Kehadiran produk keuangan syariah membuka akses luas kepada masyarakat, khususnya umat Muslim untuk menggunakannya dalam keseharian. Tidak terbatas pada produk simpanan di bank, saat tersedia juga pilihan produk investasi berbasis syariat Islam, salah satunya reksadana pasar uang syariah.
Singkatnya, produk ini adalah jenis reksadana yang mengalokasikan dana kelolaannya pada instrumen pasar uang seperti deposito syariah dan efek berpendapatan tetap (sukuk) dengan jatuh tempo <1 tahun.
Sebagai awalan, kamu bisa menonton video di bawah ini untuk memahami produk ini dengan mudah:
Apa Itu Reksadana Pasar Uang Syariah?
Menurut artikel Sikapi Uangmu OJK, reksadana pasar uang syariah adalah produk yang mengalokasikan 100% dana kelolaannya pada instrumen pasar uang dalam negeri yang pengelolaannya berdasarkan sistem syariat Islam yang berlaku di Indonesia.
Produk satu ini cocok untuk tujuan keuangan jangka pendek (<1 tahun) seperti membeli gadget baru, sepeda motor, sepatu, tas, dan sebagainya. Sama halnya dengan jenis reksadana lainnya, manajer investasi akan mengelola dana kelolaan RDPU Syariah dan mengalokasikannya pada instrumen keuangan seperti sukuk dan deposito syariah.
Ada beberapa prinsip yang mendasari pengelolaan RDPU syariah yang wajib kamu ketahui, di antaranya:
1. Fatwa DSN–MUI No. 20/DSN-MUI/IV/2001 dan adanya pengawasan langsung dari Dewan Pengawas Syariah (DPS)
2. Adanya mekanisme pembersihan kekayaan nonhalal (cleansing)
3. Portofolio investasi berisikan efek-efek yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES)
4. Terikat dalam akad wakalah bin ujrah dan mudharabah
Baca juga: Rekomendasi Reksadana Pasar Uang Terbaik [Update 2023]
Keuntungan Investasi Reksadana Pasar Uang Syariah
Tidak kalah dengan produk konvensional, RDPU Syariah juga memberikan potensi keuntungan yang optimal. Berdasarkan performa satu tahun terakhir, salah satu produk RDPU Syariah di tanamduit kinerjanya mencapai 4,28%.
Apa saja keuntungan lainnya dari jenis instrumen investasi satu ini? Yuk, kita bahas satu per satu.
1. Risiko Relatif Rendah
Kalau kita bandingkan dengan jenis reksadana lainnya, produk satu ini tergolong punya risiko paling rendah. Hal ini dikarenakan manajer investasi mengalokasikan dana kelolaannya pada deposito dan efek yang jatuh temponya <1 tahun.
2. Dapat Dicairkan Kapan Saja (Likuid)
Pada dasarnya, reksadana punya sifat likuid, alias mudah dicairkan kapan pun dan di manapun. Hanya saja, untuk produk RDPU, proses pencairannya paling cepat dibandingkan dengan jenis lainnya. Jika penjualan kamu lakukan sebelum pukul 13.00 di hari kerja, maka keesokan harinya dananya akan langsung masuk ke rekeningmu.
3. Pengelolaan Menggunakan Prinsip Syariah
Bagi investor Muslim yang ingin investasi bebas unsur riba dan berlandaskan syariat Islam, produk satu ini bisa jadi salah satu pilihan tepat. Efek-efek yang ada di dalam portofolio produk ini juga terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES).
Baca juga: Apakah Reksadana Halal? Begini Penjelasannya!
4. Tidak Termasuk Objek Pajak
Kalau kamu menaruh uang dalam bentuk tabungan atau deposito, terdapat pajak dari semua bunga atau imbal hasil yang investor terima sebesar 20%. Reksadana tidak termasuk ke dalam objek pajak sehingga imbal hasil yang kamu terima lebih optimal.
5. Keuntungan Relatif Lebih Tinggi dari Deposito
Tingkat bunga deposito ditentukan oleh kebijakan bank terkait. Besarannya bisa naik ataupun turun, mengikuti tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia. RDPU menawarkan potensi imbal hasil yang relatif lebih tinggi dari deposito.
Jumlah dana kelolaan dari suatu produk RDPU rata-rata bernilai miliaran hingga triliunan. Dengan besarnya nominal tersebut, tentu manajer investasi akan mendapatkan bunga deposito yang lebih tinggi dari nasabah individu biasa.
Selain itu, manajer investasi juga mengalokasikan sebagian dananya pada efek yang jatuh temponya <1 tahun dan relatif lebih tinggi juga dari bunga bank. Belum lagi, reksadana sudah bebas dari pajak. Jadi, jauh lebih cuan, kan?
Baca juga: Tutorial Lengkap, Cara Investasi Reksadana Untuk Pemula
6. Modal Investasi Terjangkau
Nggak perlu punya uang jutaan untuk mulai berinvestasi. Di tanamduit, reksadana pasar uang syariah dapat kamu beli dengan modal terjangkau, mulai dari Rp10 ribu saja.
7. Cocok Untuk Dana Darurat
Dana darurat adalah fondasi utama dalam keuangan kita. Oleh karena itu, penting banget untuk memiliki tabungan dana darurat. Salah satu produk yang cocok untuk menyimpan dana untuk jaga-jaga ini adalah RDPU.
Ada beberapa alasan mengapa RDPU Syariah cocok untuk dana darurat, di antaranya:
- Dapat kamu cairkan kapan pun, hasil penjualannya hanya butuh 1–2 hari kerja masuk ke rekeningmu
- Tidak hanya bermanfaat saat situasi darurat, uangmu bisa tumbuh 3–4% per tahunnya
- Kinerja produk cenderung stabil sehingga risiko kerugian saat kamu menjualnya kembali sangat rendah
Cara Membeli Reksadana Pasar Uang Syariah
Kamu bisa mulai berinvestasi reksadana dengan beberapa langkah mudah. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Download aplikasi tanamduit dengan klik di sini
2. Klik “Daftar Sekarang” lalu masukkan kode referal “MULAIREKSADANA” saat mendaftar
3. Lengkapi data diri dan selesaikan proses pendaftaran. Akun kamu akan diverifikasi maks. 1x 24 jam.
4. Setelah akunmu terverifikasi, kamu sudah bisa memulai investasi reksadana pertamamu di tanamduit.
5. Klik ikon “Reksa Dana”, lalu klik beli produk RDPU Syariah yang kamu inginkan.
6. Masukkan nominal investasi dan selesaikan pembayaran.
List Produk Reksadana Pasar Uang Syariah di tanamduit
Berikut adalah deretan RDPU syariah di tanamduit yang bisa kamu pilih:
Kesimpulan
Reksadana pasar uang syariah bisa jadi alternatif investasi yang menguntungkan, baik bagi investor pemula maupun mereka yang toleransi risikonya rendah (risk averse). Pengelolaannya yang berdasarkan prinsip-prinsip Islam membuat instrumen ini bebas riba dan unsur-unsur nonhalal lainnya.
Kamu bisa mulai berinvestasi RDPU Syariah melalui aplikasi tanamduit. Tersedia berbagai pilihan reksadana sesuai kebutuhan dan tujuan keuanganmu. Yuk, download tanamduit sekarang!
