SBN adalah surat berharga negara yang diterbitkan untuk dukungan pembangunan negara. Melalui perilisannya, pemerintah mengajak masyarakat investor untuk ikut serta dalam pembiayaan proyek pembangunan.
Cara kerja investasi SBN, masyarakat investor meminjamkan sejumlah uang kepada negara dalam periode tertentu. Di waktu jatuh tempo, negara akan mengembalikan dana pokok investor secara penuh.
Sebagai imbalan, investor akan menerima imbal hasil berupa kupon (bunga) yang otomatis ditransfer ke rekening setiap bulan selama periode investasi.
Jenis SBN
Ada beberapa jenis Surat Berharga Negara. Jenisnya dapat dibedakan berdasarkan prinsip pengelolaan dan jenis kupon imbal hasilnya. Berikut penjelasannya.
Berdasarkan prinsip pengelolaannya
Negara menerbitkan dua jenis SBN, yaitu Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
1. Konvensional
SBN konvensional dikenal juga dengan sebutan SUN (Surat Utang Negara). Prinsip pengelolaannya secara konvensional.
Saat berinvestasi SUN, kamu akan menerima bunga setiap bulan dan negara akan membayar nilai pokoknya di masa jatuh tempo. Berikut adalah jenis SBN konvensional.
-
SBR (Saving Bond Ritel)
Karakteristik SBR adalah instrumen yang memiliki tenor 2 tahun dan 4 tahun. Ada pula fitur early redemption atau pencairan sebelum jatuh tempo maksimal 50% dari kepemilikan aset SBR. Namun, investor tidak bisa menjual kembali kepemilikan SBR di pasar sekunder.
-
ORI (Obligasi Negara Ritel)
Karakteristik ORI adalah instrumen yang memiliki tenor 3 tahun dan 6 tahun. ORI bisa dijual kembali di pasar sekunder setelah pemberian kupon pertama.
Ketika menjual kepemilikan ORI, ada potensi mendapatkan capital gain/loss. Untuk menghindari risiko loss, kamu bisa memegang kepemilikan ORI sampai masa jatuh tempo.
2. Syariah
SBN syariah dikenal juga dengan sebutan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara. Prinsip pengelolaannya sesuai dengan syariah Islam.
SBSN berisi perjanjian atau kesepakatan penerbitan atas kepemilikan aset negara (underlying asset). Berikut jenis SBN syariah atau SBSN.
-
ST (Sukuk Tabungan)
Karakteristik ST adalah sukuk yang memiliki tenor 2 tahun dan 4 tahun. Serupa seperti SBR, sukuk tabungan memiliki fitur early redemption sehingga bisa dijual kembali sebelum jatuh tempo maks. 50%.
-
SR (Sukuk Ritel)
Karakteristik SR adalah sukuk yang memiliki tenor 3 tahun dan 5 tahun. Seperti ORI, sukuk ritel dapat dijual kembali di pasar sekunder sehingga ada potensi mendapatkan keuntungan dari capital gain.
Berdasarkan imbal hasilnya
Karakteristik utama SBN adalah imbal hasil berupa kupon dengan jenis yang berbeda.
Terdapat dua jenis kupon, yaitu kupon tetap dan kupon mengambang
1. Floating with floor
SBN dengan kupon floating with floor adalah SBR (Saving Bond Ritel) dan ST (Sukuk Tabungan). Imbal hasil kupon SBR dan ST berpotensi naik seiring kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate).
Jika BI rate naik, maka ada potensi kenaikan imbal hasil SBR dan ST. Tingkat penyesuaian kupon akan dilakukan setiap 3 bulan sekali.
2. Fixed rate
SBN dengan kupon fixed rate adalah ORI (Obligasi Negara Ritel dan SR (Sukuk Ritel). Imbal hasilnya tetap sampai waktu jatuh tempo.
Jadi, cocok sekali untuk investor yang mau mendapatkan passive income tetap jangka menengah hingga jangka panjang.
Keuntungan SBN
Apa keuntungan membeli SBN? Kamu bisa berinvestasi dengan aman dan memperoleh imbal hasil rutin setiap bulan. Berikut keuntungan selengkapnya.
1. Sumber passive income terbaik
Selama periode investasi, para investor akan menerima passive income setiap bulan dari imbal hasil kupon. Apalagi imbal hasilnya cenderung lebih tinggi daripada bunga deposito bank.
2. Investasi aman 100% dijamin negara
Negara menjamin pembelian imbal hasil sesuai dengan UU No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara dan UU No.19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara.
3. Cocok untuk investor pemula
Mulai dari Rp1 juta, masyarakat investor sudah bisa beli SBN melalui Mitra Distribusi (Midis) resmi, seperti tanamduit.
4. Dukungan Pembangunan Negara
Investasi Surat Berharga Negara sama dengan bentuk dukungan terhadap pembangunan negara Indonesia.
Cara Investasi SBN
SBN bisa dibeli di mana? Kamu bisa membelinya melalui Mitra Distribusi (Midis) resmi yang sudah ditunjuk langsung oleh Kemenkeu RI.
Salah satu Midis resmi yang sudah dipercaya oleh Kementerian Keuangan RI sejak 2018 adalah tanamduit. Jadi, kamu bisa berinvestasi surat berharga negara di tanamduit dengan mudah dan aman. Berikut langkah-langkah investasi di tanamuit.
- Download aplikasi tanamduit dan registrasi akun tanamduit.
- Klik menu “SBN” pada dashboard aplikasi tanamduit, lalu klik produk yang sedang dalam masa penawaran.
- Buat rekening SBN.
- Setelah pembuatan rekening SBN berhasil, ulangi langkah kedua dan selesaikan pembayaran.
Baca juga: Tutorial Lengkap: Cara Beli SBN Untuk Pemula
Kesimpulan
SBN adalah instrumen investasi yang terjamin keamanannya dan memberikan imbal hasil optimal kepada investornya.
Saatnya investasi SBN syariah seri SR020 dengan jenis kupon fixed rate 6,30% (SR020-T3) dan 6,40% (SR020-T5) per tahun. Kamu dapat membelinya pada masa penawaran 1-27 Maret 2024. Raih kesempatan memperoleh promo menarik dengan berinvestasi SR020 di tanamduit!
Yuk, investasi SR020 dengan download tanamduit sekarang! tanamduit telah menjadi mitra distribusi yang telah dipercaya Kementerian Keuangan RI sejak awal perilisan SBN secara online tahun 2018.
Cara Beli SBN
Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk melakukan pembelian SBN, di antaranya:
- Download aplikasi tanamduit dan registrasi akun tanamduit.
- Klik menu “SBN” pada dashboard aplikasi tanamduit, lalu klik produk yang sedang dalam masa penawaran.
- Buat rekening SBN.
- Setelah pembuatan rekening SBN berhasil, ulangi langkah kedua dan selesaikan pembayaran.