Nggak hanya kamu yang perlu mempercantik diri untuk menarik perhatian gebetan atau pacarmu, manajer investasi dan emiten juga melakukannya, lho. Rutinitas mempercantik diri ala manajer investasi dan emiten disebut juga window dressing. Fenomena window dressing paling signifikan di akhir tahun. Menjelang akhir tahun, biasanya harga saham akan menguat dan para investor berpotensi untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih besar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bulan Desember umumnya juga ikut ijo royo-royo. Kamu bisa lihat data pertumbuhan IHSG di bulan Desember selama 10 tahun belakangan melalui gambar berikut:
Apa Itu Window Dressing?
Window dressing merupakan momen setahun sekali tiap akhir tahun, tepatnya di bulan Desember, ketika biasanya IHSG mencatatkan kenaikan yang tinggi. Perusahaan dan manajer investasi melakukan strategi ini untuk menarik para investor baru. Mereka akan mempercantik laporan keuangan dan portofolio bisnis. Jadi, saldo pada neraca keuangan akan terlihat seperti yang diharapkan.
Baca juga: Sell In May and Go Away, Apa Dampaknya Terhadap Harga Saham?
Cara Kerja Window Dressing
Pada akhir tahun, perusahaan terbuka dan manajer investasi bakal berlomba-lomba untuk mempercantik laporan rugi labanya supaya terlihat lebih baik. Para manajer investasi, terutama mereka yang menangani produk reksadana saham juga melakukan hal yang sama. Manajer investasi akan menyeleksi sektor saham yang diproyeksikan akan unggul di akhir tahun untuk dibeli. Sementara itu, manajer investasi akan menjual saham-saham yang kinerjanya buruk. Dengan strategi ini, portofolio produk reksadana saham yang mereka kelola akan mencatatkan keuntungan signifikan di bulan Desember.
Baca juga: 5 Rekomendasi Reksadana Saham Terbaik [Update 2022]
Habis Window Dressing, Terbitlah January Effect
IHSG menghijau sepanjang Desember akibat window dressing jelas bikin investor reksadana saham senyam-senyum sendiri. Kebahagiaan ini masih berlanjut di bulan Januari, karena harga-harga saham masih terus meningkat. Berdasarkan artikel Kontan, dalam kurun waktu sembilan tahun terakhir, IHSG lebih sering hijau di bulan Januari.
Jurus Cuan Akhir Tahun Bagi Investor Reksadana Saham
Biasanya, saham-saham yang mengalami window dressing adalah saham yang menjadi motor penggerak IHSG dan punya kapitalisasi besar. Kenaikan harga saham-saham pada bulan Desember bisa mencapai 5-10% dalam satu hari bursa, lho. Nggak heran kalau portofolio reksadana saham kamu juga berpotensi alami pertumbuhan yang signifikan. Hal ini merupakan dampak yang paling umum terjadi dari fenomena window dressing.
Sebagai seorang investor, terutama yang profil risikonya agresif tentu tidak boleh ketinggalan momentum emas ini. Kalau kamu punya uang dingin untuk investasi jangka pendek pada reksadana saham selama bulan Desember–awal Januari, ini bisa jadi jurus cuan akhir tahun untuk panen imbal hasil yang optimal. Jangan lupa untuk membuka fund fact sheet dari reksadana saham yang akan kamu beli. Pastikan alokasi investasi terbesar dari produk reksadana saham yang kamu beli berbasis large cap value atau gampangnya berisi saham-saham dengan kapitalisasi besar (>Rp100 Triliun).
Yuk, ikutan momentum emas ini dengan menambah portofolio investasi reksadana saham kamu di tanamduit! Download tanamduit sekarang!