar otoritas; sensitivitas rupiah terhadap arus dana portofolio.
⦁ Lelang SUN/SBSN & alokasi investor (demand/coverage) sebagai sinyal minat SBN di pasar primer.
⦁ Progres penawaran ORI028 (ritme pemesanan harian, profil tenor T3 vs T6) dan kesiapan kampanye ST015 untuk investor syariah.
⦁ Pergerakan harga komoditas (terutama minyak) karena dampaknya ke inflasi impor & ekspektasi kebijakan BI.
⦁ Agenda data domestik (BPS/BI) yang berpotensi mempengaruhi sentimen RD pendapatan tetap dan emas ritel.
Rekomendasi Strategi Investasi
Jangka Pendek (≤1 tahun)
Reksa Dana Pasar Uang:
- Jadi parking (tempat parkir dana) utama saat IDR masih bergejolak. Cari portofolio yang dominan seri obligasi pemerintah ≤1 tahun dan deposit/instrumen pasar uang bank besar.
Emas:
- Alokasi 5–10% dari portofolio sebagai lindung nilai; lakukan beli berkala agar tidak kejar harga saat tinggi.
Jangka Menengah (1 – 5 tahun)
Reksa Dana Pendapatan Tetap:
- Dengan target durasi portofolio 1-2,5 tahun (pendek), dapat averaging-in saat Indo 10Y “naik tipis”—hindari lonjakan durasi sampai volatil nilai tukar mereda.
- Selanjutnya, naikkan porsi pendapatan tetap ke durasi ±3–5 tahun (menengah) secara bertahap bila rupiah stabil/imbal hasil AS cenderung datar-turun. Bisa pakai strategi “barbel sederhana”: sebagian durasi pendek + sebagian menengah.
Reksa Dana Indeks:
- Beli berkala: IDX30 (likuid), JII (syariah), BISNIS-27/SRI-KEHATI (kualitas/ESG). Tambah saat pasar terkoreksi 3–5%.
SBN terdekat – ORI028 (fixed rate):
⦁ Periode penawaran 29 Sep–23 Okt 2025: Pegang sampai mendekati jatuh tempo untuk kupon stabil; jika 6–12 bulan ke depan imbal hasil turun tajam dam harga naik, dapat realokasi sebagian ke RD pendapatan tetap untuk mengunci kenaikan.
Emas:
⦁ Sebagai diversifikasi risiko inflasi/nilai tukar dan penyeimbang siklus. Alokasi 5–10% dari portofolio.
Jangka Panjang (> 5 tahun)
Reksa Dana Indeks:
- Utamakan reksa dana indeks saham IDX30 atau ISSI (syariah); tambah indeks BISNIS-27/SRI-KEHATI untuk kualitas/ESG) dengan beli berkala disiplin dan lakukan penyeimbangan ulang tahunan.
Reksa Dana Saham:
- Lalu, tambah reksa dana saham aktif bertema struktural Indonesia (hilirisasi & infrastruktur, konsumsi kelas menengah, digital/efisiensi) sebagai satelit; terapkan beli berkala disiplin, rebalance tahunan, tambah porsi saat rupiah stabil & imbal hasil turun, dan evaluasi alpha & drawdown minimal setahun sekali.
Reksa Dana Pendapatan Tetap:
- Jadi “penyeimbang siklus”. Naikkan durasi saat fase suku bunga global melandai dengan target durasi portofolio 4–7 tahun.
Emas:
- Strategis 5–10% jangka panjang untuk lindung nilai inflasi/nilai tukar USD.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
⚠ Sebelum melakukan keputusan investasi, investor wajib memahami profil risiko pribadi dan mempelajari karakteristik produk investasi, termasuk potensi risiko yang mungkin dihadapi. Informasi ini bersifat umum dan tidak dapat dijadikan sebagai jaminan kinerja di masa depan. Kinerja historis tidak mencerminkan hasil di masa depan.
Kamus Investor:
⦁ Risk-off:fase ketika investor mengurangi aset berisiko (saham, kripto) dan mencari aman.
⦁ Safe haven: aset “pelarian” saat risk-off terjadi, seperti emas atau SBN. Contoh: kabar shutdown AS → risk-off naik → minat ke emas/SBN meningkat.
⦁ DXY (U.S. Dollar Index): Indeks yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama. Kenapa penting: jika DXY melemah, rupiah cenderung lebih stabil dan arus dana ke aset rupiah (SBN) bisa terbantu.
⦁ Spread (Selisih Imbal Hasil): Selisih antara imbal hasil dua obligasi/acuan. Di sini: SUN 10Y RI – UST 10Y. Kenapa penting: spread lebih lebar = kompensasi risiko rupiah lebih menarik.
⦁ Durasi (Duration) Obligasi/RD Pendapatan Tetap: Ukur sensitivitas harga terhadap perubahan suku bunga/yield (dalam “tahun”).
⦁ Floating with Floor (Kupon Mengambang dengan Batas Bawah): Skema kupon mengikuti acuan (mis. suku bunga BI) namun tidak turun di bawah “lantai” dasarnya (floor) atau batas bawahnya. Kenapa penting: saat suku bunga turun, kupon tidak jatuh terlalu rendah dan melewati batas bawahnya, namun saat suku bunga naik, kupon ikut menyesuaikan.
Top 5 Kinerja 1 Tahun Terakhir Reksa Dana Semua Jenis
Top 5 Kinerja 1 Bulan Terakhir Reksa Dana Semua Jenis
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh tanamduit, sebuah group usaha yang terdiri dari PT Mercato Digital Asia (induk Perusahaan), PT Star Mercato Capitale yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018. PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas.
Segala informasi yang dipublikasikan pada situs dan/atau aplikasi tanamduit hanya bertujuan untuk informasi dan bukan sebagai saran, rekomendasi, atau ajakan untuk membeli atau menjual suatu produk investasi tertentu yang terdapat dalam situs dan/atau aplikasi ini. Setiap analisis, proyeksi, maupun pernyataan yang merupakan prediksi suatu produk investasi bukan merupakan indikasi kinerja di masa mendatang, karena kinerja masa lalu tidak dapat dijadikan pedoman untuk kinerja masa depan.
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. tanamduit berusaha dengan itikad baik untuk memberikan informasi yang akurat, namun tidak menjamin bahwa informasi yang diambil dari berbagai sumber adalah tanpa adanya kesalahan, kelalaian, ketidakakuratan teknis atau faktual ataupun kesalahan ketik. Informasi yang tersedia dalam situs dan/atau aplikasi ini bukan sebagai informasi yang mengikat namun semata-mata hanya sebagai informasi tambahan dan pelengkap.



