Beranda » belajar » Investasi » Apa Itu Emiten? Ini Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Contohnya

Apa Itu Emiten? Ini Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Contohnya

oleh | Agu 3, 2022

Emiten adalah sebuah perusahaan atau perseorangan yang menawarkan efek atau surat berharga di pasar modal untuk diperjualbelikan. Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan), emiten adalah pihak yang menjalankan penawaran umum berupa penjualan efek berdasarkan ketentuan dalam undang-undang yang berlaku.

Nah, emiten juga dapat berupa perseorangan, perusahaan, badan usaha bersama, asosiasi, atau kelompok organisasi. Dalam lingkup investasi, emiten juga berarti istilah atau sebutan bagi sebuah perusahaan yang menawarkan surat berharga.

Adapun surat berharga tersebut dapat berupa surat utang, surat berharga komersial, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan sebagainya. Tata cara penerbitan dan kegiatan jual-beli efek di masal modal ini mengacu pada peraturan undang-undang yang berlaku.

Seringkali, orang menganggap bahwa emiten itu sama dengan perusahaan publik. Padahal, perusahaan publik menurut UU No. 40 tahun 2007 adalah perusahaan yang memiliki modal minimal 3 miliar dan investor memegang aset efeknya sekurang-kurangnya 300 orang. Dalam hal ini, perusahaan publik memperjualbelikan efek bagi masyarakat umum. 

Sementara itu, emiten adalah perusahaan yang melakukan penawaran umum di pasar modal. Emiten menawarkan efek bagi masyarakat pemodal untuk memperoleh dana demi mengembangkan usaha di masa depan.

Jenis Emiten

emiten-saham

1. Saham

Emiten adalah pihak yang mengeluarkan produk surat berharga berupa saham. Aset saham adalah instrumen investasi yang memungkinkan seseorang memiliki kepemilikan modal suatu perusahaan.

Sebuah unit penyertaan modal dalam perusahaan ini menjadi alat bukti kepemilikan sah seseorang terhadap badan usaha atau perusahaan tertentu. Oleh karena itu, saham memiliki sebutan juga surat berharga sebagai bukti seseorang menjadi pemilik perusahaan.

2. Obligasi Korporasi

Instrumen obligasi adalah surat utang berjangka menengah hingga jangka panjang yang kepemilikannya dapat berpindah tangan antara penerbit dan pemodal. Umumnya, perusahaan nasional maupun swasta menerbitkan obligasi korporasi dalam periode tertentu.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) juga bisa menerbitkan obligasi. Surat utang ini berisi perjanjian perusahaan penerbit yang berkewajiban membayar bunga dalam periode tertentu dan melunasi utang pokok.

Kemudian, pemodal akan memperoleh keuntungan berupa bunga yang penerbit bayarkan hingga jatuh tempo.

3. Derivatif

Derivatif adalah kontrak perjanjian pembayaran atau kontrak bilateral yang bertujuan untuk menjual dan membeli aset atau komoditas.  Nilai kontrak bilateral ini berasal dari produk turunan yang mengacu pada kinerja di spot market.

Instrumen ini juga berkaitan erat dengan underlying asset. Derivatif dapat berupa kontrak opsi saham atau kontrak berjangka seperti deposito berjangka, valas berjangka, dan sebagainya.

4. Reksadana

Reksadana adalah instrumen investasi yang menghimpun sekumpulan dana para investor untuk melakukan penanaman modal ke dalam aset-aset di pasar modal. Ada manajer investasi yang akan mengelola modal dan aset masyarakat investor agar memperoleh imbal hasil optimal. Produk ini menjadi andalan investor pemula yang belum berpengalaman dan baru mulai terjun ke dunia investasi. 

Baca juga: Tutorial Lengkap: Cara Investasi Reksadana Untuk Pemula

5. ETF

Exchange Traded Fund (ETF) adalah surat berharga berupa kontrak investasi kolektif yang Bursa Efek perdagangkan. Pengelolaan dana instrumen ini mencakup unsur instrumen reksadana.

Namun, mekanisme jual belinya berbeda karena mengacu pada sistem jual-beli saham di bursa, baik di pasar primer maupun pasar sekunder. Dalam hal ini, ETF mengacu pada indeks saham. 

Baca juga: Apa Itu EFT? Pengertian, Keunggulan, dan Kekurangannya.

Tujuan Emiten 

1. Kesempatan Perusahaan Dapat Tambahan Modal

Pemilik bisnis atau perusahaan tertentu dapat memperoleh kesempatan untuk mendapatkan modal tambahan. Dengan begitu, perusahaan tersebut dapat mengembangkan bisnisnya dan memperluas bidang usaha, kapasitas produksi hingga ekspansi pasar dari modal para investor. Adanya modal dari para investor dapat mendukung keberlangsungan usaha di kemudian hari.

2. Kesempatan Investor Mengoptimalkan Finansial

Investor berkesempatan untuk mengoptimalkan uangnya dengan investasi berupa surat berharga terbitan emiten. Dalam hal ini, investor melakukan transaksi jual-beli efek di pasar modal dalam periode tertentu. Keuntungan dapat diperoleh melalui dividen perusahaan atau capital gain. 

Baca juga: Capital Gain: Pengertian, Jenis, dan Bedanya dengan Dividen.

Investor memiliki kepemilikan penyertaan modal terhadap suatu perusahaan. Dalam kegiatan penanaman modal saham, investor juga memiliki kesempatan untuk terlibat dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).  

3. Nilai Perusahaan Meningkat

Saat emiten berhasil terdaftar di bursa efek, nilai atau value perusahaan itu akan meningkat. Hal ini karena kepercayaan publik terhadap perusahaan tersebut semakin meningkat.

Masyarakat juga akan lebih percaya untuk melakukan penanaman modal di perusahaan tersebut. Banyaknya dukungan modal investor juga mampu mendorong langkah strategis perusahaan dalam mengembangkan ekspansi bisnis.

4. Perusahaan Dapat Insentif Pajak

Berdasarkan Peraturan Pemerintah, perusahaan berupa perusahaan tercatat (listed company) dapat memperoleh insentif Pajak Penghasilan sebanyak 3% lebih rendah dari Pajak Penghasilan perusahaan non-listed.

Adanya penawaran ini menjadi daya tarik bagi perusahaan di Indonesia, khususnya unicorn agar menerbitkan efek di pasar modal. Dalam hal ini, badan usaha yang memperjualbelikan efek mendapat dukungan pajak dari pemerintah.

5. Mempercantik Citra Perusahaan

Sebuah perusahaan yang sudah menerbitkan efek di pasar modal cenderung memiliki citra perusahaan yang diakui oleh publik. Dalam hal ini, semua orang bisa mengakses informasi perusahaan tersebut dengan mudah sehingga citra perusahaan semakin terpercaya di kalangan masyarakat investor.

Contoh

Di lingkup pasar modal, emiten adalah pihak penyedia surat berharga yang tidak terbatas pada badan usaha. Adapun pelaku bisnis yang memenuhi syarat menjadi emiten.

Syarat tersebut antara lain menerbitkan dan menawarkan efek di sekuritas kepada investor, mampu menjamin sekuritas bahwa efek tersebut bersifat legal dan tidak cacat hukum, dan memberi informasi sekuritas yang akurat. 

Dalam hal ini, kamu bisa mengetahui daftar emiten melalui situs Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai dengan sektor usahanya. Setiap emiten memiliki kode khusus yang mencirikan perusahaan yang menerbitkan dan menjual efek.

Sebagai contoh, PT Bank Central Asia (BCA), perusahaan di bidang keuangan menjadi emiten saham yang menawarkan efek dengan kode saham BBCA.

Perbedaan Emiten dan Perusahaan Publik

1. Syarat Khusus

Untuk menjadi perusahaan publik, ada syarat-syarat tertentu yang harus emiten penuh. Adapun syarat tersebut antara lain periode lama operasional, audit laporan keuangan, besaran aktiva bersih, dan jumlah pemegang saham. 

Perusahaan publik harus memiliki lama operasional minimal 36 bulan, aktiva bersih sebesar minimal Rp100 miliar, jumlah pemegang saham minimal 1000 nasabah, dan melalui rangkaian audit laporan keuangan.

2. Jenis Efek yang Dijual

Perusahaan publik menjual produk efek katau sahamnya kepada publik. Sementara itu, emiten tidak hanya menawarkan saham saja karena dapat menerbitkan obligasi, baik obligasi konvensional maupun syariah.

Kesimpulan

Emiten adalah sebuah badan usaha atau perorangan yang melakukan penawaran efek atau surat berharga di pasar modal. Perusahaan atau badan usaha melakukan penawaran efek dengan tujuan untuk megembangkan bisnis, mendapatkan insentif pajak, meningkatkan nilai dan citra perusahaan.

Selain itu, masyarakat pemodal juga berkesempatan untuk terlibat dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Jenis emiten beragam, mulai dari saham, obligasi korporasi, derivatif, reksadana, dan ETF. 

Nah, kamu punya kesempatan untuk berinvestasi ke instrumen efek yang emiten terbitkan di pasar efek. Salah satu instrumen investasi yang ramah pemula adalah produk reksadana. Ada berbagai jenis reksadana dengan tingkat risiko yang berbeda.

Mau mulai investasi reksadana? Kamu bisa download dan mulai investasi di aplikasi tanamduit mulai dari Rp10 ribu. Tenang aja, tanamduit adalah aplikasi investasi penyedia layanan penanaman modal reksadana, emas, dan Surat Berharga Negara (SBN) yang sudah berizin dan berada di bawah pengawasan OJK. Jadi, kamu bisa investasi aman dan praktis, deh!

 

tanamduit Team

tanamduit Team

tanamduit adalah aplikasi penyedia beragam produk investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile