Beranda » belajar » Reksa Dana » Reksadana Pendapatan Tetap: Pengertian, Risiko, dan Keuntungan

Reksadana Pendapatan Tetap: Pengertian, Risiko, dan Keuntungan

oleh | Des 14, 2023

Apakah kamu punya tujuan investasi jangka menengah (2-5 tahun), tetapi tidak mau mengambil risiko investasi yang terlalu besar? Reksadana pendapatan tetap adalah alternatif menguntungkan yang bisa kamu pilih untuk mencapainya!

Dibandingkan menaruh uang di tabungan atau deposito, potensi return dari reksadana pendapatan tetap (RDPT) jauh lebih optimal. Di tanamduit, rata-rata imbal hasil salah satu produk RDPT terbaiknya mencapai 9,05% per tahun, lho!

Yuk, kupas tuntas mengenai RDPT pada artikel ini!

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap?

Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang menginvestasikan 80% dana kelolaannya pada produk obligasi atau efek utang. Instrumen investasi ini berisi produk obligasi yang memiliki jatuh temponya >1 tahun.

Imbal hasil reksadana ini mengacu tingkat suku bunga acuan dan nilai tukar Rupiah dengan USD. Pertumbuhan reksadana ini juga berbeda dengan produk reksadana pasar uang. Jika suku bunga acuan turun, maka harga obligasi akan naik. Kenaikan harga obligasi mempengaruhi jumlah imbal hasil dari reksadana secara otomatis.

Jenis reksadana pendapatan tetap mudah dicairkan kapan pun tanpa adanya biaya tambahan. Jadi, investor tidak perlu menanggung biaya pinalti, berbeda dengan pencairan dana deposito sebelum tanggal jatuh temponya. Selain itu, reksadana ini juga memberikan tingkat pengembalian yang cenderung stabil.

Risiko Reksadana Pendapatan Tetap

Profil risiko menjadi gambaran investor saat menghadapi risiko investasi. Namun, investor pemula kurang memahami hal ini. Umumnya, investor pemula mengharapkan imbal hasil yang tinggi, tetapi tidak bisa menoleransi risiko yang tinggi juga. Padahal, investasi memiliki prinsip dasar “makin tinggi imbal hasil/untungnya, makin besar juga risikonya.

Jika sebuah instrumen investasi memiliki imbal hasil yang besar, maka risiko investasi akan semakin tinggi. Secara umum, profil risiko terbagi menjadi tiga kategori, yaitu konservatif (toleransi yang rendah terhadap risiko), moderat (toleransi menengah terhadap risiko), dan agresif (toleransi yang tinggi terhadap risiko).

Reksadana pendapatan tetap merupakan salah satu jenis reksadana dengan kategori risiko menengah yang cocok untuk tujuan investasi jangka 1–3 tahun. RDPT menjadi pilihan tepat bagi investor moderat yang ingin mempersiapkan dana pernikahan, menabung untuk membeli motor atau mobil ataupun dana berangkat umroh dan haji. 

Baca juga: Tutorial Lengkap: Cara Investasi Reksadana Untuk Pemula

Keuntungan RDPT

Sebelum memulai investasi, investor perlu dapat mempertimbangkan keuntungan produk investasi ini sebagai sebagai salah satu pilihan investasimu.

1. Risiko Lebih Rendah dari Reksadana Saham

Produk RDPT memiliki risiko yang lebih rendah daripada reksadana saham. Naik turunnya harga obligasi yang tidak sefluktuatif reksadana saham. Jika kamu memiliki rencana investasi dalam jangka waktu 1-3 tahun, maka jenis investasi ini menjadi pilihan yang tepat karena Nilai Aktiva Bersih (NAB) jenis reksadana ini cenderung stabil dan mengalami kenaikan.

2. Imbal Hasil Lebih Tinggi dari Deposito dan RDPT

Jika kamu berencana investasi jangka menengah atau jangka panjang, maka kamu dapat memilih investasi RDPT. Kamu dapat memperoleh imbal hasil yang  lebih baik daripada investasi deposito atau RDPU. Namun, temanduit juga harus ingat bahwa RDPT termasuk ke dalam medium risk-medium return, berbeda dengan reksadana pasar uang yang termasuk low risk-low return.

3. Double Untung dari Capital Gain & Dividen

Kita bisa mendapatkan potensi keuntungan dari dua sumber, lho. Selain mendapatkan keuntungan dari instrumen obligasi yang memberikan pendapatan tetap sesuai perjanjian dalam persentase tertentu (yield coupon), investor dapat memperoleh keuntungan dari dividen yang dibagikan. Keuntungan tersebut membuat instrumen investasi ini masuk ke dalam salah satu asset fixed income.

Seorang investor juga perlu memahami skema obligasi pada produk RDPT. Umumnya, kupon yang didapatkan selanjutnya akan digunakan lagi untuk berinvestasi. Hal itu menyebabkan harga reksa dana (Nilai Aktiva Bersih) mengalami kenaikan per unitnya sehingga kita akan mendapatkan capital gain.

Ada juga beberapa produk RDPT yang membagikan dividen setiap periode waktu tertentu. Namun, pembagian dividen ini akan menekan Nilai Aktiva Bersih, meskipun Unit Penyertaan reksadana bertambah. Di samping itu, tidak semua produk obligasi memberikan return atau imbal hasil dari dividen.

Instrumen investasi ini berpotensi mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi  untuk jangka waktu investasi antara 1—3 tahun. Oleh karena itu, investor harus mengenali terlebih dahulu tujuan investasi, jangka waktu investasi, dan target dana yang ingin dicapai.

Melalui aplikasi tanamduit, kamu bisa berinvestasi reksa dana, SBN, dan emas dalam satu aplikasi sesuai dengan tujuan investasi kamu.

Kenapa Harus Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap di Tahun 2023?

Sampai saat artikel ini ditulis, Bank Indonesia memutuskan untuk menahan suku bunga acuan (BI 7 Days Repo Rate) di level 5,75% seiring dengan perekonomian Indonesia yang terus bertumbuh dengan baik pasca pandemi Covid-19. Bahkan, tingkat suku bunga diproyeksikan akan turun beberapa waktu ke depan.

Oleh karena itu, sekarang adalah momentum tepat untuk mulai berinvestasi pada instrumen reksadana pendapatan tetap. Kenapa? Yuk, simak jawabannya pada video berikut:

Kamu bisa berinvestasi RDS melalui aplikasi tanamduit. Tersedia banyak pilihan produk reksadana sesuai kebutuhanmu.

Yuk, download aplikasi tanamduitDapatkan bonus s.d. 50 ribu dengan daftar tanamduit menggunakan kode referal “MULAITANAMDUIT”. Klik banner di bawah ini untuk kepoin cara klaim bonusnya!

promo mulai tanamduit

tanamduit Team

tanamduit Team

tanamduit adalah penyedia layanan investasi reksa dana, emas, SBN, dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile