Nggak cuma di luar negeri, layoff startup Indonesia juga terus terjadi sepanjang tahun 2022. Dalam situasi perekonomian dunia yang terancam resesi tahun 2023 mendatang, perusahaan rintisan (startup) jadi salah satu industri yang terdampak. Akibatnya, banyak dari perusahaan startup harus mengambil kebijakan efisiensi seperti melakukan PHK karyawan, menutup unit bisnis, hingga alami kebangkrutan.
Badai PHK yang melanda ratusan perusahaan rintisan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia jelas menimbulkan kekhawatiran di kalangan pekerja. Keputusan efisiensi berupa pemutusan hubungan kerja (PHK) jelas di luar kendali para karyawan sehingga tidak terhindarkan.
Oleh karena itu, penting banget untuk menyisihkan sebagian dari gajimu setiap bulannya. Tabungan tersebut akan jadi pegangan kita untuk tetap memenuhi kebutuhan hidup kalau amit-amitnya terdampak efisiensi di kemudian hari.
Yuk, kita bahas apa itu layoff startup dan tips alokasi dana darurat yang bisa jadi penyelamatmu di kemudian hari!
Apa Itu Layoff Startup?
Layoff adalah sebuah istilah yang punya kemiripan makna dengan PHK. Istilah ini bisa berupa pemutusan hubungan kerja yang bersifat sementara ataupun permanen. Pada dasarnya, kebijakan ini merupakan suatu hal wajar yang perusahaan ambil. Biasanya, sih, hal ini bisa terjadi jika sebuah bisnis mengalami kesulitan secara finansial.
Nah, untuk mengatasi permasalahan finansial tersebut, pemilik usaha biasanya akan memangkas biaya operasional, salah satunya adalah dengan mengurangi karyawan. Strategi ini biasanya diambil perusahaan agar tetap bisa bertahan, meskipun harus merumahkan sejumlah karyawannya.
Baca juga: Mengenal Istilah Resesi Ekonomi, Penyebab, dan Dampaknya
Daftar Startup PHK 2022
Layoff startup Indonesia sepanjang tahun ini jadi berita hangat dan mencerminkan dampak dari ancaman resesi ekonomi dunia yang begitu nyata. Berikut adalah daftar perusahaan rintisan di Indonesia yang telah mengambil kebijakan layoff sepanjang tahun 2022 dilansir dari berbagai sumber:
- Shopee Indonesia
- Tanihub
- Fabelio
- Mobile Premiere League
- LINE
- GoTo
- Mamikos
- Pahamify
- Xendit
- Bananas
- Beres.id
- Zenius
- Ruangguru
- Binar Academy
- JD.ID
- Lummo
- Sirclo
- Glints
Tips Alokasi Dana Darurat Untuk Mengantisipasi Dampak Layoff Startup Indonesia
Perihal apa yang akan terjadi di masa depan tidak dapat kita prediksi. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan diri untuk mengantisipasi kondisi darurat seperti jatuh sakit, kehilangan pekerjaan, atau kecelakaan.
Nah, di sinilah peran tabungan jaga-jaga. Dana darurat adalah sejumlah uang yang akan kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan uang saat situasi darurat seperti kena PHK. Dengan punya persediaan dana darurat, kebutuhan hidup pribadi maupun keluarga masih bisa tetap terpenuhi sampai kamu menemukan pekerjaan baru.
Ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk mengumpulkan alokasi dana darurat, di antaranya:
1. Hitung Pengeluaran Bulanan
Cara mengetahui alokasi dana darurat yang ideal yaitu dengan menghitung rata-rata pengeluaran setiap bulannya. Pengeluaran mencakup kebutuhan sehari-hari, tagihan, cicilan bulanan, dsb. Hitung rata-rata pengeluaran tiga bulan terakhir. Barulah setelahnya kita baru bisa memperkirakan berapa jumlah ideal yang wajib kita kumpulkan.
Jumlah dana jaga-jaga juga dipengaruhi oleh jumlah tanggungan. Semakin banyak tanggungan, makin besar juga uang yang harus terkumpul. Berikut adalah contoh perhitungannya berdasarkan jumlah tanggungan.
2. Tentukan Jangka Waktu Mempersiapkannya
Dalam piramida keuangan, ketersediaan dana darurat tergolong ke dalam fondasi finansial yang nggak boleh terlewat. Jadi, wajib banget kamu prioritaskan terlebih dahulu sebelum mencapai tujuan keuangan lainnya.
Namun, bukan berarti kamu nggak boleh nabung buat tujuan lain, tetapi alokasikan lebih banyak ke tabungan jaga-jaga terlebih dahulu sampai target tercapai. Misalnya, Andi masih single, pengeluaran per bulan Rp5 juta, artinya minimal ia harus mengumpulkan total uang jaga-jaga Rp15 juta. Asumsikan kamu mampu menyisihkan satu juta per bulannya, maka target waktu tercapainya sekitar 15 bulan.
3. Pisahkan Rekening Dana Darurat Dengan Rekening Transaksi Sehari-hari
Salah satu upaya efektif agar persediaan emergency fund kamu nggak terpakai untuk kebutuhan sehari-hari adalah dengan menaruhnya pada rekening terpisah. Kalau kamu tipe orang yang nggak mau ribet punya banyak rekening, menaruh emergency fund pada produk reksadana pasar uang bisa jadi alternatif yang patut dipertimbangkan.
Dengan potensi imbal hasil yang relatif lebih tinggi dari tabungan biasa dan deposito, reksadana pasar uang jelas lebih menguntungkan. Selain lebih menguntungkan, dana tersebut akan otomatis terpisah dengan rekening transaksi sehari-hari.
Di tanamduit tersedia berbagai pilihan produk reksadana pasar uang terbaik untuk menempatkan emergency fund kamu.
Baca juga: Rekomendasi Reksadana Pasar Uang Terbaik [Update 2022]
4. Cari Penghasilan Tambahan
Di tengah layoff startup Indonesia yang belum juga mereda, mencari sumber penghasilan tambahan bisa jadi penyelamat kondisi finansial kalau amit-amitnya terkena layoff di kemudian hari. Poin plus lainnya, gaji tambahan tersebut bisa jadi alokasi dana darurat kamu, lho. Jadi, target tabungannya lebih cepat tercapai.
Kesimpulan
Layoff startup Indonesia memang masih terus berlangsung, makanya sebagai pekerja kita harus mengantisipasi dengan mempersiapkan alokasi dana darurat. Jadi, sewaktu-waktu amit-amitnya terdampak PHK, kamu masih punya tabungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kamu bisa menaruh sebagian dana jaga-jaga kamu pada produk reksadana pasar uang. Di tanamduit, tersedia berbagai pilihan produk reksadana sesuai kebutuhan dan tujuan keuanganmu.
Yuk, download tanamduit sekarang!