Beranda » belajar » Investasi » Apa Itu Balance Sheet? Pengertian, Cara Membaca, dan Fungsinya!

Apa Itu Balance Sheet? Pengertian, Cara Membaca, dan Fungsinya!

oleh | Agu 10, 2022

Dalam menjalankan suatu usaha, banyak hal yang perlu pebisnis pahami. Hal ini bertujuan agar pebisnis mengetahui kondisi usahanya secara terperinci. Oleh karena itu, pengambilan keputusan yang berkaitan dengan masa depan perusahaan agar tepat sasaran. Salah satu yang menjadi dasar pengambilan kebijakan perusahaan adalah dari laporan keuangan. Menurut Standar Akuntasi Keuangan (SAK), terdapat 5 jenis laporan keuangan, salah satunya adalah laporan neraca (balance sheet). Gampangnya, balance sheet adalah catatan keuangan yang berisi gambaran total aset, kewajiban, dan modal.

Yuk, kita bahas selengkapnya pada artikel berikut!

Pengertian Balance Sheet

Balance sheet adalah laporan wajib yang dibuat oleh perusahaan untuk menggambarkan kondisi finansialnya. Secara umum, di dalamnya terdiri dari tiga komponen utama, yaitu kewajiban, modal, dan kekayaan perusahaan. Kegagalan suatu usaha dalam membuat laporan neraca akan berdampak pada setiap lapisan manajerial, karena di dalamnya terdapat informasi krusial untuk banyak pihak.

Pihak yang dimaksud di antaranya adalah pemilik usaha, pemegang saham, pemerintah, hingga para ahli. Informasi dalam neraca dapat menjadi dasar pengambilan keputusan usaha di periode selanjutnya serta keberlanjutan investasi bagi investor.

Tidak hanya memberi gambaran kondisi keuangan perusahaan, balannce sheet juga berfungsi untuk mengetahui kondisi kesehatan finansial usaha. Fungsi tersebut juga mencakup prediksi kondisi arus kas di masa mendatang, fleksibilitas anggaran perusahaan, dan likuiditas.

Komponen Balance Sheet + Cara Membacanya

Kondisi perusahaan lagi gimana, ya? Tahun ini perusahaan untung nggak sih? Kedua pertanyaan tersebut pasti sering terbersit di benakmu, deh. Nah, inilah gunanya kemampuan membaca balance sheet. Yuk, kita bahas komponennya satu per satu pada artikel berikut!

1. Aset (Aktiva)

Aktiva atau aset merujuk pada keseluruhan sumber daya yang suatu bisnis miliki, di antaranya kas, piutang, persediaan barang, lahan/tanah, gedung, mesin, dsb. Semuanya aktiva terdaftar secara hukum dan bernilai ekonomi. Terdapat dua kategori aset, yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar (tetap).

  • Aktiva Lancar

Aktiva lancar (current assets) adalah jenis aset yang umur kegunaan jangka pendek. Disebut jangka pendek karena proses pencairannya umumnya kurang dari satu tahun. Contohnya adalah kas, piutang, biaya dibayar di muka, perlengkapan, dan persediaan barang.

  • Aktiva Tetap

Berbeda dengan jenis satunya, aktiva tetap adalah aset yang dimiliki untuk jangka panjang (>1 tahun). Aktiva tetap bersifat tidak untuk dijual dan proses pembeliannya dilakukan demi kelancaran operasional perusahaan.

Contoh aktiva tetap di antaranya: tanah, gedung, mesin, dan peralatan. Seiring berjalannya waktu, nilai fixed asset dapat menyusut, karena masa pakainya juga berkurang. Aktiva tetap juga memiliki bentuk lain, yaitu aktiva tak berwujud (intangible asset). Contohnya adalah hak cipta, hak paten, dan merek dagang (copyright), dan hak sewa.

2. Kewajiban (Liabilitas)

Liabilitas atau kita kenal juga sebagai pasiva adalah kewajiban yang wajib perusahaan bayarkan kepada pihak lain, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kategori pasiva, nama lain dari kewajiban terbagi menjadi utang lancar (jangka pendek) dan utang jangka panjang.

Utang lancar adalah jenis utang yang perlu dilunasi segera dan jatuh temponya tidak lebih dari 1 tahun. Contohnya adalah wesel, utang bayar, dan biaya-biaya lainnya yang perlu perusahaan bayar.

Sementara itu utang jangka panjang adalah seluruh utang atau kredit yang tenggat waktu pembayarannya cenderung lebih lama. Contohnya adalah obligasi, utang hipotek, dan sebagainya.

Baca juga: Mengenal Leverage dan Rasionya, Pengertian, Jenis, dan Risikonya

1. Modal (Ekuitas)

Komponen terakhir dari balance sheet adalah modal. Modal dapat didefinisikan sebagai angka selisih yang diperoleh dari semua komponen aset dan utang. Ekuitas dalam laporan neraca adalah saldo modal akhir perusahaan pada periode pembukuan.

Rumus menghitung modal ialah sebagai berikut: Modal = Aset – Kewajiban

Baca juga: Apa Itu Debt to Equity Ratio? Ketahui Rumus dan Cara Menghitungnya!

Manfaat Laporan Neraca

Ada beberapa manfaat dari laporan neraca, di antaranya:

  1. Alat untuk menganalisis perubahan kondisi keuangan dari satu periode ke periode lainnya secara historikal maupun prediksi di masa mendatang.
  2. Menganalisis likuiditas suatu bisnis yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar dan melunasi utang jangka pendek dengan harta likuid yang mereka miliki.
  3. Sebagai alat analisis solvabilitas bisnis, yaitu kemampuan perusahaan untuk segera melunasi utang jangka pendek mereka sebelum jatuh tempo.

Contoh Bentuk Neraca

Ada dua bentuk penyajian laporan neraca, yaitu bentuk stafel dan skontro. Pemilihan bentuk neraca lazimnya disesuaikan dengan jumlah pos akun yang perusahaan buat. Bentuk neraca yang memanjang ke bawah (stafel) lebih efektif digunakan apabila pos akunnya banyak. Sementara itu, bentuk neraca skontro dapat dipakai saat daftar akun dan nilai uangnya sedikit.

1. Bentuk Stafel

Penyajian neraca ini dibuat secara berurutan mulai dari aktiva, pasiva, dan modal sebagaimana ilustrasi di bawah ini:

bentuk-balance-sheet-stafel

2. Bentuk Skontro

Bentuk laporan neraca satu ini menyajikan rekening dalam dua sisi. Sisi kanan berisi komponen pasiva yang berisi komponen kewajiban dan modal. Sementara itu, sisi kiri berisi semua komponen harta (aktiva). Berikut adalah contoh balance sheet dalam bentuk skontro:

bentuk-balance-sheet-skontro

Kesimpulan

Balance sheet adalah laporan yang wajib perusahaan buat guna mengetahui gambaran kondisi perusahaan dalam periode tertentu. Di dalamnya terdapat tiga komponen utama, di antaranya aset (aktiva), kewajiban (likuiditas), dan modal (ekuitas). Laporan neraca dapat kita buat dalam dua bentuk, yaitu stafel dan skontro. Pemilihan bentuk neraca dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Laporan neraca bermanfaat sebagai alat analisis perubahan kondisi finansial bisnis dari satu periode ke periode lainnya. Kondisi finansial suatu perusahaan dapat menjadi indikator yang sangat krusial dalam pengambilan keputusan usaha di masa mendatang.

Bagi seorang investor, khususnya instrumen saham kemampuan membaca laporan keuangan perusahaan dapat membantu kita mengetahui suatu perusahaan worth it atau tidak untuk menanamkan modal di sana. Namun, ini bisa jadi kendala teknis bagi investor yang masih pemula.

Oleh karena itu, produk reksadana saham bisa jadi opsi yang lebih ramah pemula, karena ada manajer investasi. Manajer investasi bertugas untuk mengelola dana investor ke saham-saham terbaik dan mengatur strategi investasi agar reksadana kelolaannya dapat bertumbuh performanya.

Kamu dapat berinvestasi reksadana melalui aplikasi tanamduit. Tersedia berbagai produk reksadana yang dapat kamu sesuaikan dengan kebutuhan serta tujuan finansialmu. Yuk, download tanamduit dan mulai investasi reksadana sekarang!

tanamduit Team
tanamduit Team

tanamduit adalah penyedia layanan investasi reksa dana, emas, SBN, dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile