Jenis keparahan inflasi bisa kita lihat dari dampak ketika melanda di suatu negara. Ada dampak cukup signifikan dan ada juga dampak yang tidak terlalu terlihat. Tingkat parahnya inflasi bisa kita ukur berdasarkan acuan pada kenaikan harga barang dan jasa secara meluas sehingga bisa mengikis daya beli konsumen maupun bisnis yang sedang berjalan.
Singkatnya, di tahun sekarang dengan uang Rp10 ribu kamu bisa membeli 10 permen. Sementara itu, di lima tahun mendatang dengan uang Rp10 ribu kamu hanya bisa membeli 5 permen.
Tingkat Keparahan Inflasi
Jenis keparahan tingkat inflasi seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bisa diukur dari dampak terhadap negara. Semakin tinggi tingkat parahnya kenaikan harga, tentunya akan semakin berdampak terhadap masyarakat.
Baca Juga: Tingkat Keparahan Inflasi, Ini Kategori dan Cara Mengatasinya!
1. Inflasi Ringan
Inflasi ringan adalah jenis kenaikan harga yang tergolong bisa ditangani dan dikendalikan. Berdasarkan namanya, inflasi ringan tidak akan memberikan dampak yang terlalu buruk terhadap perekonomian suatu negara. Besaran kenaikan harga secara umum masih di bawah 10 persen tiap tahunnya.
2. Inflasi Sedang
Berikutnya kita akan beralih pada tingkat sedang. Jenis ini bisa mengganggu lapisan masyarakat sekalipun mereka memiliki pendapatan tetap tiap bulannya. Apabila tingkat inflasi berada di angka 30% per tahunnya hal ini akan sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.
3. Inflasi Berat
Tingkat kenaikan harga ini mengakibatkan kondisi ekonomi menjadi kacau. Terutama saat memasuki kondisi inflasi suatu negara, masyarakat akan cenderung untuk menyimpan barang dan menolak untuk menabung dalam bentuk cash karena bunga dari bank tergolong rendah.
Besaran kenaikan harga bisa mencapai 100 persen per tahun.
4. Hiperinflasi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa inflasi mengakibatkan nilai uang semakin menurun sehingga daya beli masyarakat akan semakin rendah. Hal ini akan membuat masyarakat pada suatu negara akan kesulitan untuk membeli barang ataupun jasa yang primer karena harganya terus mengalami kenaikan.
Jenis Inflasi dari Penyebabnya
Penyebab inflasi terbagi menjadi 3 jenis. Salah satunya adalah demand pull inflation. Berikut penyebab dari kenaikan harga di suatu negara.
1.Demand Pull Inflation
Tingkat kenaikan harga yang satu ini terjadi ketika meningkatnya permintaan konsumen terhadap suatu barang dan jasa. Saat permintaan konsumen melebihi penawaran yang tersedia, hal ini akan mengakibatkan peningkatan biaya hidup secara keseluruhan.
2. Cost Push Inflation
Kondisi yang satu ini merupakan situasi yang terjadi karena adanya kenaikan biaya produksi. Biaya ini akan terus meningkat dan akan menyebabkan harga barang di pasar akan terus naik. Dampaknya adalah masyarakat akan kesulitan untuk membeli barang atau jasa yang ada di pasaran.
3. Bottle Neck Inflation
Jenis keparahan yang satu ini terjadi karena adanya faktor penawaran serta permintaan. Secara garis besar inflasi yang terjadi adalah gabungan dari demand pull inflation dan cost push inflation.
Kesimpulan
Jenis keparahan tingkat inflasi bisa mengakibatkan kepanikan bagi masyarakat. Semua akibat dari rusaknya struktur ekonomi negara. Dengan adanya kenaikan akan membuat daya beli masyarakat menurun sehingga membuat pemerintah harus mengeluarkan kebijakan-kebijakan agar bisa mengontrol laju ekonomi.
Sebagai masyarakat kamu juga bisa melawan jenis-jenis keparahan tingkat inflasi dengan cara berinvestasi. Karena pada dasarnya investasi memiliki imbal hasil yang bisa mengalahkan laju inflasi. Beberapa produk yang bisa menjaga asetmu antara lain, reksadana, emas, dan SBN.
Nah, semua produk ini ada di aplikasi tanamduit! Yuk lawan inflasi dengan download tanamduit sekarang juga!