Beranda » belajar » Investasi » Catat! 7 Rekomendasi Investasi Jangka Pendek yang Menguntungkan

Catat! 7 Rekomendasi Investasi Jangka Pendek yang Menguntungkan

oleh | Jan 8, 2023

Setiap orang memiliki tujuan dan target waktu investasinya masing-masing. Ada investor yang lebih menyukai untuk investasi jangka pendek, di sisi lain banyak yang berinvestasi untuk jangka panjang, bahkan melakukan keduanya secara bersamaan. Produk jangka pendek umumnya risikonya lebih rendah dan cocok untuk pemula.

Yuk, kita simak selengkapnya rekomendasi investasi jangka pendek, keuntungan, dan tips jitu agar mendapatkan keuntungan pada artikel berikut!

Pengertian Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek adalah jenis investasi yang menyetorkan sejumlah dana untuk dikelola dalam kurun waktu singkat (<1–2 tahun). Pengelola dana investor biasanya mengalokasikan dana kelolaannya pada instrumen minim risiko seperti deposito, obligasi yang jatuh temponya <1 tahun, dsb.

Tujuan Investasi Jangka Pendek

Instrumen jangka pendek cocok buat kamu yang punya tujuan keuangan sebagai berikut:

  1. Masih pemula dan baru mau mempelajari investasi
  2. Cocok untuk menyimpan sebagian tabungan dana darurat
  3. Menumbuhkan dana perusahaan yang menganggur (idle)
  4. Memenuhi tujuan keuangan seperti liburan, ganti ponsel baru, dll.
  5. Sumber passive income bulanan

Rekomendasi Produk Investasi Jangka Pendek

1. Deposito

Produk pertama adalah deposito bank. Deposito adalah instrumen investasi di perbankan dengan imbal hasil (bunga) yang lebih tinggi dari tabungan biasa. Kamu bisa menyetorkan uangmu di bank dan mencairkannya kembali saat jatuh tempo, mulai dari 1 bulan hingga 24 bulan.

Hanya saja, apabila kamu mencairkan depositomu sebelum jatuh tempo, bank akan membebankan biaya penalti sebesar 0,5–3% dari total depositomu. Kamu bisa mengetahui lebih lanjut mengenai deposito pada artikel berikut: Pengertian Deposito, Jenis, Keuntungan, dan Risikonya

2. Reksadana

Reksadana adalah sebuah wadah berisi kumpulan dana dari investor yang kemudian manajer investasi alokasikan pada instrumen seperti deposito, obligasi, dan saham. Produk ini sudah dikelola langsung oleh ahlinya, jadi investor nggak perlu bingung atau repot memilih mau berinvestasi ke mana.

Ada beberapa jenis reksadana yang perlu kamu ketahui, yaitu (1) reksadana pasar uang, (2) reksadana pendapatan tetap, (3) reksadana campuran, dan (4) reksadana saham.

Bagi investor yang ingin melakukan investasi jangka pendek, reksadana pasar uang sangat cocok untuk dipilih. Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang mengalokasikan 100% dana kelolaannya pada produk pasar uang seperti deposito dan surat berharga negara dengan jatuh temponya <1 tahun.

Kalau kita bandingkan dengan jenis lainnya, produk satu ini risikonya rendah dan pertumbuhan nilainya stabil. Selain itu, reksadana juga bebas biaya admin dan pajak, lho sehingga lebih menguntungkan dari deposito dan tabungan biasa.

Kamu juga bisa mencairkan uangmu kapan saja, tanpa terkena denda atau penalti. Ketahui lebih lanjut mengenai reksadana pada artikel berikut: Apa Itu Reksadana? Pengertian, Jenis, Keuntungan, dan Risikonya

3. Surat Berharga Negara (SBN)

SBN adalah produk yang diterbitkan oleh pemerintah dengan tujuan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berkontribusi dalam pembiayaan pembangunan negara. Umumnya, jatuh tempo SBN ritel adalah 2–3 tahun. SBN bisa jadi salah satu sumber passive income bulanan yang menawarkan keuntungan lebih menarik dibandingkan deposito.

Kamu bisa berinvestasi SBN mulai dari nominal Rp1 juta s.d. 2 Miliar. Kamu bisa mengetahui lebih mendalam mengenai SBN pada artikel berikut: Ketahui Pengertian dan Jenis SBN (Surat Berharga Negara)

4. P2P Lending

P2P Lending adalah jenis investasi yang mewadahi investor untuk memberikan pinjaman modal kepada UMKM Indonesia untuk mengembangkan usaha. Investor mendapatkan keuntungan dari bunga pinjaman yang telah ditentukan.

Tenor pinjaman P2P cukup beragam, mulai dari 1 bulan hingga 24 bulan. Semakin panjang tenor pinjamannya, biasanya makin tinggi juga bunga yang ditawarkan. Oleh karena itu, P2P Lending bisa jadi opsi menarik bagi kamu yang punya target waktu <1 tahun.

5. Saham

Saham adalah salah satu jenis investasi terpopuler saat ini. Pada dasarnya, saham termasuk instrumen yang risikonya tinggi, meskipun potensi imbal hasil yang akan kita dapat juga tinggi.

Namun, bagi para investor berpengalaman a.k.a. trader, saham bisa jadi investasi jangka pendek yang berpotensi memberi keuntungan tinggi. Di sisi lain, metode trading dalam investasi tidak disarankan buat kamu yang masih pemula, karena di balik potensi keuntungan yang tinggi, ada potensi kerugian yang besar pula.

6. Emas

Emas adalah instrumen investasi yang telah ada sejak zaman nenek moyang kita. Sebagai aset berharga, emas dipercaya menjadi pelindung nilai (safe haven) saat terjadi krisis. Logam mulia juga likuiditasnya sangat tinggi, karena bisa kita perjualbelikan kapan saja dan di mana saja.

Nggak heran kalau banyak orang mengalokasikan persediaan dana daruratnya dengan membeli emas, karena mudah untuk dijual saat kondisi darurat. Kamu bisa mengetahui lebih mendalam mengenai emas pada artikel berikut: Pengertian Emas, Jenis, Manfaat, dan Cara Membedakan Emas Asli

7. Tabungan Berjangka

Tabungan berjangka atau tabungan berencana adalah produk simpanan yang bank tawarkan untuk menyimpan dana dengan tingkat risiko rendah tanpa biaya administrasi dalam jangka waktu tertentu. Berbeda dengan tabungan biasa, tabungan berjangka mewajibkan nasabah peserta program untuk menyetorkan sejumlah dana sesuai kesepakatan untuk mencapai target dana impian.

Bunga dari tabungan berjangka juga lebih tinggi dari tabungan biasa. Tabungan berjangka cocok untuk kamu yang punya tujuan keuangan seperti dana pendidikan anak, biaya naik haji, dsb.

Keuntungan Investasi Jangka Pendek

keuntungan-investasi-jangka-pendek

1. Fleksibel

Beberapa instrumen jangka pendek bersifat likuid (mudah dicairkan). Contohnya adalah reksadana dan emas. Kamu dapat mencairkannya kapanpun dan di manapun sesuai kebutuhanmu.

Di tanamduit, kamu bisa mencairkan kepemilikan reksadana dan emasmu cukup dengan klik tombol jual di aplikasi dan tinggal tunggu dana hasil penjualan masuk ke rekening sesuai dengan estimasi waktu yang telah ditentukan.

2. Bisa kita jadikan sebagai sumber passive income

Apabila menaruh uang dalam jumlah besar pada produk jangka pendek seperti RDPU dan SBN, kamu dapat menjadikannya sumber passive income juga, lho. Khusus produk RDPU, kamu akan mendapatkan passive income dari pertumbuhan nilainya dari waktu ke waktu. Sementara itu untuk produk SBN, passive income didapat dari kupon yang akan ditransfer ke rekeningmu setiap bulannya.

3. Manajemen cashflow

Fleksibilitas produk jangka pendek dapat membantu kita dalam melakukan manajemen arus kas. Jadi, sewaktu-waktu produk dapat kita jual saat membutuhkan uang cash.

4. Pertumbuhan nilai stabil

Salah satu kunci investasi jangka pendek anti rugi adalah dengan memilih produk yang performanya stabil. Jadi, saat sudah mencapai target waktunya, jumlah dana yang terkumpul akan sesuai harapan.

5. Risiko relatif lebih rendah

Sebagaimana penjelasan pada poin sebelumnya, risiko instrumen jangka pendek relatif lebih rendah dari instrumen jangka panjang seperti saham, properti, dan reksadana saham. Jadi sewaktu-waktu dananya kamu butuhkan, jumlahnya tidak berubah.

6. Sarana belajar untuk investor pemula

Instrumen jangka pendek cocok banget untuk pemula yang baru mau mulai berinvestasi, karena risikonya rendah. Kalau kamu pemula, kamu bisa kenali profil risikomu terlebih dahulu sambil seiring berjalan memperkaya pengetahuan seputar produk investasi agar ke depannya bisa memilih instrumen yang sesuai dengan kebutuhanmu.

Tips Jitu Investasi Jangka Pendek Supaya Untung

1. Tentukan Tujuan Kamu

Langkah paling awal yang harus kamu lakukan sebelum mulai berinvestasi adalah menentukan tujuan terlebih dahulu. Adanya tujuan akan membantu kamu memilih produk yang tepat dan sesuai dengan target waktu investasimu. Selain itu, adanya tujuan membuat kamu lebih termotivasi, lho, untuk melakukannya secara rutin.

2. Pilih Produk Sesuai dengan Profil Risiko

Profil risiko adalah indikator untuk mengetahui tingkat toleransi investor terhadap risiko investasi. Karakter seseorang dalam menghadapi risiko sangat berpengaruh terhadap cara seseorang mengatur keuangan dan berinvestasi.

Oleh karena itu, penting banget untuk kamu mengenali profil risikomu sebelum memilih produk yang sesuai. Kamu bisa tentukan profil risikomu dengan membaca penjelasannya pada artikel berikut: Kenali Jenis Profil Risiko Investasi, Kamu Termasuk Tipe Apa?

3. Rutin Berinvestasi

Umumnya, investor pemula mengandalkan pendapatan bulanan sebagai sumber dana investasi. Dalam berinvestasi, penting untuk membuat alokasi khusus untuk investasi setiap bulannya agar dapat melakukannya secara konsisten. Supaya rutinitas tersebut nggak hanya jadi wacana, biasakan dirimu untuk menyisihkannya di awal bulan, ya!

Kesimpulan

Investasi jangka pendek memang ditujukan untuk tujuan keuangan terdekat sehingga kebanyakan produknya berisiko rendah dan pertumbuhan nilainya stabil. Pastikan kamu punya tujuan investasi dan mengenali profil risikomu, ya, supaya nggak salah pilih produk. Jangan lupa untuk rutin berinvestasi dan memasukannya dalam alokasi gaji setiap bulannya.

Di tanamduit, ada berbagai pilihan instrumen jangka pendek yang bisa kamu pilih, mulai dari reksadana pasar uang, Surat Berharga Negara, dan emas dalam satu aplikasi. Yuk, capai tujuan keuangan terdekatmu dengan download tanamduit sekarang!

tanamduit Team
tanamduit Team

tanamduit adalah penyedia layanan investasi reksa dana, emas, SBN, dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile