Setelah rilis SR018 di awal tahun 2023, pemerintah RI kembali merilis Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) seri Sukuk Tabungan ST010 tanggal 12 Mei 2023. Pemerintah kembali menerbitkan SBSN dengan dua pilihan masa tenor yaitu 2 tahun dan 4 tahun.
Adanya Surat Berharga Negara berbasis syariah ini cocok sekali bagi investor dengan profil risiko konservatif yang ingin investasi berbasis syariah. Mulai dari Rp1 juta, kamu sudah bisa mulai investasi Sukuk Tabungan.
Baca juga: Penawaran ST010 Mulai 12 Mei, Pilih Tenor 2 atau 4 Tahun?
Apa Itu Sukuk Tabungan?
Sukuk Tabungan (ST) adalah salah satu jenis Surat Berharga Negara (SBN) berbasis syariah yang aman, terjangkau, dan menguntungkan dengan jenis kupon mengambang (floating with floor).
Dengan menerbitkan ST, pemerintah RI memberikan kesempatan kepada masyarakat investor ritel untuk berinvestasi sekaligus mendukung pembangunan negara.
Dalam hal ini, investor hanya bisa membeli aset ST selama masa penawarannya berlangsung. Kemudian, investor akan hold kepemilikan ST sampai masa jatuh tempo nanti dan akan menerima imbal hasil kupon setiap bulannya.
Namun, kamu bisa memanfaatkan fitur early redemption untuk mencairkan aset ST-mu sebelum masa jatuh tempo. Nanti, DJPPR (Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko) Kementerian Keuangan akan merilis periode early redemption.
Untuk mengenali produk ST010 lebih jauh, kamu bisa menyaksikan video berikut.
Karakteristik Sukuk Tabungan ST010
Sebelum mulai investasi, kamu harus mengenali karakteristiknya. Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Tenor
ST010-T2 memiliki masa tenor 2 tahun dan ST010-T4 memiliki tenor 4 tahun. Setiap produk dengan tenor berbeda memiliki nilai maksimal pembelian yang berbeda. ST010-T2 maksimum pembeliannya Rp5 Miliar dan ST010-T4 sebesar 10 Miliar.
2. Jenis Kupon
ST memiliki jenis kupon mengambang (floating with floor). Jadi, ada potensi kenaikan tingkat kupon seiring naiknya tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (7 Days Repo Rate). Nah, imbal hasil SBN syariah ini bisa naik, tetapi tidak akan turun di bawah besaran kupon saat awal perilisan.
Misalnya, masa penawaran ST memiliki kupon sebesar 5,5%. Saat suku bunga BI turun, imbal hasil investasimu tidak akan turun. Pada saat suku bunga BI naik, imbal hasil kupon justru akan ikut naik. Menarik, bukan?
3. Prinsip Pengelolaan
ST010 menjadi bukti penyertaan kepemilikan investor terhadap aset negara. Instrumen investasi ini menggunakan prinsip pengelolaan berbasis syariah. Oleh sebab itu, instrumen aset ini bebas dari unsur nonhalal seperti riba (usury), jud (maysir), dan ketidakpastian (gharar)sesuai dengan ketentuan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
4. Bebas Potensi Capital Loss
Capital loss adalah risiko saat harga jual surat berharga di pasar sekunder turun yang membuat investor mengalami kerugian. Nah, ST010 tidak ada potensi capital loss karena investor tidak dapat memperjualbelikan kembali di pasar sekunder. Dengan begitu, investor akan terhindar dari risiko pasar.
5. Fasilitas Early Redemption
Meskipun ST010 tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder, ada fasilitas early redemption. Seandainya, kamu mau mencairkan sebagian dana investasi lebih awal, maka kamu bisa melakukan pencairan le
bih awal. Nah, periode early redemption akan pemerintah RI tentukan. Jumlah maksimal pencairan sebesar 50% dari total nominal investasi.
Simak perbandingan SBN St010-T2 dan ST010-T4 melalui tabel berikut.
Kesimpulan
Karakteristik Sukuk Tabungan ST010 memiliki dua jenis masa tenor yaitu 2 tahun dan 4 tahun. SBN Syariah seri ST010 dengan jenis kupon floating with floor 6,25% (ST010-T2) & 6,40% (ST010-T4) telah rilis.
Masa penawaran mulai 12 Mei—7 Juni 2023. Kamu juga berkesempatan memperoleh total bonus hingga ratusan juta Rupiah dengan berinvestasi ST010 melalui tanamduit!
Meskipun masa penawaran ST010 sudah selesai, jangan sampai ketinggalan penawaran SBN seri berikutnya.
Yuk, jangan sampai ketinggalan penawaran SBN seri berikutnya dengan download tanamduit sekarang! tanamduit telah menjadi mitra distribusi yang telah dipercaya Kementerian Keuangan RI sejak awal perilisan SBN secara online tahun 2018.