fb-logo
Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Weekly Market Recap (8-12 September 2025)

tanamduit Weekly Market Recap (8-12 September 2025)

oleh | Sep 15, 2025

tanamduit menawarkan investasi yang aman dengan potensi return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market pada pekan 8-12 September 2025 dan strategi investasinya melalui berita market update berikut.

Ringkasan Weekly Market Recap:

  • Kebijakan baru menahan gejolak: Penempatan dana Rp200T diwajibkan masuk ke kredit riil.
  • IHSG bertahan di 7.854 dengan valuasi moderat (PER ±13,9x; PBV ±2,31x) walau asing masih net sell tipis, menandakan penopang domestik kuat.
  • Harga emas global mendekati rekor di kisaran US$3.65k/oz jelang ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed; harga emas ritel domestik (Antam) juga tinggi.
  • BI aktif stabilisasi rupiah & SBN.
  • SR023 memasuki detik-detik terakhir penawaran (tutup 15 Sep 12:00 WIB), cocok untuk reinvestasi dana SBN yang jatuh tempo (mis. SR017).

Berikut adalah rangkuman kinerja indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi pada pekan 8-12 September 2025, beserta data kinerja terbaru per tanggal 12 September 2025.

market-update-data-weekly-recap-8-12-september

Reshuffle & “Purbaya Effect”: Fokus untuk Mendorong Kredit

Pasca pengangkatan Menkeu Purbaya, pemerintah menempatkan dana sebesar Rp200T di bank-bank BUMN. Dana ini ditempatkan dalam skema deposit on call, dengan kewajiban disalurkan ke kredit (pelaporan bulanan ke Kemenkeu).

Alokasi awal: Mandiri, BNI, BRI masing-masing Rp55T; BTN Rp25T; BSI Rp10T. Penempatan dana ini memberi sinyal pro-pertumbuhan sembari menjaga disiplin fiskal, sentimen positif untuk sektor perbankan & korporasi padat belanja modal.

Di sisi lain, BI (Bank Indonesia) menaikkan bunga simpanan pemerintah dalam kerangka “burden sharing”. Selain itu, BI juga telah membeli SBN di pasar sekunder.

Kombinasi kebijakan fiskal-moneter ini membantu meredam lonjakan yield/volatilitas pasca-reshuffle. (Reuters)

IHSG Resilien, Valuasi Tetap Wajar Meski Asing Net Sell Tipis

Jumat (12/9), IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) ditutup di level 7.854,06 (YtD +10,93%).

Asing mencatatkan net sell harian sebesar Rp31,59 miliar, menunjukkan bahwa penopang domestik tetap ada.

Valuasi agregat PER ~13,90x, PBV ~2,31x, div yield ~2,63% masih di kisaran historis menengah, memberi ruang selektif pada saham berfundamental.

Secara sektoral, sektor keuangan mencatat penguatan sebesar +1,26% secara harian, diikuti perbaikan di sektor bahan baku. Hal ini konsisten dengan narasi dukungan likuiditas & dorongan kredit. (IDX, Investing)

BI Aktif di SBN & Valas: Bantalan Volatilitas Pasar

BI (Bank Indonesia) terlihat membeli SBN tenor panjang untuk menstabilkan pasar. Selain itu, BI juga mengonfirmasi intervensi valas saat rupiah tertekan pada awal pekan, dengan kurs referensi BI 16.391/USD pada Jumat (12/9).

Untuk reksa dana pendapatan tetap, sinyal ini mendukung penurunan yield bertahap bila sentimen global tidak memburuk. (Reuters, IDX Daily)

Harga Emas Global Bertahan Mendekati Rekor Tertinggi Jelang the Fed, Emas Ritel Domestik Mengikuti

Harga spot emas, atau emas dunia, bertahan di US$3.600–3.670/oz sepanjang pekan, seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pasca data tenaga kerja AS yang melemah.

Beberapa rumah riset menaikkan target harga emas.(UBS: US$3.800 akhir 2025).

Di dalam negeri, harga Antam di butik/ritel berkisar ±Rp2,09 juta/gram pada 12–14 September. Sementara itu, harga buyback menyentuh sekitar Rp1,935 juta/gram. (Reuters, UBS, Kontan)

SR023 Masih Ditawarkan, Momentum Reinvestasi SR017 yang Jatuh Tempo

SBN Syariah seri Sukuk Ritel SR023 hadir dengan imbal hasil menarik. SR023-T3 (tenor 3 tahun) menawarkan imbal hasil 5,80%, sementara T5 (tenor 5 tahun) menawarkan imbal hasil 5,95%. Pajak hanya 10%.

Masa penawaran akan berakhir pada 15 September 2025 pukul 12:00 WIB, dan tradable (dapat dijual kembali) mulai 11 November 2025, setelah melewati masa Minimum Holding Period (MHP).

Bagi pemilik SBN seri SR017 yang telah jatuh tempo 10 September 2025, dana yang jatuh tempo sangat ideal untuk diinvestasikan kembali ke SR023 untuk menjaga kelanjutan arus kas bulanan. (DJPPR, KSEI, tanamduit)

Katalis Pasar yang Perlu Dicermati (Factors to Watch)

⦁ FOMC (Federal Open Market Committee) (17–18 Sep, WIB): Besaran dan nada komunikasi pemangkasan pertama sangat menentukan arah yield (imbal hasil) global, USD/IDR, dan risk appetite ekuitas (saham).
⦁ Implementasi penempatan Rp200T:
Kecepatan penyaluran ke kredit (KUR, UMKM, sektor prioritas) vs. potensi “crowding-out” deposito; pantau rilis bank & Kemenkeu.
⦁ Operasi pasar BI:
Lelang SBN, intervensi DNDF/spot, dan guidance likuiditas—indikasi arah yield SUN jangka menengah.
⦁ Penutupan penawaran SR023 (15 Sep 12:00 WIB):
Momentum akhir, penetapan hasil 18 Sep dan setelmen 22 Sep.
⦁ Harga emas & USD/IDR:
Jika The Fed dovish (menurunkan suku bunga) dan dolar melemah, harga emas/komoditas berpotensi lanjut menguat. Sebaliknya, nada hawkish (suku bunga naik) bisa memicu take profit.

Rekomendasi Strategi Investasi

Jangka Pendek (≤1 tahun)

Reksa Dana:

  • Pasar Uang masih jadi pilihan utama untuk jaga likuiditas. Cocok untuk investor yang menunggu kepastian dari FOMC (Federal Open Market Comittee, rapat kebijakan bank sentral AS) pekan depan. Dengan fokus pada produk mayoritas portofolio obligasi pemerintah & korporasi <1 tahun untuk menangkap penurunan volatilitas yield tanpa mengambil risiko durasi berlebih, di tengah kebijakan likuiditas pro-kredit dan BI yang aktif menstabilkan pasar.

Emas:

  • Memanfaatkan tren harga emas mendekati rekor jelang pertemuan The Fed, dengan disiplin DCA dan patuhi batas risiko mengingat volatilitas tinggi.

Jangka Menengah (1 – 5 tahun)

Reksa Dana:

  • Pendapatan Tetap Tenor Menengah: Secara bertahap tambah alokasi pada portofolio SUN & sukuk berkualitas, memanfaatkan peluang penurunan yield bila siklus pelonggaran global/BI berlanjut dan likuiditas domestik bertambah.
  • Reksa Dana Saham & Indeks: Gunakan broad market (umum maupun syariah) sebagai inti pertumbuhan portofolio. Pertimbangkan untuk tambah pada produk indeks berbasis likuiditas & kualitas (contoh: LQ45/ IDX30/ Bisnis-27/ SRI-KEHATI) untuk disiplin seleksi. Valuasi IHSG yang moderat memberi ruang buy-on-dip (beli saat harga melemah) yang terukur.

Emas:

  • Sisihkan 5–10% portofolio. Momentum bullish masih kuat, terutama jika Fed agresif memangkas suku bunga.
  • Karena harga sudah tinggi, disiplin buy on dip (beli saat harga melemah) jadi kunci. Fokus pada akumulasi ketika harga emas turun 2–3% dari level puncak.

Sukuk Ritel seri SR023:
Pertimbangkan untuk memprioritaskan SR023-T3 (tenor 3 tahun), dengan imbal hasil (keuntungan) 5,80%/thn.

Untuk dana SBN jatuh tempo (mis. SR017, 10 Sep 2025), reinvestasikan ke SR023 sebelum 15 Sep 12:00 WIB; arus kupon bulanan mulai 10 Nov (long coupon) dapat menjadi jangkar cashflow semester IV.

Jangka Panjang (> 5 tahun)

Reksa Dana Saham/Indeks:

  • Overweight aset berisiko domestik secara bertahap. Reksa dana saham (umum/syariah) & indeks unggulan (LQ45/IDX30/SRI-KEHATI) dapat dipertimbangkan sebagai mesin pertumbuhan, ditopang potensi pendalaman pasar (dapen) dan tren penurunan suku bunga global.

Emas:

  • Tetap alokasikan 5–10% sebagai aset strategis jangka panjang.
  •  Emas berfungsi sebagai pelindung dari gerusan inflasi lintas generasi, terutama di fase ketidakpastian geopolitik.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

⚠ Sebelum melakukan keputusan investasi, investor wajib memahami profil risiko pribadi dan mempelajari karakteristik produk investasi, termasuk potensi risiko yang mungkin dihadapi. Informasi ini bersifat umum dan tidak dapat dijadikan sebagai jaminan kinerja di masa depan. Kinerja historis tidak mencerminkan hasil di masa depan.

Top 5 Kinerja 1 Tahun Terakhir Reksa Dana Semua Jenis

market-update-top-5-reksa-dana-1-tahun-terakhir

Top 5 Kinerja 1 Bulan Terakhir Reksa Dana Semua Jenis

market-update-top-5-reksa-dana-1-bulan-terakhir

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh tanamduit, sebuah group usaha yang terdiri dari PT Mercato Digital Asia (induk Perusahaan), PT Star Mercato Capitale yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018. PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas.

Segala informasi yang dipublikasikan pada situs dan/atau aplikasi tanamduit hanya bertujuan untuk informasi dan bukan sebagai saran, rekomendasi, atau ajakan untuk membeli atau menjual suatu produk investasi tertentu yang terdapat dalam situs dan/atau aplikasi ini. Setiap analisis, proyeksi, maupun pernyataan yang merupakan prediksi suatu produk investasi bukan merupakan indikasi kinerja di masa mendatang, karena kinerja masa lalu tidak dapat dijadikan pedoman untuk kinerja masa depan.

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. tanamduit berusaha dengan itikad baik untuk memberikan informasi yang akurat, namun tidak menjamin bahwa informasi yang diambil dari berbagai sumber adalah tanpa adanya kesalahan, kelalaian, ketidakakuratan teknis atau faktual ataupun kesalahan ketik. Informasi yang tersedia dalam situs dan/atau aplikasi ini bukan sebagai informasi yang mengikat namun semata-mata hanya sebagai informasi tambahan dan pelengkap.

 

tanamduit team

tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, dan Surat Berharga Negara (SBN) yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile