tanamduit menawarkan investasi yang aman dengan potensi return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito.
Sebelum berinvestasi, yuk, kenali kondisi market pada pekan 8-12 Desember 2025 dan tips investasinya melalui berita market update berikut!
Ringkasan Weekly Market Recap:
- The Fed memangkas suku bunga 25 bps dengan nada hati-hati dan menegaskan kebijakan ke depan tetap data-dependent.
- Wall Street menguat terbatas dengan rotasi ke saham value, sementara teknologi terkoreksi dan yield UST tetap volatil.
- IHSG naik tipis dengan transaksi tinggi, ditopang sektor komoditas dan energi, sementara asing masuk selektif lewat blok deal.
- Pasar SUN stabil cenderung menguat dengan yield turun tipis, didukung inflasi rendah dan sentimen global yang lebih akomodatif.
- Harga emas XAU menguat signifikan didorong pelemahan dolar dan ekspektasi pelonggaran moneter, dengan fundamental jangka panjang tetap kuat.
- Factors to Watch: Arah lanjutan kebijakan Fed–BI, pergerakan yield UST dan DXY, serta arus dana asing menjadi penentu pasar ke depan.
- Strategi Investasi: Momentum saham dan obligasi tetap menarik secara selektif, sementara emas relevan sebagai diversifikasi dan lindung nilai.
FOMC 11 Des 2025: Fed Cut 25 bps, Nada Hati-Hati
The Fed memangkas suku bunga 25 bps dan menegaskan kebijakan ke depan data-dependent (bergantung pada data terkini), dengan perhatian pada keseimbangan inflasi yang belum sepenuhnya jinak dan risiko perlambatan tenaga kerja; pasar membaca pesan ini sebagai pelonggaran berlanjut tapi tidak agresif. Dampaknya ke global cenderung risk-on (pelaku pasar ambil risiko) selektif: indeks dolar melemah, namun yield UST tetap volatil karena ketidakpastian kecepatan pemangkasan berikutnya. (Sumber: Reuters, Bloomberg, CNBC)
Bagi Indonesia, pelemahan dolar mendukung penguatan Rupiah dan IHSG, sementara SUN diuntungkan selama yield global terkendali; namun karena Fed berhati-hati, pasar domestik tetap sensitif pada pergerakan UST 10Y dan sentimen global. Jangka pendek volatil, jangka menengah konstruktif bila tren pelonggaran berlanjut. (Reuters, Bloomberg, Trading Economics)
Wall Street 8-12 Des 2025: Dow Naik, Tech Terkoreksi
Pekan 8–12 Desember 2025 ditandai Dow Jones naik +1,05% dan Nasdaq turun -1,62%, sementara yield UST 10Y naik ke 4,20% dan DXY melemah 0,6%, seiring hasil FOMC yang memangkas suku bunga 25 bps namun memberi sinyal pelonggaran lanjutan akan lebih berhati-hati. (Reuters, Bloomberg, Trading Economics)
Penguatan Dow didorong rotasi ke saham value/financial, sedangkan Nasdaq tertekan aksi ambil untung di saham teknologi/AI akibat kekha-watiran valuasi; kenaikan yield mencerminkan repricing ekspektasi suku bunga, meski dolar tetap melemah. (CNBC, Investing)
Bagi Indonesia, dolar melemah mendukung Rupiah dan IHSG, namun yield AS yang naik dapat menahan arus masuk ke SUN dalam jangka pendek; jangka panjang tetap konstruktif bila siklus pelonggaran Fed berlanjut. (Bloomberg EM, Reuters)
IHSG 8-12 Des 2025: Naik Tipis, Asing Masuk Selektif
IHSG pada 8-12 Desember 2025 naik +0,32% ke 8.660, dengan nilai transaksi sekitar Rp151,5 triliun; pergerakan indeks lain bercampur, LQ45 +0,13% dan ISSI +1,68%, sementara SRI Kehati, IDX30, dan Bisnis27 melemah, mencerminkan rotasi dan pasar yang semakin selektif. IHSG sempat mencetak rekor tertinggi 8,710.695 di awal pekan sebelum berfluktuasi hingga penutupan Jumat. (IDX, Bloomberg Technoz)
Secara sektoral, penguatan ditopang basic materials, energi, dan properti, sementara teknologi menjadi laggard; saham-saham tertentu di komoditas dan big caps defensif menopang indeks di tengah aksi ambil untung. Asing mencatat net buy mingguan Rp1,42 triliun, namun sebagian besar berasal dari blok deal (IMPC), sedangkan di pasar reguler asing masih cenderung jual-beli selektif. (IDX, Pasardana)
Ke depan, peluang asing tetap masuk BEI bergantung arah dolar dan yield UST; pelemahan dolar mendukung inflow, namun volatilitas global bisa membuat arus dana fluktuatif. Jangka pendek, IHSG berpotensi lanjut menguat tetapi rawan koreksi teknikal. Jangka panjang, prospek tetap positif didukung likuiditas domestik dan tren suku bunga global yang lebih longgar. (Bloomberg, Reuters EM Outlook)
SUN 8-12 Des 2025: Yield Turun Tipis, Harga Menguat
Pada 8–12 Desember 2025, pasar SUN bergerak stabil cenderung menguat: yield Indo 10Y turun tipis ke 6,22%, sementara indeks harga Indobex (Composite dan Government) naik sekitar +0,10%. Pergerakan ini didorong sentimen global pasca FOMC yang lebih akomodatif, inflasi domestik yang terkendali, serta minat investor pada tenor menengah-panjang. (PHEI, Bloomberg Technoz, Reuters)
Dari aliran dana, asing tercatat net buy di SBN pada awal pekan, meski masih selektif dan diimbangi pergeseran ke instrumen moneter. Jangka pendek, SUN berpotensi tetap stabil selama yield UST dan DXY terkendali; jangka panjang, prospek tetap positif seiring tren penurunan suku bunga global dan likuiditas domestik yang kuat, dengan katalis utama arah kebijakan Fed-BI dan dinamika pasar global. (CNBC Indonesia, Bisnis, Kontan)
Emas XAU 8-12 Des 2025: Menguat Ditopang Dolar Melemah
Pada 8-12 Desember 2025, harga emas dunia (XAU) naik +2,71% ke sekitar USD 4.302/oz, didorong pelemahan dolar AS dan meningkatnya ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter setelah sinyal Fed serta data tenaga kerja AS yang mendukung narasi rate cut. Reuters dan Investing mencatat minat beli kembali muncul karena emas diuntungkan saat DXY turun dan yield riil tidak naik agresif. (Reuters, Investing.com, Trading Economics)
Tidak ada pengumuman pembelian besar bank sentral yang secara spesifik terjadi di minggu 8-12 Des, namun World Gold Council (WGC) menegaskan tren struktural pembelian bank sentral tetap kuat dalam beberapa bulan terakhir dan menjadi penopang utama harga emas. Jangka pendek, pergerakan emas sensitif pada DXY dan yield UST; jangka panjang, prospek tetap positif jika siklus suku bunga global menurun dan permintaan bank sentral berlanjut. (WGC, Reuters, Trading Economics)
Factors to Watch (pekan ini dan sisa Desember)
- Arah lanjutan Fed (data-dependent) dan dot plot: apakah pemangkasan berikutnya melambat atau berlanjut—ini akan menggerakkan risk appetite global.
- Yield UST 10Y dan DXY: kombinasi yield naik + dolar menguat berpotensi menahan inflow ke EM (Emerging Markets); sebaliknya yield stabil + DXY yang turun akan mendukung IHSG, Rupiah, dan SUN.
- Arus dana asing (regular vs negosiasi): net buy headline bisa dipengaruhi oleh blok deal; pantau kualitas inflow di pasar reguler.
- BI stance dan stabilisasi Rupiah: sinyal BI soal ruang pelonggaran dan intensitas intervensi akan mempengaruhi obligasi dan kurs.
- Rotasi sektor dan window dressing: penguatan cenderung tidak merata—potensi lonjakan saham tertentu menjelang tutup tahun disertai risiko profit-taking cepat.
Tips Investasi
Untuk Investor Reksa Dana
- Reksa Dana Saham: tetap overweight bertahap untuk horizon ≥12 bulan, fokus pada large caps dan sektor yang sedang memimpin (basic materials, energi, selektif properti) sambil menjaga porsi defensif (bank besar/consumer) karena volatilitas masih tinggi.
- Reksa Dana Pendapatan Tetap (SUN): masih menarik untuk 6-12 bulan karena tren yield domestik cenderung turun dan harga obligasi menguat; pilih durasi menengah (3-7 tahun) untuk keseimbangan return vs volatilitas (tenor panjang lebih sensitif pada UST).
- Reksa Dana Campuran: pilihan “all-weather” untuk investor moderat, biarkan manajer investasi melakukan rotasi saham/obligasi saat pasar selektif dan window dressing.
Untuk Investor Emas
- Jangka Pendek: lakukan akumulasi bertahap (DCA) karena emas sensitif pada DXY dan yield UST—kenaikan yield mendadak bisa memicu koreksi cepat.
- Jangka Panjang: tetap positif sebagai diversifier portofolio karena tren pelonggaran moneter dan permintaan lindung nilai; tambah porsi saat koreksi, bukan saat lonjakan.
- Emas Indonesia: prospek masih didukung harga global dan Rupiah yang belum kuat; cocok sebagai “penjaga nilai” dan penyeimbang risiko pasar saham/obligasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
⚠ Sebelum melakukan keputusan investasi, investor wajib memahami profil risiko pribadi dan mempelajari karakteristik produk investasi, termasuk potensi risiko yang mungkin dihadapi. Informasi ini bersifat umum dan tidak dapat dijadikan sebagai jaminan kinerja di masa depan; kinerja historis tidak mencerminkan hasil di masa depan.
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh tanamduit, sebuah group usaha yang terdiri dari PT Mercato Digital Asia (induk Perusahaan), PT Star Mercato Capitale yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018. PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas.
Segala informasi yang dipublikasikan pada situs dan/atau aplikasi tanamduit hanya bertujuan untuk informasi dan bukan sebagai saran, rekomendasi, atau ajakan untuk membeli atau menjual suatu produk investasi tertentu yang terdapat dalam situs dan/atau aplikasi ini. Setiap analisis, proyeksi, maupun pernyataan yang merupakan prediksi suatu produk investasi bukan merupakan indikasi kinerja di masa mendatang, karena kinerja masa lalu tidak dapat dijadikan pedoman untuk kinerja masa depan.
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. tanamduit berusaha dengan itikad baik untuk memberikan informasi yang akurat, namun tidak menjamin bahwa informasi yang diambil dari berbagai sumber adalah tanpa adanya kesalahan, kelalaian, ketidakakuratan teknis atau faktual ataupun kesalahan ketik. Informasi yang tersedia dalam situs dan/atau aplikasi ini bukan sebagai informasi yang mengikat namun semata-mata hanya sebagai informasi tambahan dan pelengkap.


