Beranda » belajar » Lifestyle » Dampak Negatif dari Gaya Hidup Boros dan Cara Mengatasinya!

Dampak Negatif dari Gaya Hidup Boros dan Cara Mengatasinya!

oleh | Jun 22, 2022

Dampak negatif dari gaya hidup boros sering terjadi di kehidupan di kota-kota besar. Gaya hidup ini memiliki beberapa dampak negatif. Salah satunya adalah semakin sulit menabung untuk keperluan lain. Berbagai fasilitas dan hiburan di kota-kota besar menyebabkan orang-orang di dalamnya terutama anak muda tergiur dengan gaya hidup yang konsumtif. Selain hiburan, tren yang sedang terjadi di perkotaan juga menjadi alasan gaya hidup boros bagi anak-anak muda. 

Tren dan gengsi merupakan faktor utama dari kehidupan yang konsumtif, khususnya di kalangan anak-anak muda. Anak-anak muda merasa mereka tidak boleh tertinggal dari tren yang sedang happening. Ada nilai gengsi tersendiri apabila anak muda mengikuti tren yang sedang terjadi di masyarakat. Sifat inilah yang mengakibatkan gaya hidup semakin konsumtif.

7 Dampak Negatif Gaya Hidup Boros

Apabila kamu memiliki gaya hidup seperti ini akan mengakibatkan berbagai macam masalah. Contohnya seperti. 

1. Krisis Finansial

2. Selalu Merasa Kekurangan

3. Sulit Menabung

4. Tidak Memiliki Dana Darurat

5. Mudah Stress

6. Banyak Utang

7. Tidak Mempunyai Persiapan di Masa Tua

1. Krisis Finansial

Salah satu dampak negatif dari gaya hidup boros adalah terjadi krisis finansial. Krisis finansial sendiri adalah situasi ketika kamu tidak dapat membiayai kebutuhan sehari-hari. Dengan  hidup konsumtif, kamu tidak bisa mengatur keluar masuknya keuangan sehingga cenderung mengakibatkan keborosan finansial.

2. Selalu Merasa Kekurangan

Tentu dengan kebiasaan hidup boros, kamu akan selalu merasa kekurangan setiap harinya. Hal ini disebabkan oleh keinginan yang tidak akan pernah terpuaskan. Keinginan yang tidak terpuaskan ini akan selalu menjadi penyebab bagi kebiasaan hidup berfoya-foya karena tren perkotaan akan selalu baru setiap musimnya.

3. Sulit Menabung

Dengan gaya hidup boros, pengeluaranmu tidak akan pernah teratur. Kamu akan selalu mengeluarkan biaya untuk hal-hal tidak diperlukan demi kepentingan mengikuti tren dan gengsi. Selain itu, di zaman sekarang terdapat istilah self reward yaitu situasi di mana seseorang membeli kebutuhan non pokok sebagai hadiah pribadi karena telah mencapai sesuatu. Akan tetapi, self reward ini sering menjadi alasan bagi orang-orang untuk membeli barang secara berlebihan sehingga mengakibatkan keborosan secara finansial.

4. Tidak Memiliki Dana Darurat

Gaya hidup konsumtif mengakibatkan kamu tidak mempunyai dana darurat, khususnya di masa tua nanti. Semua dana yang telah kamu hasilkan akan terbuang sia-sia akibat terikat dengan kebiasaan hidup boros sehingga tidak ada dana cadangan untuk keperluan yang sifatnya darurat.

5. Mudah Stres

Hidup boros mengakibatkan kamu tidak pernah merasa cukup sehingga mampu memicu stres yang berlebih. Stress ini muncul juga akibat dari ketidakmampuan kamu untuk membayar beberapa kebutuhan utama, seperti misalnya tidak mampu membayar cicilan, tagihan listrik, dan lain sebagainya.

6. Banyak Utang

Dampak negatif dari gaya hidup boros lainnya adalah kamu akan memiliki banyak utang dan tagihan yang menumpuk. Segala hal akan kamu keluarkan demi mendapatkan barang yang diinginkan. Bahkan, kamu akan rela mengutang tanpa memikirkan bunganya demi mendapatkan gaya hidup yang kamu inginkan.

7. Tidak Mempunyai Persiapan di Masa Tua

Dengan hidup boros dan menyiakan masa muda akan membuat masa tuamu tidak memiliki persiapan. Persiapan di masa tua dapat berupa dana pensiun. Dana pensiun harus kita rencanakan sematang mungkin ketika kita masih muda. Tentu dengan hidup boros, kita akan semakin sulit merencanakan hal tersebut.

7 Cara Jitu Mengatasi Gaya Hidup Boros!

Lalu, yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimana cara mengatasinya? secara garis besar berikut merupakan solusi gaya hidup boros.

1. Mengalokasikan Dana di Awal Gajian

2. Mulai Berinvestasi

3. Melakukan Pencatatan Sederhana

4. Mengatur Prioritas Keuangan

5. Menghindari Gengsi

6. Menerapkan Frugal Living

7. Mengatur Keuangan Menggunakan Metode 50/30/20

1. Mengalokasikan Dana di Awal Gajian

Untuk menghindari pengeluaran yang tidak perlu, kamu perlu mengalokasikan gaji untuk hal-hal yang sifatnya kebutuhan utama, seperti membayar cicilan, tagihan listrik, dan biaya konsumsi sehari-hari. Dengan mengalokasikan biaya-biaya tersebut kamu bisa mulai mengatur keuangan lebih baik.

2. Mulai Berinvestasi

Investasi menjadi kegiatan yang tepat untuk mencapai beberapa tujuan seperti membeli kendaraan, menyiapkan rencana liburan, sampai dengan biaya pernikahan. Sebelum melakukan investasi ada baiknya kamu menentukan tujuan yang sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak ada biaya yang terpakai sia-sia. Kamu pun bisa mulai berinvestasi di tanamduit. Di tanamduit sendiri terdapat berbagai macam produk seperti SBN, emas, dan reksadana.

Baca juga: 11 Cara Gampang Mendapatkan Passive Income, Wajib Coba!

3. Melakukan Pencatatan Sederhana

Kamu bisa mengelola keuangan dengan mencatat pemasukan maupun pengeluaran selama seminggu maupun sebulan. Dengan melakukan pencatatan kamu bisa mengetahui total pemasukan maupun pengeluaran sehingga dapat dialokasikan untuk hal-hal yang lebih berguna sesuai dengan kebutuhan finansialmu.

4. Mengatur Prioritas Keuangan

Sebelum membeli sesuatu, ada baiknya kamu menentukan prioritas pembelian berdasarkan kebutuhan. Seperti misalnya, kebutuhan untuk membayar cicilan, membayar tagihan listrik, dan lain sebagainya. Kebutuhan ini termasuk kebutuhan primer, setelah mengatur prioritas untuk kebutuhan primer selanjutnya kamu alokasikan untuk hal-hal yang berhubungan dengan masa depan

5. Menghindari Gengsi

Sebagai anak muda yang hidup di perkotaan, ada kebanggaan tersendiri apabila mampu mengikuti tren masa kini, baik itu menggunakan busana-busana kekinian sampai pergi ke tempat-tempat hits. Hal-hal tersebutlah yang mengikat kita, khususnya bagi anak-anak muda dengan hidup yang boros. Tentu kamu harus menghindari rasa gengsi untuk hidup hemat.

6. Menerapkan Frugal Living

Frugal living merupakan gaya hidup hemat yang menjadikan seseorang sebisa mungkin untuk mementingkan kebutuhan dan mengontrol keinginannya. Berbeda dengan minimalis yang memaksimalkan potensi suatu barang agar bisa kamu gunakan. Pada dasarnya, frugal living diterapkan untuk mengubah mindset seseorang agar bisa lepas dari dampak negatif dari gaya hidup konsumtif. 

7. Mengatur Keuangan Menggunakan Metode 50/30/20

Metode 50/30/20 menjadi salah satu cara ampuh untuk mengatur keuangan dan terbebas dari hidup boros. Singkatnya, metode ini mengalokasikan 50% gaji untuk kebutuhan pokok seperti, biaya listrik, pulsa, obat-obatan, biaya transportasi, asuransi, dan lain sebagainya. Selanjutnya, kamu juga harus mengalokasikan 30% untuk keinginan dan 20% untuk tabungan dan investasi. 

Kesimpulan

Untuk menghindari dampak negatif gaya hidup boros kamu harus pintar untuk mengatur keuangan. Salah satunya adalah dengan berinvestasi. Dengan berinvestasi kamu bisa mengatur prioritas keuangan untuk hal-hal yang lebih penting sesuai dengan tujuan finansial.

Tujuan finansial ini merupakan salah satu cara untuk merencanakan keuanganmu di masa mendatang. Tentu dengan merencanakan keuangan sesuai dengan tujuan finansial kamu akan semakin hemat dan meninggalkan gaya hidup yang sifatnya foya-foya. tanamduit menyediakan berbagai macam produk investasi seperti reksadana, emas, dan SBN

Nah, kamu bisa mulai merencanakan tujuan finansial dengan download aplikasi tanamduit. 

tanamduit Team
tanamduit Team

tanamduit adalah platform digital untuk berinvestasi berbagai produk reksa dana, SBN, emas, dan asuransi yang sudah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile