fb-logo
Beranda » belajar » Reksa Dana » Pengertian Reksadana: Definisi, Jenis, Cara Kerja, Keuntungan & Risiko

Pengertian Reksadana: Definisi, Jenis, Cara Kerja, Keuntungan & Risiko

oleh | Des 16, 2025

Reksadana adalah instrumen investasi yang menghimpun dana dari banyak investor untuk kemudian dikelola oleh Manajer Investasi ke dalam portofolio efek seperti deposito, obligasi, dan saham.

Melalui reksadana, investor pemula dapat mulai berinvestasi dengan modal terjangkau tanpa perlu menganalisis pasar modal secara langsung. Selain itu, pengelolaan investasi dilakukan oleh Manajer Investasi profesional yang bertugas mengoptimalkan kinerja portofolio.

Baca juga: Kenali Cara Kerja Reksadana 

Apa Itu Reksadana Dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Reksadana berasal dari bahasa Jawa kuno yang berarti menjaga dana atau aset. Dalam bahasa Indonesia, istilah tersebut berarti dana bersama atau dana kolektif. Masyarakat dunia  menyebutnya mutual fund. 

Reksadana adalah sebuah wadah untuk mengumpulkan dana kolektif dari investor untuk berinvestasi bersama pada produk investasi pasar modal seperti surat berharga, obligasi, dan saham dengan cara membeli unit penyertaan reksa dana.

Kemudian, Manajer Investasi (MI) akan mengelola dana kolektif tersebut dan mengalokasikannya ke dalam bentuk portofolio efek seperti surat utang (obligasi), atau surat berharga lainnya.

MI bertindak sebagai pihak yang mengalokasikan dana kelolaan ke berbagai aset seperti seorang supir yang mengantar penumpangnya sampai tujuan.

Bagaimana Cara Kerja Reksadana?

  1. Cara kerja reksadana secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut:
  2. Investor membeli unit penyertaan reksadana melalui Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).
  3. Dana dari investor dikumpulkan dalam satu portofolio investasi.
  4. Manajer Investasi mengelola dana tersebut sesuai dengan jenis dan strategi reksadana.
  5. Seluruh aset reksadana disimpan dan diawasi oleh Bank Kustodian.
  6. Nilai investasi investor tercermin dalam Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang diperbarui setiap hari bursa.

Dengan mekanisme tersebut, reksadana menjadi produk investasi yang relatif praktis dan mudah diakses oleh berbagai kalangan.

Jenis-jenis Reksadana di Indonesia

Setiap jenis produk ini memiliki perbedaan dalam hal tujuan, strategi, risiko, dan besaran biayanya. Berikut merupakan penjelasan selengkapnya.

1. Reksadana pasar uang (RDPU)

Setiap jenis reksadana memiliki perbedaan dari sisi tujuan investasi, strategi pengelolaan, tingkat risiko, serta potensi imbal hasil. Berikut penjelasannya.

Surat utang pada produk pasar uang bisa berupa surat utang korporasi dan Surat Berharga Negara (SBN).

  • Portofolio investasi 100 persen akan manajer investasi (MI) alokasikan pada deposito dan surat utang yang jatuh temponya < 1 tahun;
  • Risiko paling rendah, karena underlying asset berupa deposito dan/atau utang yang jatuh temponya < 1 tahun memiliki risiko yang sangat rendah;
  • Cocok kamu gunakan sebagai investasi jangka pendek seperti kebutuhan akan dana darurat.

Baca juga: Apa Itu Reksadana Pasar Uang? Yuk, Kenali Keuntungannya!

2. Reksadana pendapatan tetap (RDPT)

RDPT adalah jenis reksa dana yang mengalokasikan min. 80 persen dan maks. 95 persen dana kelolaannya pada produk surat utang (obligasi).

Berbeda dengan RDPU, produk obligasi dalam RDPT jatuh temponya > 1 tahun. Selain itu, dana kelolaan RDPT juga dialokasikan min. 5 persen dan maks. 20 persen pada produk pasar uang.

  • Portofolio investasi minimal 80 persen MI alokasikan pada surat utang yang jatuh temponya > 1 tahun;
  • Risiko rendah sampai menengah, karena underlying assetnya berupa surat utang yang jatuh temponya > 1 tahun memiliki risiko menengah;
  • Potensi imbal hasil lebih baik kalau kamu bandingkan dengan RDPU;
  • Cocok kamu gunakan untuk investasi jangka menengah (2—5 tahun)

Baca juga: Reksadana Pendapatan Tetap: Pengertian, Risiko, dan Keuntungan

3Reksadana campuran (RDC)

Seperti namanya, RDC berisi berbagai macam produk investasi seperti obligasi, saham, dan deposito.

  • Portofolio investasi sifatnya fleksibel, yaitu 1—79 persen pada surat utang atau saham, dan 0—20 persen pada deposito bank;
  • Risiko menengah sampai tinggi;
  • Potensi imbal hasil dalam jangka panjang lebih baik dari RDPT;
  • Cocok kamu gunakan untuk investasi jangka menengah (2—5 tahun)

Baca juga: Pengertian Reksadana Campuran, Jenis, Keuntungan, dan Risikonya

4. Reksadana saham (RDS)

RDS adalah jenis reksa dana yang mengalokasikan dana kelolaannya min. 80 persen pada produk saham. Dana investasi dikelola manajer investasi dengan menjual dan membeli saham di bursa efek.

  • Portofolio investasi minimal 80 persen pada saham;
  • Risiko tinggi;
  • Potensi imbal hasil yang paling tinggi kalau kamu bandingkan jenis RD lainnya;
  • Cocok kamu gunakan untuk investasi jangka panjang (>5 tahun)

Baca juga: Apakah Reksadana Harus Setor Tiap Bulan?

Keuntungan Investasi Reksadana

Apa keuntungan investasi di reksadana? Investor bisa mulai investasi dengan modal terjangkau dengan mudah, pratis, dan aman. Berikut penjelasannya.

1. Investasi Terjangkau

Investasi reksadana adalah investasi kolektif yang memungkinkan seorang investor dapat memulainya dengan modal terjangkau sehingga cocok bagi investor pemula.

Aplikasi penyedia layanan investasi juga menawarkan pembelian produk ini mulai dari 10 ribu, seperti aplikasi tanamduit.

Jadi, kamu tidak perlu menunggu masa tua dan berpenghasilan fantastis untuk mulai berinvestasi.

2. Fleksibel

Kamu bisa membeli produk ini sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan kamu.

Misalnya, keperluan dana darurat alokasikan ke RDPU untuk jangka pendek. RDPT menjadi tempat untuk mengoptimalkan dana untuk DP rumah. RDS untuk persiapan dana menikah.

Kamu bisa melakukan diversifikasi investasi kamu sebagai berikut.

    • RDPU untuk mempersiapkan dana darurat.
    • RDPT dan RDC membayar DP beli rumah dan biaya pernikahan,
    • Kamu bisa membeli produk RDS untuk biaya pendidikan anak setelah berkeluarga. 

3. Dana Dikelola oleh Manajer Investasi Profesional

Investor tidak perlu menganalisis satu per satu produk investasi seperti deposito, saham, dan obligasi.

Manajer Investasi (MI) profesional akan mengelola dana dan membuat keputusan berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang sangat mendalam.

Jadi, kamu tidak perlu mengkhawatirkan alokasi dana untuk berbagai instrumen karena (MI) yang akan mengoptimalkan dana kelola tersebut.

4. Aman, terdaftar dan di bawah pengawasan OJK

Apakah reksadana aman? Aman! Apalagi, ada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lembaga keuangan yang mengawasi transaksi investasi di Indonesia.

Pastikan pilih Agen Penjual Reksadana (APERD) yang sudah berizin dan berada di bawah pengawasan OJK seperti tanamduit.

5. Hasil Investasi Bukan Objek Pajak

Produk ini bukan merupakan objek pajak. Jadi, kamu dapat memperoleh imbal hasil yang lebih optimal karena dapat mencairkan atau menjual lagi kepemilikan RD dengan mudah tanpa terbebani oleh pajak.

Risiko Investasi Reksadana Yang Perlu Diketahui

Selain memiliki banyak keunggulan, ada beberapa risiko investasi dari instrumen satu ini, di antaranya:

1. Risiko Penurunan Nilai

Harga reksadana dihitung setiap hari bursa serta dapat naik dan turun karena adanya risiko pasar (market risk). Pergerakan harga dari tiap jenis reksadana berbeda, tergantung aset dasarnya (underlying asset).

Sebagai contoh, RDPU pergerakan nilainya stabil dari waktu ke waktu, karena underlying asset-nya berupa produk pasar uang seperti deposito dan obligasi jangka pendek (jatuh tempo <1 tahun).

Berbeda halnya dengan RDS yang mengalokasikan dana kelolaannya 80% pada saham, tentu nilainya akan lebih fluktuatif (naik-turun).

2. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas berkaitan dengan penjualan kepemilikan unit RD. Hal ini bisa terjadi ketika manajer investasi terlambat menyediakan dana saat investor melakukan penjualan.

Meskipun begitu, berdasarkan aturan OJK, hasil penjualan reksadana selambat-lambatnya ditransfer ke rekening investor 7 hari kerja bursa setelah transaksi redemption dilakukan.

3. Risiko Wanprestasi (Gagal Bayar)

Risiko wanprestasi bisa terjadi apabila partner usaha dari perusahaan manajer investasi seperti bank kustodian, emiten, pialang, dll. gagal memenuhi kewajibannya. Misalnya suatu produk Reksadana punya portofolio investasi berupa surat utang dari perusahaan A.

Nah, sewaktu-waktu perusahaan A tidak bisa membayarkan kupon dan tidak mampu untuk membayar pokok dari utangnya. Gagal bayar atas surat utang dalam portofolio RD tentu akan mempengaruhi kinerja produk tersebut.

4. Risiko Ekonomi dan Politik

Risiko ini dapat terjadi apabila ada perubahan kebijakan ekonomi maupun politik yang akan mempengaruhi kinerja dari produk ataupun portofolio efek dalam suatu produk Reksadana

Pertanyaan Umum tentang Reksadana (FAQ)

  1. Apakah reksadana aman untuk pemula?
    Reksadana relatif aman karena dikelola profesional dan diawasi OJK
  2. Berapa minimal investasi reksadana?
    Minimal investasi bervariasi, mulai dari Rp10.000 hingga Rp100.000 tergantung produk.
  3. Apakah reksadana bisa dicairkan kapan saja?
    Sebagian besar reksadana dapat dicairkan dengan proses pencairan 1–7 hari kerja bursa.
  4. Apakah reksadana kena pajak?
    Hasil investasi reksadana bukan objek pajak.

Kesimpulan

Investasi reksadana adalah produk investasi yang cocok untuk pemula. Cara kerjanya, kamu membeli produk reksadana minimal Rp10 ribu melalui APERD atau aplikasi investasi terpercaya.

Nanti, Manajer Investasi akan mengelola, menganalisis, dan mengoptimalkan portofolio efek para investor reksadana. Ada Bank Kustodian yang menyimpan dan menjaga efek para investor tersebut.

Jadi, investasi reksadana aman. Jenis reksa dana beragam, kamu bisa pilih sesuai tujuan keuangan dan target waktu investasimu.

Investasi Reksadana di tanamduit, Aja!

tanamduit merupakan salah satu agen penjual reksadana yang telah memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Kamu bisa temukan berbagai jenis produk reksadana sesuai dengan kebutuhanmu. Bahkan, ada fitur Top Performance Reksa Dana di aplikasi tanamduit, lho!

Yuk, download aplikasi tanamduit sekarang! Dapatkan bonus s.d. 50 ribu dengan daftar tanamduit menggunakan kode referal “MULAITANAMDUIT”.

Klik banner di bawah ini untuk kepoin cara klaim bonusnya!

tanamduit Team

tanamduit adalah aplikasi investasi dengan beragam produk seperti reksa dana, SBN, emas dan asuransi. tanamduit telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile