Beranda » belajar » Inspirasi » Pengertian Bank Sentral, Sejarah, Pengertian, dan Tugasnya!

Pengertian Bank Sentral, Sejarah, Pengertian, dan Tugasnya!

oleh | Okt 25, 2022

Bank sentral adalah lembaga keuangan independen yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter dan kestabilan aktivitas ekonomi di suatu negara. Di Indonesia, lembaga ini dikenal dengan Bank Indonesia (BI).

Berdasarkan UU Negara Indonesia No. 3 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas UU Negara Indonesia No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (BI). Peraturan perundangan tersebut mendefinisikan BI sebagai lembaga independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan/atau pihak lain.

Yuk, kita bahas lebih lanjut mengenai pengertian, sejarah kemunculan, dan tugasnya pada artikel berikut!

Pengertian Bank Sentral

Bank sentral adalah sebuah lembaga atau instansi keuangan yang punya tanggung jawab untuk membuat dan menjalankan kebijakan moneter untuk menciptakan aktivitas ekonomi di suatu negara. Selain itu, instansi ini juga bertugas mengawasi sistem keuangan pada suatu negara.

Di Indonesia, BI juga bekerja sama dengan pemerintah sebagai agen pembangunan. BI turut serta dalam mendorong kelancaran produksi dan ekonomi pembangunan guna peningkatan taraf hidup masyarakat.

Pasca krisis 1998, pemerintah menetapkan tujuan tunggal BI, yaitu menjaga kestabilan nilai Rupiah. Namun, aturan tersebut diamandemen kembali dalam Perpu No. 2 Tahun 2008 yang menyatakan bahwa BI juga berfungsi meningkatkan ketahanan perbankan Indonesia agar tahan menghadapi krisis global pada saat itu.

Sampai saat ini, BI masih eksis dan terus berkembang. Selain BI, ada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku lembaga independen lain yang bertugas mengawasi aktivitas perbankan dan institusi keuangan lainnya.

Baca juga: 7 Tokoh Ekonomi Dunia Paling Berpengaruh, Siapa Saja?

Sejarah Bank Sentral di Indonesia

Secara historis, bank sentral tertua di dunia adalah Sveriges Riskbank di Swedia dan Bank of England di Inggris yang berdiri sekitar abad ke-17. Keberadaan lembaga ini sangatlah krusial di suatu negara, karena stabilitas ekonomi bergantung pada lembaga tersebut.

De Javasche Bank

Perjalanan sejarah bank sentral terus berkembang signifikan pada abad 18, 19, 20, hingga saat ini. Di Indonesia sendiri, bank sentral pertama yang berdiri bernama De Javasche Bank. De Javasche Bank berperan sebagai bank sirkulasi Hindia Belanda sejak tanggal 24 Januari 1828.  Tugas lainnya di antaranya menerbitkan uang kertas, memberi kredit untuk perusahaan, memperdagangkan logam mulia, dan bertindak sebagai kasir negara.

Kondisi krisis berpotensi menyebabkan badai PHK di banyak perusahaan. Semakin banyak dana darurat yang tersedia, artinya kamu juga siap akan kemungkinan terburuk di kemudian hari. Jadi, kebutuhan hidupmu tetap bisa terpenuhi kalau amit-amitnya harus terdampak krisis.

BNI 46

Pasca kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1946 didirikan Bank Nasional Indonesia 46 (BNI 46). Dalam perkembangannya, BNI 46 menjadi satu-satunya lembaga keuangan yang saat itu menerbitkan Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai mata uang pertama yang pemerintah RI terbitkan.

Peranan BNI 46 sebagai pemangku kebijakan ini tidak berjalan lama karena adanya keterbatasan aset. Peredaran ORI sebagai mata uang juga saat itu tidak dapat berjalan maksimal dan tersebar luas ke seluruh daerah di Indonesia. Akhirnya, peran bank sentral dikembalikan ke De Javasche Bank.

Baca juga: Sejarah Uang Dalam Peradaban Manusia: dari Barter Hingga Digital

Nasionalisasi De Javasche Bank, Cikal Bakal Bank Indonesia

Pada bulan Desember 1951, pemerintah sudah mengantongi kebijakan untuk menasionalisasikan De Javasche Bank sesuai UU No. 24 tahun 1951. Setelah itu, pada Juli 1953, pemerintah telah mendirikan Bank Indonesia dan menjadikannya sebagai bank sentral di Indonesia.

Fungsi dan tugas BI secara umum sama dengan De Javasche Bank, yaitu mengatur perbankan, menyusun dan melaksanakan kebijakan moneter, dan mengatur sistem pembayaran di Indonesia. Tugas dari BI sempat dikurangi tahun 1968 sebagaimana diatur pada UU yang tidak lagi menjalankan perannya menjadi bank sentral. BI akan berfokus untuk menjadi agen pembangunan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.

Namun, BI kembali mendapatkan peran utama sebagai bank sentral pada tahun 1999 sebagaimana tercantum pada UU No. 23 Tahun 1999. Berdasarkan UU tersebut, BI berperan kembali dalam menjaga stabilitas Rupiah.

Berdasarkan amandemen yang pemerintah lakukan pada tahun 2004, BI juga berperan untuk memperkuat pemerintahan Indonesia. Singkatnya, ada tiga tugas utama BI, yaitu: (1) menetapkan dan menjalankan kebijakan moneter, (2) menjaga kelancaran sistem pembayaran, dan (3) menjaga tingkat kestabilan sistem keuangan.

Tugas Bank Sentral

Seperti telah disinggung pada poin sebelumnya, BI bertugas untuk menetapkan dan menjalankan kebijakan moneter, menjaga kelancaran sistem pembayaran, dan menjaga kestabilan sistem keuangan. Yuk, kita bahas satu per satu tugasnya!

1. Menetapkan dan Menjalankan Kebijakan Moneter

BI mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat melalui kebijakan moneter. Caranya adalah dengan menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi dan pengendalian moneter. Kebijakan moneter menggunakan empat instrumen:

(1) operasi pasar terbuka terbuka

(2) tingkat diskonto 

(3) cadangan wajib minimum 

(4) pengaturan kredit dan pembiayaan, baik konvensional maupun syariah.

2. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran

Bank Indonesia punya kewenangan untuk melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran. BI juga mewajibkan kepada seluruh penyedia jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan tentang kegiatannya.

3. Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan

Salah satu tugas yang tidak kalah penting dari bank sentral adalah menjaga stabilitas sistem keuangan dengan mengawasi kegiatan lembaga keuangan. Selain itu, mereka juga punya kewenangan untuk memiliki akses atas informasi yang dinilai akan mengancam stabilitas keuangan.

Di Indonesia, BI juga berperan sebagai lender of the last resort atau sumber pinjaman terakhir. Jadi, semisal ada suatu bank yang sedang mengalami kesulitan likuiditas, maka BI akan memberikan kredit atau pembiayaan.

Kesimpulan

Bank sentral adalah lembaga keuangan independen di suatu negara yang punya andil besar dalam perumusan hingga pelaksanaan suatu kebijakan moneter. Kebijakan moneter yang diambil akan memberikan pengaruh bagi kondisi perekonomian suatu negara.

Selain itu, kebijakan yang diambil lembaga ini, khususnya dalam menaikkan dan menurunkan suku bunga dapat mempengaruhi kondisi di pasar modal, khususnya harga instrumen seperti saham dan obligasi.

Bagi kamu yang masih pemula dan belum memahami produk pasar modal secara mendalam, investasi di reksadana adalah pilihan tepat. Reksadana adalah wadah bersama bagi para investor untuk berinvestasi pada berbagai instrumen pasar modal. Dalam hal ini, kumpulan dana tersebut akan dikelola oleh seorang manajer investasi.

Kamu bisa mulai investasi reksadana melalui aplikasi tanamduit. Tersedia berbagai pilihan produk reksadana sesuai tujuan keuanganmu. Yuk, download tanamduit dan mulai investasi reksadana sekarang!

tanamduit Team

tanamduit adalah penyedia layanan investasi reksa dana, emas, SBN, dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile