Beranda » belajar » Investasi » Apa Itu Debt to Equity Ratio? Ketahui Rumus & Cara Menghitungnya!

Apa Itu Debt to Equity Ratio? Ketahui Rumus & Cara Menghitungnya!

oleh | Jul 29, 2022

Dalam investasi saham, debt to equity ratio (DER) bukanlah istilah asing. Secara umum, istilah ini berkaitan dengan rasio utang perusahaan terhadap ekuitasnya (modal). Dengan mengetahui rasio utang terhadap ekuitas, kita dapat mempelajari lebih lanjut kemampuan perusahaan untuk mendanai bisnisnya sendiri dan mampu memberikan pertumbuhan yang sehat. Sebuah usaha dapat kita katakan sehat bukan hanya dari tingkat penjualan dan SDMnya saja, tetapi dapat diukur dari perspektif keuangan internal. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai DER adalah hal yang penting untuk kita pahami.

Yuk, kita bahas lebih lanjut mengenai debt to equity ratio pada artikel berikut! 

Pengertian Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio adalah sebuah rasio keuangan yang membandingkan jumlah utang dengan ekuitas. Rasio ini dikenal juga sebagai rasio leverage atau pengungkit. Utang adalah sejumlah uang yang dipinjam oleh perusahaan untuk dibayarkan kembali di kemudian hari. Ada beberapa jenis utang, di antaranya pinjaman bank, pinjaman bisnis dengan/tanpa jaminan, obligasi, hingga pinjaman peralatan.

Sementara itu, ekuitas menunjukkan nilai yang sepenuhnya pemegang saham miliki. Oleh karena itu, ekuitas adalah jumlah uang yang akan perusahaan kembalikan kepada pemangku kepentingan, kalau sewaktu-waktu terjadi likuidasi dan saat utang dilunasi. Perhitungannya yaitu dengan mengurangi total aset dikurangi total kewajiban.

Baca juga: 5 Jenis Laporan Keuangan dan Fungsinya yang Wajib Kamu Tahu

Debt to Equity Ratio adalah Rumus Kunci Modal Usaha

debt-to-equity-ratio-adalah

Modal adalah kunci dalam menjalankan suatu bisnis. Sumber daya keuangan, baik dari pendanaan, pinjaman, investasi, dan aset fisik membantu mendorong pertumbuhan bisnis. Pemahaman mengenai debt to equity ratio merupakan kunci untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan untuk mendanai usahanya. Semakin rendah rasio DER, artinya kondisi keuangan usaha semakin baik. Sebaliknya, kalau DER tinggi, kondisi finansial perusahaan akan kacau balau.

Cara Menghitung Debt to Equity Ratio

Setiap tindakan dengan tujuan meningkatkan keuntungan pasti punya risikonya tersendiri. Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, ada baiknya kamu mengetahui risiko leverage berikut.

Berikut adalah rumus menghitung rasio utang terhadap ekuitas.

DER = Total Utang : Ekuitas

Berikut adalah catatan yang perlu kamu perhatikan, di antaranya:

  1. Utang atau liabilitas adalah kewajiban yang harus dibayar perusahaan secara tunai kepada pihak pemberi pinjaman dalam jangka waktu tertentu. Kalau dilihat dari jangka waktu pelunasan, utang terbagi menjadi kewajiban lancar, kewajiban jangka panjang, dan lain-lain.
  2. Ekuitas adalah hak milik perusahaan atas aset atau aktiva perusahaan yang merupakan kekayaan bersih.

Cara Membaca DER Perusahaan

Berikut adalah cara membaca rasio DER untuk mengetahui apakah hasil penghitungan tersebut masuk ke dalam kategori baik atau tidak bagi company.

1. Nilai DER kurang dari 100% atau 1 berarti kondisi perusahaan masuk ke dalam kategori sehat. Jika sewaktu-waktu perusahaan alami gagal bayar, total ekuitasnya mampu membayar utang-utang tersebut. Investor juga berhak untuk mendapatkan hasil penjualan dari ekuitas dari sisa pembayaran utang. Akan tetapi, investor baru akan terima setelah pelunasan pinjaman dan pemilik saham preferen.

2. Jika DER lebih dari 100% atau 1, kondisi usaha masuk ke dalam kategori warning. Kalau kamu menemukan company dengan kategori ini, wajib banget mengecek laporan keuangannya untuk mengetahui dari mana saja sumber utangnya. Kalau kewajiban kebanyakan bersumber dari obligasi dan pinjaman bank, perusahaan masuk ke dalam kategori warning. Akan tetapi, kalau kewajiban bersumber dari pinjaman usaha, maka kondisi usaha baik-baik saja.

3. Nilai DER di atas 200% atau 2, artinya kondisi finansial sudah sangat rawan akan risiko seperti sentimen nilai tukar mata uang terhadap US Dollar dan kenaikan suku bunga Bank Indonesia.

4. Perhitungan DER tidak cocok diterapkan untuk perbankan, karena dana nasabah masuk ke dalam pos utang atau kredit. Makin banyak dana tabungan masyarakat yang bank kelola, artinya semakin tinggi juga rasio utangnya. Makanya nggak heran kalau perusahaan perbankan rasio kewajibannya di atas 6 kali (600%). 

Baca juga: 9 Manfaat Laporan Keuangan Bagi Perusahaan dan Investor

Rasio Utang Terhadap Modal Sebagai Penilai

Debt to Equity Ratio adalah angka yang penting dalam perhitungan laporan keuangan sehingga penghitungannya harus dilakukan dengan cermat dan teliti. Kita dapat melihat sehat atau tidaknya kondisi finansial perusahaan dengan menghitung DER-nya. Jika rasio DER meningkat, artinya perusahaan mendapatkan pendanaan dari pemberi utang (debitur), bukan dari pendapatan usaha. Hal ini cukup berbahaya, karena mereka harus membayar utang dan bunganya dalam jangka waktu tertentu.

Besar kecilnya DER akan menjadi salah satu pertimbangan investor ketika memilih tempat mereka berinvestasi. Para debitur dan investor cenderung memilih perusahaan dengan rasio utang yang kecil. Hal ini bertujuan agar aset investor tetap aman jika terjadi kerugian.

Dengan rasio utang terhadap modal yang kecil, perusahaan akan lebih mudah mendapatkan pendanaan dari investor. Rendahnya rasio utang juga berarti bahwa mereka punya kewajiban yang kecil juga sehingga lebih menguntungkan bagi investor.

Untuk pemimpin perusahaan, menghitung DER bermanfaat untuk pengambilan modal, proses produksi, dan pemasaran agar rasio utang terhadap modal tidak terlalu tinggi. Setiap proses pengelolaan perusahaan merupakan sinergi agar kondisi finansial usaha tetap sehat.

Kesimpulan

Debt to equity ratio adalah salah satu komponen penting dalam laporan keuangan yang dapat menjadi cerminan kondisi finansial suatu perusahaan. Penghitungan komponen laporan keuangan satu ini yaitu dengan membandingkan jumlah kewajiban dengan total ekuitas yang dimiliki suatu perusahaan. Dengan mengetahui DER, pemilik usaha dapat mempertimbangkan kebijakan di masa mendatang. Sementara itu, bagi investor, angka tersebut bisa jadi bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada saham perusahaan tertentu.

Bagi kamu yang ingin berinvestasi pada saham, tetapi masih pemula dan cukup awam dalam membaca angka-angka dalam laporan keuangan, kamu bisa memulainya dengan berinvestasi pada produk reksadana saham, lho. Dengan berinvestasi pada reksadana saham, kamu bisa berinvestasi langsung pada beberapa saham terbaik pilihan ahlinya, yaitu manajer investasi. Manajer investasi nanti yang akan mengelola dana investor untuk mereka alokasikan ke saham-saham terbaik. Selain itu, instrumen satu ini juga cukup transparan, karena kamu dapat mengetahui dana investasimu dialokasikan ke saham mana saja melalui fund fact sheet yang dapat kamu akses melalui platform investasimu. Jadi, kamu nggak perlu bingung lagi!

Kamu bisa berinvestasi reksadana saham melalui aplikasi tanamduit. Tersedia berbagai pilihan reksadana yang dapat kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan keuanganmu. Yuk, download tanamduit dan mulai investasi reksadana sekarang!

tanamduit Team
tanamduit Team

tanamduit adalah penyedia layanan investasi reksa dana, emas, SBN, dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile